GEJALA NYERI DADA TIDAK SELALU MENYERTAI SERANGAN JANTUNG PADA WANITA

GEJALA NYERI DADA TIDAK SELALU MENYERTAI SERANGAN JANTUNG PADA WANITA

Nyeri dada adalah gejala paling umum dari serangan jantung. Namun, wanita bisa mengalami serangan jantung tanpa merasakan nyeri dada. Apa saja gejala serangan jantung pada wanita? Apa pula faktor risikonya yang khusus pada wanita?

Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, gejala umum serangan jantung, seperti nyeri dada, bisa terjadi pada pria dan wanita. Namun, wanita cenderung mengalami gejala yang tidak lazim. Bahkan, gejalanya sulit dideteksi sebagai serangan jantung, terutama jika dokter yang memeriksa hanya mencari gejala serangan jantung yang “biasa”.

“Wanita lebih mungkin mengalami gejala serangan jantung yang tidak lazim. Meski gejala klasik, seperti nyeri dada, terjadi pada pria dan wanita, wanita lebih cenderung mengalami gejala yang kurang umum, seperti gangguan pencernaan, sesak napas, dan nyeri punggung, bahkan terkadang tanpa adanya rasa tidak nyaman di dada,” papar Dr. Lili Barouch, direktur Johns Hopkins Columbia Heart Failure Clinic.

Kurangnya pengenalan gejala yang tidak sesuai dengan gejala pada umumnya ini, menjadi tantangan yang signifikan dalam mendiagnosis wanita dengan penyakit jantung.

GEJALA SERANGAN JANTUNG PADA WANITA

Nyeri dada adalah gejala paling umum dari serangan jantung. Namun, wanita bisa mengalami serangan jantung tanpa merasakan nyeri dada.

Berikut ini gejala serangan jantung pada wanita:

  • Nyeri dada, tetapi tidak selalu.
  • Nyeri atau tekanan pada dada bagian bawah atau perut bagian atas.
  • Nyeri rahang, leher, atau punggung atas.
  • Mual atau muntah.
  • Sesak napas.
  • Pingsan.
  • Gangguan pencernaan.
  • Kelelahan ekstrem.

Karena gejala penyakit jantung dan serangan jantung pada wanita terkadang tidak termasuk nyeri dada, Barouch menekankan pentingnya memperhatikan tubuh sendiri dan tidak malu bertanya.

“Jika Anda merasa tidak enak badan, terutama jika Anda mengalami gejala seperti kesulitan bernapas, mual, dan sakit perut yang terus-menerus, atau gejala tidak biasa lainnya, Anda harus berkonsultasi dengan dokter dan tidak mengabaikannya begitu saja,” pesan Barouch.

FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG PADA WANITA

Wanita dan pria memiliki banyak faktor risiko penyakit jantung yang sama. Seperti: obesitas, merokok, diabetes, tekanan darah tinggi, sejarah keluarga, dan sindrom metabolik (gejala tekanan darah tinggi, obesitas, serta kadar gula darah dan trigliserida yang tinggi).

Namun, penelitian terbaru menunjukkan apa yang tidak ditunjukkan oleh penelitian sebelumnya yang berfokus pada laki-laki. Perempuan ternyata juga memiliki faktor risiko penyakit jantung yang unik.

Nah, pada wanita, ada beberapa faktor risiko yang khusus, yaitu:

  • Kadar testosteron yang relatif tinggi sebelum menopause.
  • Meningkatnya hipertensi pada masa menopause.
  • Penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis – lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
  • Stres dan depresi – juga lebih sering terjadi pada wanita.

Selain itu, kesadaran akan faktor risiko yang rendah. Kurangnya kesadaran terhadap kondisi-kondisi di atas sebagai faktor risiko penyakit jantung pada perempuan, merupakan faktor risiko tersendiri.

MENURUNKAN RISIKO YANG YANG DAPAT DIKENDALIKAN

Langkah pertama untuk menurunkan risiko kardiovaskular adalah dengan meningkatkan kesadaran terhadap faktor risiko dan gejala yang khusus terjadi pada wanita. Langkah selanjutnya adalah mengambil tindakan dan mempraktikkan perilaku sehari-hari yang menurunkan faktor risiko yang dapat dikendalikan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan:

  • Hindari merokok.
  • Pertahankan pola makan sehat, rendah lemak jenuh, tinggi serat, dan rendah lemak, serta makanan olahan.
  • Berolahraga minimal 3 kali seminggu selama minimal 30 menit. Lebih baik lagi, tingkatkan hingga 4—6 kali seminggu selama 45 menit atau lebih. Manfaat olahraga teratur antara lain menurunkan tekanan darah, menurunkan risiko diabetes, berat badan lebih sehat, dan mengurangi stres.
  • Konsultasikan dengan dokter tentang pemeriksaan kardiovaskular berdasarkan riwayat keluarga dan faktor risiko.
  • Pantau kolesterol.

Artikel lainnya: Serangan Jantung, Ketahui Tanda-Tandanya dan Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan

Sumber:
hopkinsmedicine.com
goredforwomen.org

Foto:
freepik.com

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.