Lansia yang melakukan aktivitas fisik sesuai jumlah yang disarankan per minggu memiliki penurunan risiko kematian selama satu dekade. Mereka memiliki risiko kematian 13% lebih rendah daripada orang yang tidak aktif.
Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, kita tahu betapa penting aktivitas fisik bagi kesehatan. Olahraga membantu menjaga berat badan yang sehat dan mencegah penyakit kronis, dari penyakit jantung hingga diabetes.
Pedoman Aktivitas Fisik untuk Amerika merekomendasikan orang dewasa melakukan aktivitas fisik aerobik intensitas sedang minimal 2,5 hingga 5 jam setiap minggunya, atau setidaknya setengah dari jumlah aktivitas intensitas kuat.
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa berbagai macam aktivitas fisik di waktu senggang dapat memberikan manfaat kesehatan. Namun, penelitian ini sebagian besar dilakukan pada orang dewasa muda dan banyak yang tidak melacak tingkat aktivitas yang berbeda.
PENELITIAN SELAMA 12 TAHUN
Sebuah studi dilakukan untuk mengetahui apakah lansia mendapat manfaat dari berbagai jenis olahraga. Peneliti pada NIH (National Institutes of Health) yang dipimpin Dr. Eleanor Watts menganalisis data lebih dari 272.000 peserta dalam survei kesehatan nasional.
Para peserta pertama kali disurvei pada pertengahan 1990-an. Ketika mereka menjawab kuesioner lanjutan antara 2004 dan 2005, mereka rata-rata sudah 70 tahun.
Studi ini mengumpulkan informasi tentang kondisi kesehatan, kebiasaan seperti merokok dan penggunaan alkohol, status sosial ekonomi, serta pola makan.
Mereka juga mencatat partisipasi dalam tujuh aktivitas rekreasi yang berbeda. Aktivitas tersebut adalah lari atau jogging, bersepeda (di luar ruangan atau dengan sepeda stasioner), berenang, olahraga aerobik lainnya (seperti kelas aerobik atau menggunakan mesin olahraga), olahraga raket, golf, dan jalan kaki.
Mereka meneliti risiko kematian selama 12 tahun penelitian. Mereka membandingkan pengurangan risiko yang disebabkan oleh tingkat dan jenis aktivitas fisik yang berbeda. Hasilnya dipublikasikan pada 24 Agustus 2022, di JAMA Network Open.
RISIKO KEMATIAN MENURUN
Di antara lansia yang berolahraga secara teratur, berjalan kaki adalah aktivitas yang paling umum. Disusul dengan olahraga aerobik lainnya, bersepeda, golf, berenang, lari, dan olahraga raket.
Lansia yang berpartisipasi dalam kombinasi aktivitas apa pun, tetapi tidak memenuhi rekomendasi pedoman aktivitas fisik, memiliki risiko kematian 5% lebih rendah selama penelitian daripada mereka yang tidak aktif.
Mereka yang dianggap aktif—dengan setidaknya jumlah aktivitas aerobik yang direkomendasikan oleh pedoman—memiliki risiko kematian 13% lebih rendah daripada peserta yang tidak aktif.
Risiko kematian terus menurun dengan adanya tambahan aktivitas di luar tingkat yang direkomendasikan. Akan tetapi, keuntungan ini malah berkurang ketika aktivitas meningkat ke tingkat yang sangat tinggi.
Partisipasi dalam olahraga raket dan lari berkaitan dengan pengurangan risiko terbesar, tetapi semua aktivitas memberikan manfaat. Berlari dikaitkan dengan pengurangan risiko kematian akibat kanker. Olahraga raket dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung.
Kendati demikian, orang-orang yang melakukan olahraga dalam jumlah yang disarankan, apa pun aktivitasnya, memiliki risiko kematian akibat kanker dan penyakit jantung yang lebih rendah.
“Kami menemukan bahwa semua jenis aktivitas rekreasi yang membuat orang bergerak dikaitkan dengan umur panjang,” kata Watts. “Jadi, hal terpenting yang dapat dilakukan oleh lansia yang tidak aktif untuk meningkatkan kesehatan mereka adalah menemukan aktivitas yang mereka sukai dan dapat mereka ikuti.” (*)
Sumber:
National Institutes of Health (NIH)
Foto:
Freepik.com