Daftar MAKANAN TINGGI NATRIUM (1)

Daftar MAKANAN TINGGI NATRIUM (1)

Umumnya, kita tidak menyadari telah mengonsumsi natrium terlalu banyak. Pasalnya, asupan natrium bukan hanya kita dapatkan dari garam dapur. Sebagian besar natrium dalam makanan justru berasal dari makanan kemasan dan olahan. Ketahui daftar makanan tinggi natrium.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, umumnya kita tidak menyadari telah mengonsumsi natrium terlalu banyak. Ketahui apa saja makanan tinggi natrium.

Selain dari garam dapur, sebagian besar natrium, kita peroleh dari makanan kemasan dan makanan restoran. Roti, daging olahan, dan sandwich adalah sumber utamanya.

Menurut FDA, sebagian besar natrium dalam makanan (lebih dari 70%) berasal dari makanan kemasan dan olahan—bukan berasal dari penambahan garam saat memasak atau menaburkannya ke makanan saat makan.

Garam dapur, yang secara kimia dikenal sebagai natrium klorida, terdiri dari 40% sodium/natrium. Reference Daily Intake (RDI) atau Referensi Asupan Harian untuk natrium adalah 2.300 mg atau sekitar 1 sendok teh garam.

Berikut ini beberapa makanan tinggi natrium.

 

Roti dan roti gulung.

Pada umumnya, roti dan roti gulung tidak mengandung natrium dalam jumlah yang mengejutkan. Namun, jumlah natrium dapat bertambah secara signifikan bagi orang yang makan beberapa porsi per hari.

Bagel adalah penyumbang natrium yang sangat besar, karena ukurannya yang cenderung besar. Satu bagel besar mengandung hampir 400 mg natrium.

Memilih roti dengan porsi yang lebih kecil akan membantu mengurangi natrium. Selain itu, memilih versi gandum utuh akan lebih sehat.

 

Sandwich

Roti, daging olahan, keju, dan bumbu yang sering digunakan untuk membuat sandwich, semuanya menyumbangkan sejumlah besar natrium.

Untuk mengurangi natrium secara signifikan, pilihlah topping sandwich yang tidak diproses, seperti dada ayam panggang dengan irisan alpukat dan tomat.

 

Burrito dan taco.

Burrito dan taco bisa mengandung banyak sodium karena bahan-bahannya: keju, tortilla, dan saus salsa.

Tortilla mengandung cukup banyak natrium, terutama dari garam dan zat ragi, seperti soda kue atau baking powder. Pilih tortilla yang terbuat dari gandum utuh dan pertimbangkan jumlah natriumnya sesuai dengan kebutuhan harian kita.

Burrito dan taco yang disajikan di restoran dan dibawa pulang sering kali sangat tidak sehat. Misalnya, makanan pembuka khas Chipotle dapat mengandung lebih banyak natrium daripada asupan harian yang direkomendasikan.

 

Biskuit

Sarapan favorit ini mengandung banyak natrium, bahkan ketika tidak disiram dengan saus.

Biskuit yang dibuat dari adonan beku atau yang didinginkan mengandung sodium yang sangat tinggi, rata-rata 528 mg (23% DV) natrium per biskuit. Jadi, batasi konsumsi biskuit hanya sesekali saja.

 

Pizza

Banyak bahan, seperti keju, saus, adonan, dan daging olahan, mengandung sejumlah besar natrium, yang bertambah dengan cepat saat digabungkan.

Sepotong besar pizza beku seberat 140 gram yang dibeli di toko rata-rata mengandung 765 mg natrium. Sepotong pizza yang disiapkan di restoran dengan ukuran yang sama mengandung lebih banyak lagi, rata-rata 957 mg natrium.

Makan pizza lebih dari satu potong, natrium akan bertambah dengan cepat. Jadi, cukup makan satu potong saja dan lengkapi dengan makanan rendah natrium, seperti salad berdaun hijau dengan saus rendah natrium.

 

Kue instan.

Campuran untuk kue dan makanan kemasan sejenisnya merupakan sumber natrium tinggi. Untuk menurunkan kadar natrium, pilih yang rendah kalori. Selain kadar gula yang lebih rendah, pilihan ini biasanya mengandung sekitar 4% lebih sedikit garam.

 

Jus sayuran.

Minum jus sayuran adalah cara sederhana untuk mendapatkan sayuran, tetapi ini juga cara untuk memperoleh banyak natrium yang berdampak pada kesehatan.

Untungnya, beberapa merek menawarkan versi rendah natrium—menurut aturan FDA, tidak boleh mengandung lebih dari 140 mg natrium per sajian.

 

Berikutnya ….

 

Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs web ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.