Setiap tahun, jutaan lansia 65 tahun ke atas terjatuh. Jatuh pada lansia adalah masalah serius, bahkan bisa mengancam jiwa. Waspadai 6 perubahan terkait usia yang meningkatkan risiko terjatuh.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, seiring bertambahnya usia, kita mengalami berbagai perubahan. Ada 6 perubahan terkait usia yang meningkatkan risiko terjatuh.
Menurut CDC, setiap tahun, jutaan lansia 65 tahun ke atas terjatuh. Faktanya, lebih dari 1 dari 4 lansia terjatuh setiap tahun.
Melansir DailyCaring, jika seseorang terjatuh sekali, peluangnya untuk terjatuh lagi menjadi dua kali lipat. Artinya, ada lebih dari 50% peluang terjatuh kedua.
Jatuh pada lansia biasanya menyebabkan patah tulang pinggul dan cedera kepala. Hal ini juga menjadi penyebab utama kematian akibat cedera, sering kali akibat cedera otak traumatis (TBI = traumatic brain injury).
Sekalipun cederanya tidak mengancam jiwa, sering kali lansia tidak dapat pulih sepenuhnya dari trauma. Kesehatan lansia secara keseluruhan juga menurun sehingga kebutuhan perawatan meningkat secara signifikan.
Waspadai 6 perubahan terkait usia yang meningkatkan risiko jatuh pada lansia.
1. Kekuatan menurun.
Hilangnya otot dimulai sangat dini, sekitar usia 30 tahun. Pada lansia, berkurangnya otot berarti berkurangnya kekuatan dan kondisi tulang yang lebih lemah.
2. Keseimbangan yang melemah.
Banyak sistem tubuh bekerja sama untuk menjaga kita tetap berdiri tegak. Perubahan yang berkaitan dengan usia dapat membuat lansia lebih sulit untuk menjaga keseimbangan.
3. Penglihatan menurun.
Penglihatan membantu kita menjaga keseimbangan dan menghindari rintangan. Seiring dengan menurunnya penglihatan, kemampuan untuk tetap tegak dan melihat dengan jelas apa yang ada di depan mata juga menurun.
4. Hilangnya fleksibilitas.
Usia dan kondisi kesehatan membuat lansia kurang fleksibel, terutama di bagian pinggul dan pergelangan kaki. Kekakuan ini meningkatkan kemungkinan terjatuh.
5. Daya tahan tubuh menurun.
Tidak mampu melakukan aktivitas fisik, seperti berdiri atau berjalan, dalam waktu yang cukup lama dapat meningkatkan risiko terjatuh.
6. Menurunnya keinginan untuk berjalan/beraktivitas.
Banyak lansia menjadi kurang aktif karena terjebak oleh kemampuan fisik yang menurun. Akibatnya, kekuatan dan keseimbangan jadi berkurang.
Tetap berjalan atau beraktivitas justru akan meningkatkan kekuatan, keseimbangan, kelenturan, dan daya tahan. (*)
Cermati obat-obatan yang dikonsumsi lansia.
Selain perubahan terkait usia, obat-obatan merupakan salah satu penyebab paling umum meningkatnya risiko jatuh pada lansia.
Risiko yang disebabkan oleh obat-obatan sering kali terlewatkan oleh dokter yang sangat sibuk.
Dokter Penyakit Dalam dan Geriatri, Leslie Kernisan, MD MPH, menjelaskan tentang obat-obatan yang perlu diwaspadai dan mengapa obat-obatan tersebut dapat menyebabkan lansia terjatuh.
Bicarakan dengan dokter yang merawat lansia untuk meninjau kembali obat-obatan tersebut. (*)
Foto:
Freepik