Kondisi tulang kronis ini umumnya muncul setelah seseorang berusia 55. Penyebabnya tidak diketahui. Gen tertentu telah dikaitkan dengan penyakit ini.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, 11 Januari merupakan Paget’s Awareness Day atau Hari Kesadaran Paget. Apa itu paget? Sebagian dari kita mungkin tidak familiar mendengarnya.
Nama “paget” diambil dari nama penemunya, yaitu Sir James Paget. Hari Kesadaran Paget diperingati pertama kali secara resmi pada 11 Januari 2019, bertepatan dengan peringatan 205 tahun kelahiran sang penemu.
Hari Kesadaran Paget didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap penyakit paget yang merupakan kelainan tulang kronis.
Sejarah Hari Kesadaran Paget
Sir James Paget adalah dokter bedah dan ahli patologi Inggris yang pertama kali mendeskripsikan penyakit tulang paget pada 1877.
Ketertarikannya pada penyakit ini muncul saat ia mencoba membantu seorang pasien yang menunjukkan rasa sakit parah dan kelainan bentuk pada tungkai bawah.
Selama bertahun-tahun praktik kedokteran, ia melakukan pengamatan dan penelitian untuk memahami penyakit tulang yang rumit ini.
Pada 1973, Ny. Ann Stansfield mendirikan Asosiasi Paget setelah suaminya didiagnosis menderita penyakit paget. Tujuannya untuk mendukung penelitian dan meningkatkan kesadaran terhadap penyakit paget.
Perempuan ini menjadi tokoh kunci dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit paget.
Sepintas Kilas Penyakit Paget
Penyakit paget adalah gangguan pada proses remodeling tulang, sehingga menyebabkan tulang yang terbentuk menjadi abnormal, rapuh, dan rentan patah.
Penyebab penyakit paget tidak diketahui. Namun, penyakit ini timbul biasanya setelah seseorang berusia 55.
Penyakit ini lebih sering dialami oleh orang dengan riwayat keluarga serupa—gen tertentu telah dikaitkan dengan penyakit ini.
Selain itu, infeksi virus dipercaya turut memicu terjadinya penyakit paget pada orang yang mewarisi kecenderungan genetik penyakit ini.
Kebanyakan penderita tidak merasakan gejala. Sering kali baru diketahui secara tidak sengaja saat tes sinar X dilakukan untuk alasan lain.
Namun, penyakit paget dapat menyebabkan nyeri tulang, deformitas, patah tulang, dan radang sendiri.
Sakit tulang penyakit paget terletak di daerah tulang yang terkena, yang paling sering adalah tulang belakang, tulang paha (femur), panggul, tengkorak, tulang selangka (klavikula), dan tulang lengan atas (humerus). (*)
Sumber:
Day of The Year
MedicineNet (19/4/2023)
Foto:
Frepik