Bertambahnya usia tidak selalu berarti seseorang akan mengalami banyak kondisi medis atau kualitas hidup yang buruk. Kuncinya ada pada 10 langkah menua dengan sehat dan bahagia berikut ini.
Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, idealnya, seseorang telah mempraktikkan kebiasaan sehat sepanjang hidupnya. Jikapun belum, tak ada kata terlambat untuk mulai mengambil langkah proaktif guna menjaga dan bahkan meningkatkan kesehatan.
Perubahan kecil dalam gaya hidup bisa berdampak besar. Selain menjaga tubuh tetap bugar dan otak tetap tajam, juga dapat membantu mencegah atau mengelola penyakit kronis dengan lebih baik.
1. Tetap aktif secara fisik dengan olahraga teratur.
Olahraga dapat membantu mengimbangi banyak efek penuaan. Menurut Medline Plus, olahraga teratur dapat meningkatkan keseimbangan, membantu individu tetap bergerak, meningkatkan mood dengan mengurangi perasaan cemas dan depresi, serta berkontribusi pada fungsi kognitif yang lebih baik.
Olahraga juga bagian penting dalam mengelola—bahkan berpotensi mengurangi risiko—beberapa penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker payudara dan usus besar, serta osteoporosis.
Untuk penuaan yang sehat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), olahraga apa pun lebih baik daripada tidak sama sekali. CDC merekomendasikan aktivitas aerobik intensitas sedang (seperti berenang atau jalan cepat) selama 150 menit setiap minggu dengan membaginya menjadi 30 menit aktif sehari selama lima hari seminggu. CDC juga merekomendasikan aktivitas penguatan otot dua kali seminggu.
2. Tetap aktif secara sosial dengan teman, keluarga, dan komunitas.
Berusaha berinteraksi dengan keluarga dan teman dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan seiring bertambahnya usia. Penelitian menemukan, lansia dengan tingkat aktivitas sosial yang lebih tinggi cenderung mengalami suasana hati yang lebih positif, lebih sedikit perasaan negatif, dan lebih aktif secara fisik.
Jika saat ini tidak memiliki kehidupan sosial yang aktif, temukan peluang untuk berhubungan kembali dengan teman lama atau menjalin pertemanan baru. Carilah orang-orang yang berpikiran sama dalam kelompok keagamaan, kegiatan sukarelawan, pusat kebugaran, kelompok alumni, atau kelompok lain yang sesuai dengan minat individu.
3. Terapkan pola makan sehat dan seimbang.
Tubuh membutuhkan kecukupan nutrisi untuk menua dengan sehat dan menurunkan risiko kondisi kronis, seperti penyakit jantung. Jadikan makanan utuh yang tinggi serat dan rendah lemak jenuh sebagai dasar diet lansia.
Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, mengikuti pola makan seperti diet Mediterania dapat membantu mencapai tujuan tersebut. Diet Mediterania menekankan keseimbangan minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, buah dan sayuran, polong-polongan, dan ikan. Rendah daging merah, produk susu berlemak penuh, dan makanan olahan.
4. Jadwalkan pemeriksaan rutin kesehatan dan patuhi.
Pemeriksaan rutin ke dokter, dokter gigi, dokter mata, dan penyedia layanan kesehatan spesialis lainnya sangat penting. Tujuannya untuk mengetahui masalah sejak dini dan mengobatinya sebelum menjadi masalah yang lebih besar.
Konsultasi dengan ahli geriatri mungkin diperlukan oleh lansia yang memiliki satu atau lebih kondisi medis kronis dan mengonsumsi banyak obat. Begitu pula jika lansia mengalami masalah ingatan ataupun mobilitas, atau baru saja dirawat di rumah sakit.
5. Minumlah obat sesuai anjuran dokter.
Ingatlah untuk selalu meminum obat apa pun yang diresepkan dokter sesuai dengan arahannya. Lakukan tinjauan pengobatan secara berkala dengan dokter untuk mendiskusikan apakah semua resep tersebut masih diperlukan.
Semakin banyak obat yang lansia konsumsi, semakin sulit untuk lansia mengingat kapan dan bagaimana meminum semuanya. Selain itu, semakin tinggi pula risikonya terhadap reaksi negatif obat serta interaksi obat-obat.
Namun, jangan berhenti minum obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Bersikaplah proaktif dalam meninjau kebutuhan semua obat yang telah diresepkan dokter. Apoteker bisa menjadi sumber informasi lain tentang obat, efek samping obat, dan interaksi obat.
6. Menjaga kebersihan gigi setiap hari.
Untuk melindungi gigi dan gusi, American Dental Association (ADA) menyarankan berikut ini:
- menyikat gigi dua kali sehari dengan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi yang mengandung fluoride,
- membersihkan gigi dengan benang setiap hari,
- dan secara teratur membersihkan gigi palsu, bila memakainya.
Menurut American Academy of Periodontology (AAP), mencegah peradangan di mulut melalui kebersihan gigi yang baik dapat membantu mengelola kondisi peradangan kronis lainnya, seperti diabetes dan penyakit jantung.
7. Batasi asupan alkohol.
Pedoman Diet bersama tahun 2020–2025 dari Departemen Pertanian, Kesehatan, dan Layanan Kemanusiaan AS menyarankan agar konsumsi alkohol dibatasi satu gelas per hari untuk wanita dan dua gelas per hari untuk pria.
Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Komite Penasihat Pedoman Diet (2020) menyarankan agar pria juga membatasi konsumsi alkohol hingga satu gelas per hari. Saran ini berdasarkan penelitian yang menunjukkan bahwa risiko kematian akibat konsumsi alkohol meningkat rata-rata di atas satu gelas per hari, baik pada pria maupun wanita.
Dengan lebih sedikit minum, secara keseluruhan akan lebih baik untuk kesehatan.
8. Berhenti merokok untuk menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung.
Menurut smokefree.gov, manfaat kesehatan dari berhenti merokok, termasuk menurunkan kolesterol, tekanan darah, dan detak jantung. Selain juga, risiko lebih rendah terkena kanker, diabetes, kerusakan paru-paru, serta tulang, otot, dan sistem kekebalan yang lebih kuat.
9. Penuhi kecukupan tidur, yaitu 7—8 jam setiap malam.
Sleep Foundation merekomendasikan usia 65 ke atas untuk tidur 7—8 jam setiap malam. Namun, kebutuhan individu dapat bervariasi.
Seiring bertambahnya usia, seseorang mungkin menyadari bahwa jadwal tidurnya berubah sehingga jadi lebih mengantuk di sore hari dan siap bangun lebih awal di pagi hari. Hal ini biasa terjadi dan tidak masalah selama yang bersangkutan terus memenuhi rekomendasi tidur 7—8 jam per malam.
Bicarakan dengan dokter jika mengalami insomnia kronis atau akut. Dokter dapat membantu menentukan apa yang membuat seseorang tetap terjaga dan memberi saran solusinya.
10. Diskusikan perubahan fungsi seksual dengan dokter.
Jika mengalami perubahan libido atau fungsi seksual yang berdampak negatif pada kehidupan seks lansia pasutri, bicarakan dengan dokter. Bila diperlukan, dokter dapat merujuk ke terapis seks untuk membantu pasien menentukan seperti apa kehidupan seks yang memuaskan bagi pasutri dan bagaimana cara mencapainya. (*)
Sumber:
everydayhealth.com
Foto:
freepik.com