3 GAYA HIDUP SETELAH BERUSIA 50 TAHUN

3 GAYA HIDUP SETELAH BERUSIA 50 TAHUN

Berani melakukan perubahan demi menuju kehidupan yang lebih baik.

Sahabat Lansia, sebuah perubahan bisa menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Demikian pula dengan gaya hidup. Seiring dengan bertambahnya usia, utamanya memasuki usia lansia, melakukan perubahan demi mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik sangatlah disarankan. Dengan melakukan perubahan tersebut hasil yang didapat cukup beragam. Salah satunya adalah perubahan dalam hal kesehatan. Selain tentunya masih banyak perubahan lain yang mungkin dapat diraih. Harapannya dengan adanya perubahan tersebut, kehidupan yang dijalani menjadi lebih baik. Perubahan yang banyak membawa pada kebaikan.

Untuk itu, jangan ragu untuk mulai melakukan perubahan dalam kehidupan Anda. Utamanya ketika usia sudah memasuki 50 tahun. Misal, mulai rutin melakukan olahraga, mulai mengatur dan memilih bahan makanan yang akan dikonsumsi (mengurangi gula dan garam). Berbagai perubahan dilakukan tersebut, tentunya akan bermanfaat bagi kesehatan. Berikut beberapa perubahan yang disarankan ketika sudah memasuki usia 50 tahun.

1.Lakukan olahraga rutin.

Berolahraga rutin setiap hari, seperti jalan kaki selama 60-90 menit setiap dua hari dapat mengurangi risiko kematian dini hingga 20% dan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular hingga 30%. Menurut penelitian terhadap 40.000 orang yang dikutip oleh Dr. Martha Gulati – seorang ahli jantung preventif di Cedars Sinai, Los Angeles – kunci untuk hidup lebih lama adalah 2-3 hari dalam seminggu melakukan latihan olahraga. Selain mengurangi angka kematian hingga 20%, latihan ini juga melindungi sendi, membantu membakar lebih banyak kalori dengan membangun massa otot, melindungi kita dari cedera dan jatuh, serta membantu mengendalikan gula darah dan mencegah Diabetes Tipe 2.

2.Mencermati makanan yang dikonsumsi.

Makanan memengaruhi kesehatan dan niscaya dapat memperpanjang umur. Dengan menjaga makanan yang dikonsumsi, kita dapat mengaktifkan gen yang meningkatkan kesehatan dan umur panjang serta menonaktifkan gen yang menyebabkan penyakit. Tindakan ini dikenal dengan istilah nutrigenomik. Hindari makanan olahan dan gula serta mengonsumsi lebih banyak makanan padat nutrisi, adalah tindakan yang tepat.

Misal, saat sarapan, mengonsumsi makanan yang mengandung protein seperti telur, kacang-kacangan, biji-bijian, ayam atau ikan. Mengonsumsi lemak sehat seperti minyak kelapa, selai kacang, biji rami, alpukat. Memilih sumber serat seperti buah beri, alpukat, chia atau biji rami dan karbohidrat glikemik rendah seperti buah beri – dapat mempercepat metabolisme kita.

3.Lebih banyak beraktivitas di alam terbuka.

Melakukan kegiatan di alam terbuka mampu mengurangi ketegangan. Buletin Mayo Clinic merujuk pada satu studi, menunjukkan bahwa paparan alam dapat mengatur sistem saraf simpatik  hanya dalam waktu lima menit. Dengan demikian, keluar rumah secara teratur dapat mencegah efek kumulatif dari stres. Sekaligus juga menurunkan risiko penyakit kronis, penyakit, dan kematian serta dapat membantu kita mengelola emosi seperti kesepian dan mudah tersinggung. Bagi lansia yang tidak memiliki akses yang mudah untuk beraktivitas di alam terbuka, dapat mengganti dengan duduk di jendela sambil memandangi pemandangan taman di luar ruangan. Atau, sekadar mendengarkan kicauan burung, suara gemericik air melalui tayangan televisi juga sudah berdampak positif bagi kesehatan.

Sumber : sixtyandme.com

Foto: freepik.com

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.