7 April – Hari Kesehatan Sedunia: PERAN LANSIA Terkait Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

7 April – Hari Kesehatan Sedunia: PERAN LANSIA Terkait Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

Tanggal 7 April merupakan peringatan Hari Kesehatan Sedunia sekaligus berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia. Lansia atau kakek-nenek ikut berperan terhadap gizi dan kesehatan ibu-anak.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, tanggal 7 April setiap tahun bukan hanya peringatan Hari Kesehatan Sedunia, tetapi juga merupakan perayaan berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pada tahun 1948, Majelis Kesehatan Dunia Pertama menyerukan dibentuknya Hari Kesehatan Sedunia untuk menandai berdirinya WHO. Dua tahun kemudian, tepatnya 7 April 1950, lahirlah World Health Day atau Hari Kesehatan Sedunia.

Sejak itu Hari Kesehatan Sedunia dirayakan setiap tahun pada 7 April dengan tema kesehatan yang berbeda-beda. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran seputar masalah kesehatan yang memengaruhi orang di seluruh dunia.

Tema Hari Kesehatan Sedunia tahun ini, yaitu “Awal yang sehat, masa depan yang penuh harapan” mengawali kampanye selama setahun mengenai kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

 

Lansia Berperan Terhadap Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

Penelitian yang membahas gizi anak dari berbagai latar sosial budaya di Afrika, Asia, dan Amerika Latin mengungkapkan, nenek memainkan peran sentral sebagai “penasihat” bagi wanita yang lebih muda dan sebagai “pengasuh” bagi wanita dan anak-anak dalam masalah gizi dan kesehatan.

Selain itu, jaringan sosial nenek memberikan pengaruh kolektif pada praktik terkait gizi ibu dan anak, khususnya mengenai kehamilan, pemberian makan, serta perawatan bayi, anak kecil, dan anak yang sakit.

Lansia adalah orang yang sangat berpengalaman, sangat dihormati, didengar, dan orang yang selalu memberi nasihat pada anggota keluarga.

Hal itu dikatakan oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Nopian Andusti.

Menurutnya, pola pengasuhan kakek dan nenek yang baik serta benar dapat memberikan dukungan, dorongan dan bantuan yang berharga bagi kualitas tumbuh kembang anak serta menentukan kepribadian anak di masa dewasanya.

Pendapat senada diutarakan oleh Rektor Universitas YARSI, Prof. dr. Fasli Jalal, Sp.GK, Ph.D. Ia mengatakan, lansia memiliki kelebihan dalam mengajari orangtua mengenai pola asuh yang baik dan bijaksana melalui pengalaman dan pengetahuan semasa hidupnya. (*)

 

Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs web ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.