Kunci bahagia di usia lansia, menerima perubahan yang terjadi dan jangan pernah bosan untuk belajar.
Sahabat Lansia, memasuki usia lansia seiring dengan perubahan yang terjadi baik secara fisik maupun psikis, terkadang tumbuh rasa kecewa. Pasalnya, banyak hal yang tidak dapat lagi diikuti atau terjangkau dengan kemampuan yang dimiliki. Kondisi tersebut kerap menimbulkan rasa frustasi yang berbuntut ketakberdayaan diri. Merasa diri tidak berguna, lambat, merepotkan dan banyak perasaan negatif lainnya.
Dunia memang terasa semakin sibuk, sementara sebagai lansia, merasa sudah tak mampu lagi mengikuti beragam perubahan yang terjadi. Menghadapi perubahan tersebut, lansia sebaiknya mampu menyikapi dengan menyadari kemampuan dan keterbatasan diri. Berusahalah untuk terus belajar dari berbagai peristiwa yang dialami. Proses belajar tidak pernah berhenti meski sudah memasuki usia lanjut. Untuk itu dibutuhkan kesabaran dalam menjalani proses belajar tersebut.
Selain itu ada 5 trik yang dapat diterapkan, agar hari-hari yang dijalani terasa lebih nyaman dan nikmat.
1.Jangan pernah lupa untuk bersyukur.
Satu hal yang sebaiknya diyakini oleh setiap lansia adalah bersyukur telah menjalani kehidupan yang penuh makna dan mampu bertahan sampai dengan saat ini. Berterima kasih atas semua rahmat dan kemudahan yang telah didapat. Untuk itu, sebaiknya selalu berusaha untuk selalu memiliki pikiran terbuka dan menjaga jalur komunikasi dengan semua pihak.
2. Jadilah pejuang, bukan pengkhawatir.
Hindari mengkhawatirkan berbagai aspek kehidupan. Jangan takut akan perubahan dan masa depan yang akan dijalani. Ketakutan akan merusak jiwa dan dapat menyebabkan stres. Tumbuhkan keyakinan akan mampu melewati setiap peristiwa yang dianugerahkan oleh Yang Maha Kuasa.
3. Menerima setiap perubahan hidup.
Hidup selalu akan dipenuhi dengan berbagai peristiwa. Bersiaplah untuk selalu menerima setiap perubahan. Bersyukur dan bersiap untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi. Sikap ini akan menjauhkan lansia dari stres yang bisa berdampak pada kesehatan.
4. Temukan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Cobalah untuk mencari tahu kelebihan yang dimiliki. Misal, pandai memasak, pandai menjahit, pandai melukis, dan lain-lain. Jadikan kelebihan yang dimiliki untuk mengisi waktu sehari-hari. Dengan semakin banyak kesibukan yang positif, sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik dan jiwa.
Sedangkan kekurangan yang dimiliki, sebaiknya dikelola agar tidak menimbulkan penyakit. Misalnya, sifat pemarah, sebaiknya mulai dikendalikan dengan lebih banyak bersyukur dan melihat dari sudut pandang yang positif.
5. Menambah pengetahuan.
Belajar memang tak mengenal usia, oleh sebab itu lansia pun tetap harus belajar. Dengan belajar maka pengetahuan yang dimiliki pun akan semakin luas. Ini menjadi stimulasi bagi otak untuk tetap aktif. Sekaligus menciptakan rasa puas dan bahagia. Hal ini juga akan bermanfaat membantu para lansia menjaga kesehatan mentalnya.
Sumber:
sixtynme.com
Foto:
freepik.com