MENGENAL ALZHEIMER PRAKLINIS

MENGENAL ALZHEIMER PRAKLINIS

Alzheimer praklinis adalah istilah untuk perubahan otak yang terkait dengan Alzheimer yang terjadi sebelum gejala apa pun muncul. Tidak semua orang dengan Alzheimer praklinis akan mengembangkan penyakit ini.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, perubahan pada otak yang terkait dengan Alzheimer dapat terjadi jauh sebelum gejala penyakit ini muncul, disebut Alzheimer praklinis. Mari mengenal Alzheimer praklinis.

Perubahan pada otak, seperti pembentukan plak dan kusut (penumpukan protein abnormal di otak), dapat menandakan Alzheimer. Perubahan ini bisa terjadi puluhan tahun sebelum seseorang mengalami gejala apa pun.

 Alzheimer praklinis adalah perubahan otak yang muncul sebelum timbulnya gejala.

Oleh karena itu, baik yang bersangkutan maupun orang-orang di sekitarnya tidak akan menyadari gejalanya selama tahap praklinis ini.

Meski berpotensi berkembang menjadi demensia, tidak semua orang dengan Alzheimer praklinis akan mengembangkan penyakit ini.

Banyak orang yang akhirnya mengembangkan penyakit Alzheimer atau jenis demensia lainnya, tidak menunjukkan tanda-tanda Alzheimer praklinis.

Tanda-Tanda Alzheimer Praklinis Dapat Terlihat Melalui Tes Medis

Tanda-tanda Alzheimer praklinis meliputi plak amiloid dan kusut tau pada otak. Namun, karena Alzheimer praklinis terjadi sebelum munculnya gejala, maka tanda-tanda tersebut hanya dapat terlihat melalui tes medis.

Profesional medis juga tidak melakukan skrining untuk Alzheimer praklinis. Mereka biasanya hanya memperhatikan perubahan ini dalam penelitian eksperimental atau ketika seseorang menjalani tes diagnostik untuk alasan lain.

Tes genetik dapat memberi tahu seseorang apakah ia memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit Alzheimer, khususnya Alzheimer dini.

Namun, tes ini tidak direkomendasikan untuk semua orang. Seseorang dapat mendiskusikannya dengan dokter mengenai penting-tidaknya melakukan tes genetik.

Penelitian tentang pengobatan untuk Alzheimer praklinis masih berlangsung. Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan ekstrak gingko biloba dapat bermanfaat untuk Alzheimer  tahap awal, tetapi ini memerlukan penelitian lebih lanjut.

Pengobatan selama tahap Alzheimer praklinis dapat membantu mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit, meskipun penelitian masih dalam tahap pengembangan. (*)

Sumber: Mayo Clinic (7/6/2023); Medical News Today (8/1/2024)
Foto: Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.