PENDIDIKAN TINGGI DAPAT MENURUNKAN RISIKO PENYAKIT ALZHEIMER

PENDIDIKAN TINGGI DAPAT MENURUNKAN RISIKO PENYAKIT ALZHEIMER

Pendidikan dapat menurunkan risiko penyakit Alzheimer karena pendidikan dapat meningkatkan cadangan kognitif seseorang. Cadangan kognitif dikembangkan melalui pendidikan dan rasa ingin tahu seumur hidup.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, ternyata ada hubungan antara tingkat pendidikan yang lebih tinggi dengan risiko yang lebih rendah terhadap penyakit Alzheimer. Bukti menunjukkan, pendidikan formal, seperti sekolah menengah dan perguruan tinggi, dapat mengurangi risiko seseorang terkena Alzheimer.

Melansir dari Medical News Today (22/1/2024), sebuah tinjauan (2020) pada 65 studi dari 24 negara tentang dampak pendidikan menemukan, setiap tahun tambahan pendidikan mengurangi risiko penyakit Alzheimer seseorang sebesar 8%.

Selain itu, hasil studi (2023) yang melibatkan 318.535 peserta menunjukkan, tingkat pendidikan seseorang dapat menghapus risiko genetik penyakit Alzheimer.

CADANGAN KOGNITIF

Mengapa pendidikan dapat menurunkan risiko penyakit Alzheimer? Ini karena pendidikan dapat meningkatkan “cadangan kognitif” seseorang.

Mengutip Alzheimer’s Association (2021), seseorang dengan cadangan kognitif yang tinggi dapat berada dalam posisi lebih baik untuk menghadapi efek Alzheimer yang merusak otak daripada seseorang dengan cadangan otak yang lebih rendah.

Menurut Harvard Health (6/1/2023), kita dapat menganggap cadangan kognitif sebagai kemampuan otak untuk berimprovisasi dan menemukan cara alternatif guna menyelesaikan pekerjaan.

Cadangan kognitif mencerminkan seberapa tangkas otak dalam menyerap keterampilan serta kapasitas untuk memecahkan masalah dan menghadapi tantangan.

Cadangan kognitif dikembangkan melalui pendidikan dan rasa ingin tahu seumur hidup.

Konsep cadangan kognitif bermula pada akhir 1980-an. Para peneliti menggambarkan individu yang tidak memiliki gejala demensia yang jelas, tetapi pada otopsi ditemukan memiliki perubahan otak yang sesuai dengan penyakit Alzheimer tingkat lanjut.

Individu-individu ini tidak menunjukkan gejala penyakit tersebut saat mereka masih hidup, karena mereka memiliki cadangan kognitif yang cukup besar untuk mengimbangi kerusakan dan terus berfungsi seperti biasa.

Sejak saat itu penelitian menunjukkan, orang dengan cadangan kognitif yang lebih besar lebih mampu mencegah gejala perubahan otak degeneratif yang terkait dengan demensia atau penyakit otak lainnya, seperti penyakit Parkinson, multiple sclerosis, atau stroke.

MENINGKATKAN CADANGAN KOGNITIF

Sahabat Lansia, tidak ada kata terlambat untuk mempelajari sesuatu yang baru dan memperluas jaringan sosial kita. Menurut Healthline (29/2/2024), melakukan aktivitas kelompok atau memiliki lebih banyak kontak sosial juga dapat menurunkan risiko.

Pertimbangkan aktivitas berikut yang sangat baik untuk otak kita:

  • Mengikuti kelas.
  • Belajar bahasa.
  • Memainkan alat musik.
  • Bergabung dengan kelompok masyarakat untuk meningkatkan kontak sosial.

Selain itu, lakukan olahraga teratur, mengonsumsi makanan sehat seimbang, tidur cukup dan berkualitas, serta mengelola stres. Ini semua ditambah interaksi sosial dan stimulasi mental akan bekerja sama untuk membuahkan hasil. (*)

Foto: Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.