Penyakit Alzheimer merupakan penyebab paling umum dari demensia, kasusnya mencakup 60—80 persen. Di seluruh dunia terdapat 55 juta orang yang hidup dengan Alzheimer dan demensia lainnya.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, penyakit Alzheimer merupakan salah satu penyebab demensia. Ada banyak penyebab demensia, tetapi Alzheimer adalah penyebab yang paling umum dari demensia.
National Institute on Aging (NIA) mendefinisikan demensia sebagai hilangnya fungsi kognitif—berpikir, mengingat, bernalar—dan kemampuan berperilaku sedemikian rupa sehingga mengganggu kehidupan dan aktivitas sehari-hari seseorang.
Dalam banyak literatur dikatakan, penyakit Alzheimer merupakan penyebab paling umum dari demensia. Sebanyak 60—80 persen kasus demensia, penyebabnya adalah penyakit Alzheimer. Menurut Asosiasi Alzheimer, di seluruh dunia terdapat 55 juta orang yang hidup dengan Alzheimer dan demensia lainnya.
PLAK DAN KEKUSUTAN DI OTAK
Mengutip NIA, penyakit Alzheimer adalah kelainan otak yang perlahan-lahan menghancurkan daya ingat dan kemampuan berpikir, dan akhirnya, kemampuan untuk menjalankan tugas-tugas yang paling sederhana.
Penyakit Alzheimer dinamai menurut nama penemuinya, Dr. Alois Alzheimer. Pada 1906, Dr. Alzheimer memperhatikan perubahan jaringan otak seorang pasien (wanita) yang meninggal karena penyakit mental yang tidak biasa. Gejalanya meliputi kehilangan ingatan, masalah bahasa, dan perilaku yang tidak terduga.
Setelah pasien itu meninggal, Dr. Alzheimer memeriksa otaknya dan menemukan banyak gumpalan abnormal (sekarang disebut plak amiloid) dan kumpulan serat yang kusut (sekarang disebut kekusutan neurofibrilar atau tau).
Plak dan kekusutan di otak ini masih dianggap sebagai beberapa ciri utama Alzheimer. Ciri lainnya adalah hilangnya koneksi antara neuron di otak. Neuron mengirimkan pesan antara berbagai bagian otak dan dari otak ke otot serta organ dalam tubuh.
PENYAKIT OTAK DEGENERATIF
Asosiasi Alzheimer menjelaskan, Alzheimer merupakan penyakit otak degeneratif. Penyebabnya adalah perubahan otak yang kompleks setelah kerusakan sel. Penyakit ini menyebabkan gejala demensia yang berangsur-angsur memburuk seiring berjalannya waktu.
Gejala awal Alzheimer yang paling umum adalah kesulitan mengingat informasi baru. Ini karena Alzheimer biasanya memengaruhi bagian otak yang berhubungan dengan pembelajaran terlebih dahulu.
Seiring perkembangan Alzheimer, gejalanya makin parah dan meliputi disorientasi, kebingungan, serta perubahan perilaku. Akhirnya, berbicara, menelan, dan berjalan menjadi sulit.
Bertambahnya usia merupakan faktor risiko terbesar dari Alzheimer. Sebagian besar penderitanya berusia 65 ke atas. Namun jangan salah, penyakit Alzheimer bukanlah bagian normal dari penuaan.
Alzheimer tidak dapat disembuhkan. Seseorang dengan Alzheimer, rata-rata hidup 4—8 tahun setelah diagnosis, tetapi dapat juga hidup hingga 20 tahun, bergantung pada faktor-faktor lainnya.
Segera buat jadwal temu dengan dokter jika melihat salah satu dari 10 tanda peringatan penyakit Alzheimer ini. Meski tak dapat disembuhkan, pengobatan dapat mengurangi penurunan kognitif dan fungsional pada orang yang hidup dengan Alzheimer dini. (*)
Foto: Freepik