3 JENIS PENGGANTI GULA, MANAKAH YANG PALING AMAN?

3 JENIS PENGGANTI GULA, MANAKAH YANG PALING AMAN?

Pengganti gula memiliki rasa yang manis, tetapi tidak mengandung gula. Mereka memiliki lebih sedikit kalori daripada gula dan beberapa tidak mengandung kalori sama sekali. Ada 3 jenis pengganti gula, manakah yang paling aman?

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, selain gula alami dan gula tambahan, ada pula pengganti gula. Terdapat tiga jenis pengganti gula, manakah yang paling aman bagi kesehatan?

Pengganti gula memiliki rasa yang manis, tetapi tidak mengandung gula. Mereka memiliki lebih sedikit kalori daripada gula dan beberapa tidak mengandung kalori sama sekali.

Makanan berlabel “bebas gula”, “keto”, “rendah karbohidrat”, atau “diet” sering kali mengandung pengganti gula, yang terbagi dalam tiga kategori: pemanis buatan, gula alkohol, dan pemanis baru.

# PEMANIS BUATAN

Sebagian besar pemanis buatan (juga disebut pemanis non-nutrisi) dibuat dari bahan kimia di laboratorium. Beberapa dibuat dari bahan alami, seperti herbal. Pemanis ini bisa 200—700 kali lebih manis daripada gula meja.

Pemanis buatan tidak mengandung kalori atau gula, tetapi juga tidak memiliki nutrisi yang bermanfaat, seperti vitamin, serat, mineral, atau antioksidan. Pemanis buatan diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagai bahan tambahan makanan.

Secara tradisional, pemanis buatan telah menjadi satu-satunya pilihan bagi orang-orang yang perlu memantau kadar glukosa darah atau berat badan mereka.

Beberapa ahli percaya, pemanis buatan menimbulkan bahaya kesehatan, mulai kenaikan berat badan hingga kanker. Namun, penelitian tentang hal ini masih terus dilakukan.

Penelitian sebelumnya yang menunjukkan risiko kesehatan dilakukan pada hewan, bukan manusia. Penelitian pada manusia menunjukkan produk-produk ini umumnya aman jika konsumsinya tidak lebih dari asupan harian yang dapat diterima.

Pemanis buatan yang telah mendapatkan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

  • Acesulfame potassium (Ace-K)
  • Advantame
  • Aspartame
  • Neotame
  • Saccarin
  • Sucralose

 

# ALKOHOL GULA

Mirip dengan pemanis buatan, alkohol gula dibuat secara sintetis (biasanya dari gula itu sendiri). Alkohol gula digunakan dalam banyak makanan olahan. Rasanya tidak semanis pemanis buatan, dan menambah tekstur dan rasa pada makanan, seperti permen karet dan permen keras. Mereka dapat menyebabkan iritasi pencernaan, seperti kembung, gas, atau diare pada beberapa orang.

Contoh alkohol gula:

  • Erythritol
  • Isomalt
  • Lactitol
  • Maltitol
  • Sorbitol
  • Xylitol

Namun, tidak seperti pengganti gula lainnya, alkohol gula harus dicantumkan pada label fakta nutrisi.

# PEMANIS BARU

Pemanis baru berasal dari sumber alami. Kelompok yang relatif baru ini—kadang disebut “pemanis nonkalori yang berasal dari tanaman”—memberikan banyak manfaat dari pemanis buatan dan alami, seperti buah atau madu.

Pemanis baru bukanlah sumber kalori atau gula yang signifikan, sehingga tidak menyebabkan kenaikan berat badan atau lonjakan gula darah. Pemanis ini juga biasanya tidak terlalu banyak diproses dan lebih mirip dengan sumber alaminya daripada pemanis buatan.

Contoh pemanis baru:

  • Allulose
  • Monk fruit (buah biksu)
  • Stevia
  • Tagatose

Stevia dan monk fruit, keduanya secara alami berasal dari tanaman. Beberapa orang merasa keduanya memiliki rasa yang sangat mirip dengan gula biasa. FDA mengatakan, pemanis ini secara umum dianggap aman. (*)

Sumber:
Johns Hopkins Medicine  
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.