TIPS BERPUASA UNTUK LANSIA

TIPS BERPUASA UNTUK LANSIA

Lakukan konsultasi dengan dokter, sebelum melaksanakan puasa. Tubuh yang sehat menjadikan ibadah lebih khusyu.

Sahabat Lansia, di bulan Ramadan ini, untuk lansia dengan kondisi fisik yang sehat, disarankan untuk melaksanakan ibadah puasa. Dengan berpuasa banyak manfaat yang diperoleh, khususnya kesehatan tubuh.  Sebaliknya, lansia yang memiliki satu atau lebih masalah kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung, diabetes, masalah pencernaan, atau penyakit kronis lainnya, tidak disarankan untuk berpuasa. Untuk itu , alangkah baiknya, sebelum melaksanakan ibadah puasa, lansia memeriksakan terlebih dahulu kesehatan tubuhnya kepada dokter, atau tenaga kesehatan yang terpercaya.

Ada beberapa manfaat kesehatan ketika lansia menjalankan ibadah puasa. Pertama, mengurangi risiko penyakit Alzheimer, bila disertai dengan diet seimbang dan olahraga yang teratur. Kedua,  mengurangi risiko penyakit jantung. Ketiga, mengatasi masalah berat badan. Puasa juga dapat membantu menurunkan berat badan pada lansia dengan obesitas atau kelebihan berat badan.

Sebaliknya, ada pula risiko yang bisa diperoleh pada lansia yang memaksakan diri untuk berpuasa, bila kondisi fisiknya tidak memungkinkan:

  1. Menganggu jadwal minum obat, bagi lansia yang sedang aktif menjalani pengobatan untuk penyakit tertentu.
  2. Penurunan berat badan yang ekstrem.
  3. Pada sebagian lansia menjadi mudah sakit akibat perubahan pola makan, pola tidur, serta aktivitas lainnya.
  4. Berisiko mengalami hipoglikemia atau kadar gula darah rendah bagi para lansia dengan penyakit diabetes.

Nah, untuk memperkecil terjadi hal-hal yang berdampak kurang baik pada kesehatan, berikut ada beberapa tips:

1.Perhatikan kondisi kesehatan.

Sebelum menjalani puasa, sebaiknya lansia melakukan pemeriksaan diri ke dokter guna memastikan kondisi kesehatannya secara keseluruhan. Upaya ini penting dilakukan, utamanya pada lansia yang memiliki riwayat penyakit tertentu, sebagai langkah untuk menghindari masalah kesehatan, kekambuhan, atau komplikasi selama berpuasa.

2. Jangan melewatkan waktu sahur.

Penting melaksanakan sahur, karena makan di waktu sahur dapat memberikan energi bagi lansia supaya bisa menahan lapar. Makan sahur juga bermanfaat untuk membuat sel otak tetap aktif. Saat sahur, perbanyaklah mengonsumsi asupan sayur, buah-buahan (alpukat, pisang, atau buah lain yang tinggi serat), dan protein guna mencegah sembelit dan memberikan efek kenyang lebih lama. Hindari minuman manis saat sahur karena menyebabkan mudah haus ketika sedang berpuasa.

3. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Pastikan makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka adalah makanan sehat dengan gizi seimbang. Pastikan sumber karbohidrat, protein, serat, vitamin dan mineral terpenuhi. Konsumsi buah dan sayur yang kaya akan vitamin dan mineral. Hindari gorengan dan minum es saat berbuka. Minuman es dikhawatirkan dapat menganggu pencernaan lansia, dapat mengakibatkan mual, diare dan kembung. Sedangkan gorengan dikhawatirkan dapat jadi pemicu meningkatnya kolesterol. Saat berbuka lebih disarankan mengonsumsi kurma, karena kurma mengandung gula, serat, karbohidrat, magnesiun dan kalium.

4. Berolahraga untuk menjaga stamina.

Untuk menjaga stamina, ajaklah lansia berolahraga. Pilihan waktunya, di pagi hari atau sore hari menjelang berbuka. Olahraga ringan yang dapat dilakukan untuk lansia adalah berjalan kaki, melakukan peregangan tubuh, dan lain-lain.

5. Tidur yang Cukup

Tidur yang cukup selama berpuasa menjadi penting karena bermanfaat untuk menjaga stamina. Tidur yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Bila ingin kondisi tubuh tetap fit selama berpuasa, usahakan lansia mendapatkan waktu tidur yang cukup, setidaknya 7–9 jam setiap harinya.

6. Mencukupi Kebutuhan Cairan Tubuh.

Cairan di dalam tubuh lansia lebih cepat berkurang, sehingga mudah merasa haus dan lelah. Untuk itu, perlu dipastikan bahwa lansia mendapatkan asupan cairan yang cukup selama berbuka hingga sahur untuk menghindari risiko dehidrasi saat puasa.

Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, usahakan untuk minum 8–10 gelas air per hari. Hal ini bisa dilakukan secara bertahap saat berbuka dan sahur. Tidak disarankan untuk mengonsumsi minuman berkafein, baik teh atau kopi, saat sahur karena dapat menyebabkan mudah haus di siang hari, serta meningkatkan frekuensi buang air kecil sehingga risiko dehidrasi meningkat.

 

Sumber : telemed.ihc.id

Foto : freepik.com

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.