Salah satu waktu terbaik untuk jalan kaki adalah setelah makan. Banyak penelitian membuktikan manfaat jalan kaki setelah makan, dari mengatur gula darah hingga mengurangi risiko depresi.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, salah satu waktu terbaik untuk jalan kaki adalah setelah makan. Banyak penelitian telah membuktikan manfaat jalan kaki setelah makan. Setidaknya ada 8 manfaat jalan kaki setelah makan, dari mengatur gula darah hingga mengurangi risiko depresi.
1. Mengatur gula darah.
Jalan kaki sebentar setelah makan dapat membantu mengatur kadar gula darah (glukosa), terutama bagi penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan orang dewasa penderita diabetes tipe 2, jalan kaki selama 10 menit setiap kali setelah makan, lebih efektif untuk mengatur kadar gula darah daripada jalan kaki selama 30 menit setiap hari.
Sebuah meta-analisis dari delapan penelitian juga menunjukkan, jalan kaki setelah makan memberikan manfaat lebih besar dalam mengontrol gula darah, baik pada individu sehat maupun penderita diabetes tipe 2. Sebaliknya, jalan kaki sebelum makan tidak menunjukkan dampak signifikan terhadap gula darah.
Para ahli berteori, olahraga ringan (dalam hal ini, jalan kaki) setelah makan bermanfaat untuk mencegah lonjakan gula darah dan bahkan lebih efektif jika dilakukan segera setelah makan.
2. Mengurangi gas dan kembung.
Gerakan fisik membantu merangsang sistem pencernaan. Pada sebagian orang, jalan kaki setelah makan dapat membantu memperbaiki gejala gastrointestinal, seperti gas dan kembung.
Sebuah penelitian menemukan, ketika orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS = irritable bowel syndrome) meningkatkan jumlah langkah harian mereka dari 4.000 menjadi 9.500, gejalanya berkurang hingga 50%.
Penelitian lain yang dilakukan pada orang dengan gejala kembung menunjukkan, berjalan kaki selama 10—15 menit setiap kali setelah makan selama satu bulan menghasilkan lebih sedikit gejala gastrointestinal, seperti kembung, bersendawa, dan gas.
Bahkan, jalan kaki setelah makan dilaporkan lebih efektif daripada obat pencernaan.
3. Meningkatkan pencernaan.
Beberapa penelitian menunjukkan, jalan kaki setelah makan dapat membantu mempercepat proses pencernaan.
Penelitian lain menemukan, jalan kaki setelah makan dapat merangsang lambung dan usus, sehingga makanan dapat melewati sistem pencernaan dengan cepat.
Jalan kaki setelah makan malam dapat membantu pencernaan pada orang-orang yang tidak banyak bergerak di waktu siang dan pada orang-orang dengan kondisi, seperti IBS.
4. Menurunkan tekanan darah.
Jalan kaki terpandu yang dikembangkan untuk orang-orang—terutama yang tidak banyak bergerak—dengan hipertensi berhasil mengatur kadar tekanan darah.
Studi lain menunjukkan, tiga kali jalan kaki selama 10 menit setiap hari secara efektif mengurangi tekanan darah diastolik pada orang-orang dengan prahipertensi.
Fakta lain, jalan kaki sedikitnya tiga kali seminggu selama 20 menit ditemukan dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan.
5. Mendukung kesehatan jantung.
Penelitian tentang jalan kaki dan kesehatan jantung tidak secara khusus berfokus pada sebelum atau sesudah makan. Namun, banyak bukti menunjukkan manfaat yang jelas bagi kesehatan jantung dari berjalan kaki kapan pun.
Jalan kaki secara teratur dapat menurunkan tekanan darah, kolesterol lipoprotein densitas rendah (kolesterol “jahat”), serta risiko stroke dan serangan jantung.
6. Menurunkan berat badan.
Penelitian menemukan, orang yang berjalan kaki selama 25 menit sebanyak dua kali sehari mengalami kehilangan lebih banyak berat badan (dan beberapa inci dari area perut).
Penelitian tersebut membandingkannya dengan mereka yang berjalan kaki selama 50 menit sekali sehari.
Saat berjalan kaki setelah makan, tubuh mengeluarkan lebih banyak energi untuk mendukung latihan, sehingga menghasilkan lebih banyak pengeluaran kalori daripada duduk atau beristirahat.
Jalan kaki setelah makan juga dapat membantu mengatur nafsu makan dan mengurangi keinginan ngemil di antara waktu makan, yang dapat membantu manajemen berat badan.
7. Meningkatkan kualitas tidur.
Orang yang berjalan kaki lebih dari 7.000 langkah per hari melaporkan kualitas tidur yang lebih baik daripada orang yang tidak banyak berjalan kaki.
Penelitian lain menunjukkan, berjalan kaki 10.000 langkah setiap hari membantu orang tertidur lebih cepat.
Selain itu, jalan kaki mendekati waktu tidur dapat membantu meningkatkan efisiensi tidur—jumlah waktu yang dihabiskan di tempat tidur untuk benar-benar tidur.
Pada penelitian lain, orang yang berjalan lebih banyak setiap hari melaporkan kualitas tidur yang lebih baik dengan lebih sedikit terbangun di malam hari. Tak demikian halnya dengan orang yang berjalan lebih sedikit.
Jalan kaki lebih banyak juga dapat membantu orang tertidur lebih cepat—kunci untuk bangun dengan perasaan lebih segar dan mampu menjalani hari.
8. Mendukung kesehatan mental.
Jalan kaki dapat membantu meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.
Penelitian menunjukkan, jalan kaki selama 20 menit lima hari seminggu dapat mengurangi risiko depresi secara signifikan.
Studi lain menemukan, jalan kaki sebentar tiga hari seminggu sudah cukup untuk mengurangi gejala kecemasan, stres, dan depresi. Besarnya manfaat ini lebih tinggi ketika orang berjalan lebih lama dan lebih sering.
Jalan kaki dapat meningkatkan kesehatan mental karena menurunkan jumlah hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol, serta melepaskan endorfin yang dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
Pertimbangkan untuk jalan kaki selama 20 atau 30 menit setelah makan lima hari seminggu. (*)
Sumber:
Everyday Health (15/7/2024)
Verywell Health (1/10/2024)
Foto:
Freepik