Kekurangan air dalam tubuh 1—2% saja sudah dapat mengganggu kesehatan, apalagi bila tubuh sampai mengalami kekurangan cairan (dehidrasi) dapat berakibat fatal.
dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, apakah Anda pernah merasakan haus hingga mulut dan bibir menjadi kering? Itu pertanda tubuh mengalami kekurangan air. Memang, sih, masih dalam taraf ringan. Namun tetap saja tak boleh diabaikan, karena dapat berakibat fatal apabila tubuh sampai mengalami kekurangan cairan (dehidrasi).
Kekurangan air dalam tubuh 1—2% saja sudah dapat mengganggu kesehatan, apalagi bila tubuh sampai mengalami dehidrasi dapat menimbulkan kematian. Pada keadaan normal, bila konsumsi air tidak memenuhi kebutuhan tubuh, biasanya ditandai oleh rasa dahaga/haus. Sementara, kelebihan air akan dikeluarkan dari tubuh, khususnya berupa urine, dan sebagian kecil berupa keringat, tinja, serta uap air dari paru-paru.
Air merupakan zat gizi dan unsur yang paling berlimpah dalam tubuh. Makin muda seseorang makin banyak kandungan air dalam tubuhnya. Janin mengandung air kira-kira 98%, tubuh bayi sekitar 75%, dan tubuh orang dewasa 50—65%. Air berfungsi sebagai proses metabolisme mempertahankan suhu tubuh, transportasi zat gizi dalam tubuh, pembentuk utama sel, jaringan, dan organ dalam tubuh.
KEBUTUHAN KONSUMSI AIR
Umumnya, kita dianjurkan minum 2 liter air dalam sehari atau setara dengan 8 gelas. Namun sebenarnya banyak faktor yang memengaruhi kebutuhan konsumsi air. Dalam kondisi beraktivitas berat pada suasana panas, misalnya, kebutuhan konsumsi air tentunya akan meningkat.
Orang dewasa (19—55 tahun) membutuhkan konsumsi air sekitar 2—3 liter atau setara dengan 10—15 gelas per hari, bergantung pada aktivitas fisik, kondisi fisiologis, jenis kelamin, dan suhu lingkungan. Makin tinggi aktivitas fisik, misalnya, olahraga yang mengeluarkan banyak keringat, jumlah air yang dikonsumsi harus lebih banyak.
Angka Kecukupan Gizi 2013
USIA (Tahun) | JENIS KELAMIN | BB* | TB** | AIR |
(kg) | (cm) | (mL) | ||
30—49 | Laki-laki | 62 | 168 | 2.600 |
Perempuan | 55 | 159 | 2.300 | |
50—64 | Laki-laki | 62 | 168 | 2.600 |
Perempuan | 55 | 159 | 2.300 | |
65—80 | Laki-laki | 60 | 168 | 1.900 |
Perempuan | 54 | 159 | 1.600 | |
>80 | Laki-laki | 58 | 168 | 1.600 |
Perempuan | 53 | 159 | 1.500 |
BB* = Berat Badan; TB** = Tinggi Badan
Pada lansia, karena fungsi ginjalnya mengalami penurunan sesuai dengan usia, maka kebutuhan konsumsi air berkurang menjadi 1.600—2.250 ml per hari, bergantung pada jenis kelamin, kegiatan fisik, dan usia. Sebanyak 2/3 dari jumlah tersebut dipenuhi dari air minum, yakni 1—1,5 liter atau setara dengan 5—7 gelas per hari.
Penting diperhatikan, lansia banyak mengalami kehilangan air melalui keringat dan urine. Di sisi lain, dengan meningkatnya usia, sensitivitas bibir dan lidah dalam merasakan haus semakin menurun, sehingga sering terjadi kekurangan air (dehidrasi ringan), yaitu pengurangan cairan tubuh 2% dari berat badan. Tanda sederhana dehidrasi ringan adalah haus, mulut kering, bibir kering, yang sering kali terabaikan.
SYARAT AIR LAYAK MINUM
Sebagian besar kebutuhan air dipenuhi dari minuman, sisanya dari makanan yang kita konsumsi. Agar ginjal tidak bekerja keras, air minum yang disarankan adalah air putih atau air bening yang telah diproses agar aman.
Berikut ini adalah kriteria air yang memenuhi syarat untuk diminum:
-
- tidak berasa,
- tidak berbau,
- jernih,
- tidak mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti cemaran pestisida, cemaran logam berat, serta cemaran kotoran biologis (kotoran hewan, jamur, dan bakteri).
Apabila keamanan air diragukan, dianjurkan untuk selalu merebus air sampai mendidih sebelum diminum.
Nah, sudahkah kita cukup minum hari ini? Bagaimana pula dengan konsumsi air pada ayah dan ibu kita? Yuk, dicek! *
Sumber:
Soekirman, Afriansyah N, Erikania J (ed). Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta: PT Penerbitan Sarana Bobo, 2010.
Foto:
Freepik.com