PENUAAN, DEMENSIA, & ALZHEIMER

PENUAAN, DEMENSIA, & ALZHEIMER

Seiring bertambahnya usia, perubahan terjadi pada seluruh bagian tubuh, termasuk otak. Lupa bisa menjadi bagian normal dari penuaan. Kehilangan ingatan juga umum terjadi pada orang dengan demensia dan Alzheimer. Bagaimana membedakannya?

Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, demensia bukanlah bagian normal dari penuaan. Demensia mencakup hilangnya fungsi kognitif—berpikir, mengingat, belajar, dan bernalar—serta kemampuan perilaku sehingga mengganggu kualitas hidup dan aktivitas seseorang.

Kehilangan ingatan, meskipun umum terjadi, bukanlah satu-satunya tanda demensia. Penderita demensia mungkin juga memiliki masalah dengan kemampuan bahasa, persepsi visual, atau perhatian. Beberapa orang mengalami perubahan kepribadian.

Meskipun ada berbagai bentuk demensia, penyakit Alzheimer adalah bentuk yang paling umum terjadi pada orang yang berusia di atas 65.

Beberapa perbedaan antara tanda-tanda penuaan normal dan Alzheimer.

 

Penuaan Normal Penyakit Alzheimer
Membuat keputusan yang buruk sesekali. Sering kali membuat penilaian dan keputusan yang buruk.
Pembayaran bulanan tidak ada. Masalah dalam mengurus tagihan bulanan.
Lupa hari apa dan mengingatnya kemudian atau di lain hari. Kehilangan jejak tanggal atau waktu dalam setahun.
Terkadang lupa kata mana yang harus digunakan. Kesulitan melakukan percakapan.
Kehilangan sesuatu dari waktu ke waktu. Sering salah meletakkan barang dan tidak dapat menemukannya.

 

Kapan harus mengunjungi dokter karena kehilangan ingatan?

Jika ada lansia atau anggota keluarga atau teman yang mengalami kesulitan mengingat kejadian baru-baru ini atau berpikir jernih, bicarakan dengan dokter. Dokter mungkin menyarankan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui kemungkinan penyebab gejalanya.

Masalah ingatan dan pemikiran lainnya mempunyai banyak kemungkinan penyebabnya, termasuk depresi, infeksi, atau efek samping pengobatan. Terkadang, masalahnya bisa diobati dan kognisi meningkat. Di lain waktu, masalahnya adalah kelainan otak, seperti penyakit Alzheimer, yang tidak dapat disembuhkan.

Menemukan penyebab permasalahan penting untuk menentukan tindakan terbaik. Setelah mengetahui penyebabnya, barulah bisa menyusun rencana pengobatan yang tepat. (*)

Sumber:
National Institute on Aging (nia.nih.gov)

Foto:
Freepik.com

 

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.