APA SAJA RISIKO PNEUMONIA PADA LANSIA?

APA SAJA RISIKO PNEUMONIA PADA LANSIA?

Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti lansia, sering kali mengalami pneumonia yang lebih ekstrem. Risiko terkena pneumonia parah semakin tinggi seiring bertambahnya usia.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat pada orang-orang dari segala usia. Namun, beberapa orang berisiko lebih tinggi terkena pneumonia.

Usia tertentu, memiliki kondisi medis tertentu, dan merokok dapat meningkatkan risiko seseorang terkena pneumonia. Lansia 65 tahun ke atas dan anak-anak di bawah 5 tahun berisiko lebih tinggi terkena pneumonia. Begitu pun dengan mereka yang memiliki kondisi medis berkelanjutan dan para perokok.

Baik virus, bakteri, ataupun jamur, semuanya dapat menyebabkan pneumonia yang ditularkan dari satu orang ke orang lain. Jenis pneumonia bakterial yang paling umum adalah pneumonia pneumokokus yang disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae atau pneumococcus dan bisa berakibat serius.

 

Lansia 65 tahun atau lebih berisiko dirawat di rumah sakit setelah terkena pneumonia pneumokokus adalah 13 kali lebih besar daripada orang dewasa usia 18—49. Pada kasus yang parah, pneumonia pneumokokus dapat menyebabkan kematian.

 

BAGAIMANA LANSIA BISA TERKENA PNEUMONIA?

Biasanya orang terkena pneumonia karena tertular dari orang terdekatnya. Itulah mengapa, pneumonia di panti jompo bisa sangat berbahaya. Para lansia bukan hanya tinggal berdekatan, tetapi mereka juga cenderung memiliki penyakit penyerta dan tidak aktif secara fisik.

Lansia juga bisa tertular pneumonia dari rumah sakit atau perawatan jangka panjang di fasilitas medis. Kedua lingkungan ini penuh dengan kuman dan jenis pneumonia yang mungkin lebih sulit diobati dengan antibiotik.

RISIKO PNEUMONIA

Penanganan pneumonia pada lansia harus ekstra hati-hati. Pasalnya, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti lansia, sering kali mengalami pneumonia yang lebih ekstrem. Risiko terkena pneumonia parah semakin tinggi seiring bertambahnya usia.

Beberapa risiko paling signifikan yang harus diwaspadai adalah:

  • Bakteri dalam darah. Bakteri pneumonia di paru-paru dapat menyebar ke darah dan selanjutnya menyebar ke berbagai bagian tubuh.
  • Masalah pernapasan yang sedang berlangsung. Jika lansia menderita pneumonia parah dan disertai masalah paru-paru kronis, pernapasannya bisa sangat terpengaruh oleh pneumonia. Lansia bahkan mungkin perlu menggunakan alat bantu pernapasan.
  • Penumpukan cairan. Pneumonia dapat menyebabkan penumpukan cairan di rongga dada. Cairan ini mungkin terinfeksi sehingga perlu tindakan untuk mengeringkan atau mengeluarkannya.
  • Abses paru-paru. Abses terjadi ketika nanah tumbuh pada rongga paru-paru. Pengobatan biasanya dengan antibiotik. Mungkin juga memerlukan tindakan untuk mengeluarkannya.

 

Lansia di atas 65 tahun harus segera menemui dokter jika mengalami kesulitan bernapas, demam berkepanjangan, atau batuk. Apalagi jika lansia memiliki masalah jantung, masalah paru-paru kronis, atau kondisi sensitif lainnya.

 

PENGOBATAN PNEUMONIA

Pneumonia sering kali dapat dicegah dan diobati. Pengobatan harus dilakukan sedini mungkin. Dokter kemungkinan akan meresepkan antibiotik atau obat-obatan yang dijual bebas, atau bahkan menyarankan ke rumah sakit, bergantung pada seberapa berat sakit yang dialami.

Beberapa obat tersebut dapat berupa: antibiotik untuk pneumonia bakterial, antivirus untuk pneumonia virus, antijamur untuk pneumonia jamur, dan pilihan yang dijual bebas untuk mengurangi demam atau meringankan pernapasan

Jika pneumonia sudah cukup parah sehingga lansia perlu pergi ke rumah sakit, bentuk pengobatan efektif yang mungkin dokter berikan adalah: antibiotik, infus cairan, terapi oksigen, dan ventilator. Bahkan mungkin perlu melakukan tindakan pada kasus yang parah.

MENURUNKAN RISIKO PNEUMONIA

Imunisasi dapat menurunkan risiko pneumonia. Di Amerika Serikat, imunisasi dapat membantu mencegah infeksi beberapa bakteri dan virus yang dapat menyebabkan pneumonia. Imunisasi dan pengobatan yang tepat dapat mencegah sebagian besar kematian akibat penumonia.

Beberapa tindakan berikut ini dapat membantu mencegah infeksi saluran pernapasan atau mengurangi risiko berkembangnya pneumonia:

  • Mengonsumsi makanan bergizi.
  • Minum banyak cairan.
  • Tidur cukup.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Membatasi asupan alkohol.
  • Tidak merokok dan batasi kontak dengan asap rokok (perokok pasif).
  • Mendapatkan vaksinasi pneumokokus.
  • Praktik hidup bersih, seperti: mencuci tangan secara teratur; membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh.
  • Mengelola—jika ada—kondisi medis tertentu (seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung) dengan baik.
  • Menghindari orang sakit. Sebaliknya, bila kita yang sakit, sebaik mungkin menjauhlah dari orang lain agar mereka tidak tertular penyakit.
  • Batuk atau bersin ke tisu atau ke siku atau lengan baju.

Artikel sebelumnya: Waspadai Pneumonia pada Lansia 65 Tahun ke Atas

Sumber:
www.cdc.gov
www.lung.org
www.webmd.com

Foto:
www.freepik.com

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Kami tidak menyediakan saran medis, diagnosis, perawatan atau pengobatan. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.