6 Mei 2025 – HARI ASMA SEDUNIA: “Jadikan Perawatan Inhalasi Dapat Diakses oleh SEMUA ORANG”

6 Mei 2025 – HARI ASMA SEDUNIA: “Jadikan Perawatan Inhalasi Dapat Diakses oleh SEMUA ORANG”

Hari Asma Sedunia diperingati setiap tahun pada Selasa pertama bulan Mei. Dengan mengusung tema “Jadikan Perawatan Inhalasi Dapat Diakses oleh SEMUA ORANG”, Hari Asma Sedunia 2025 menekankan pentingnya penderita asma dapat mengakses perawatan inhalasi.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, Hari Asma Sedunia atau World Asthma Day (WAD) diperingati setiap tahun pada hari Selasa pertama bulan Mei. Tahun ini, peringatan Hari Asma Sedunia jatuh pada Selasa, 6 Mei 2025.

Acara tahunan ini diselenggarakan oleh Global Initiative for Asthma (GINA) bekerja sama dengan kelompok perawatan kesehatan dan pendidik asma di seluruh dunia. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini di seluruh dunia.

Hari Asma Sedunia dirayakan pertama kali pada tahun 1998 bersamaan dengan Pertemuan Asma Sedunia pertama di Barcelona, Spanyol. Berawal dari lebih 35 negara yang terlibat, Hari Asma Sedunia kini telah menjadi salah satu acara kesadaran dan edukasi asma terpenting di dunia.

Setiap tahun, GINA memilih tema dan mengoordinasikan persiapan serta pendistribusian materi dan sumber daya Hari Asma Sedunia. Tahun ini, GINA memilih tema “Jadikan Perawatan Inhalasi Dapat Diakses oleh SEMUA ORANG”.

GINA menekankan perlunya memastikan penderita asma dapat mengakses obat inhalasi yang penting untuk mengendalikan penyakit yang mendasarinya dan mengobati serangan.

 

Sebanyak 96% kematian akibat asma global terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah menengah.

 

Tingginya Angka Kematian Akibat Asma yang Sesungguhnya Dapat Dicegah

Mengutip GINA, asma merupakan salah satu penyakit kronis tidak menular yang paling umum. Asma menyerang lebih dari 260 juta orang dan menyebabkan lebih dari 450.000 kematian setiap tahun di seluruh dunia. Sebagian besar kematian ini dapat dicegah.

Sebanyak 96% kematian akibat asma global terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah menengah. Kontributor utamanya adalah kurangnya ketersediaan atau tingginya biaya obat-obatan hirup, terutama inhaler yang mengandung kortikosteroid hirup.

Bahkan, di negara-negara berpendapatan tinggi, biaya yang tinggi juga menjadi kendala bagi penderita asma. Akibatnya, asma tidak terkontrol dengan baik dan kematian akibat asma—yang sesungguhnya dapat dicegah.

GINA mengimbau semua pihak untuk meningkatkan upaya guna menjadikan perawatan inhalasi dapat diakses oleh semua orang di semua negara di seluruh dunia. (*)

 

Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.