8 LANGKAH PENANGANAN ASMA GERIATRI

8 LANGKAH PENANGANAN ASMA GERIATRI

Meski asma pada lansia dapat memburuk seiring bertambahnya usia, lansia tetap dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia. Yang dibutuhkan adalah pengobatan dan penanganan tepat, serta adanya dukungan, terutama dari keluarga.

Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, asma geriatri atau asma pada lansia sering kali tidak terdiagnosis atau tidak diobati. Itu karena adanya keyakinan yang salah bahwa asma hanya muncul pada masa kanak-kanak.

Padahal, asma pada lansia dapat memburuk seiring bertambahnya usia. Kabar baiknya, lansia dengan asma tetap dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia. Yang dibutuhkan adalah pengobatan dan penanganan tepat, serta adanya dukungan, terutama dari keluarga.

Berikut ini 8 langkah penanganan asma pada lansia.

1. Lacak gejalanya.

Bantu lansia mengamati gejala yang dirasakannya dan melacak setiap perubahan gejala yang terjadi. Dokter harus mengetahui segala sesuatu yang memicu serangan asma. Yang terbaik adalah mencatat gejalanya dan memberitahukannya kepada dokter pada kunjungan berikutnya.

2. Bertindak cepat

Lansia mungkin memiliki waktu yang lebih sulit untuk memulihkan diri selama serangan asma. Oleh karena itu, jangan menunggu sampai gejala bertambah parah. Segera ambil tindakan saat gejala muncul sebelum bertambah parah.

Bicarakan dengan dokter tentang petugas medis yang harus dihubungi atau hal-hal yang harus lansia lakukan ketika serangan asmanya kambuh.

3. Periksa inhalernya.

Coba cek, apakah lansia menggunakan inhaler dengan benar? Beberapa lansia  dengan kondisi kesehatan lain, seperti radang sendi, mungkin merasa sulit menggunakan inhaler dengan benar.

Tanyakan kepada dokter tentang alat alternatif lain yang dapat lansia gunakan untuk asmanya.

4. Tanyakan kepada dokter tentang efek samping.

Semua obat, termasuk inhaler, memiliki efek samping. Tidak semua orang mengalami efek samping, tetapi efek samping ini lebih menonjol seiring bertambahnya usia.

Jangan menghentikan pengobatan asma tanpa anjuran dokter. Bicarakan dengan dokter jika lansia merasa khawatir karena mungkin telah mengalami efek samping.

5. Kontrol kondisi kesehatan lainnya.

Penyakit paru-paru lainnya yang memerlukan pengobatan juga dapat memengaruhi keberadaan asma lansia. Beberapa kondisi kesehatan seperti emfisema atau bronkitis kronis juga dapat menyebabkan gejala asma. Jika lansia memiliki kondisi tersebut, bicarakan dengan dokter.

Kondisi kesehatan lain, seperti refluks asam dan sleep apnea, juga dapat memengaruhi timbulnya asma. Beberapa obat juga dapat meningkatkan penyempitan saluran napas. Bicarakan dengan dokter.

6. Tetap aktif secara fisik.

Penelitian menunjukkan, orang-orang yang aktif secara fisik lebih sehat. Meskipun asma dapat memperlambat beberapa aktivitas lansia, masih ada beberapa aktivitas dan olahraga yang tidak terlalu berat yang dapat lansia lakukan.

7. Berhenti merokok.

Merokok dapat memperburuk gejala asma dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis). Yang terbaik adalah berhenti merokok sama sekali. Ini akan mengurangi serangan asma dan membuat obat asma lebih efektif.

8. Jaga kesehatan mental lansia.

Kecemasan, stres, dan depresi dapat memperburuk asma. Dukungan dari keluarga, terutama, sangat membantu lansia dalam menjaga kesehatan mentalnya. Keluarga juga harus tahu apa yang harus dilakukan atau kapan harus menghubungi dokter ketika asma lansia kambuh. (*)

Sumber:
Ocana Medical Care

Foto:
Freepik.com

 

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.