Memberdayakan penderita asma dengan pendidikan yang tepat untuk mengelola penyakit mereka dan mengetahui kapan harus mencari bantuan medis.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, Hari Asma Sedunia atau World Asthma Day (WAD) diperingati setiap tahun pada hari Selasa pertama bulan Mei. Tahun ini, peringatan Hari Asma Sedunia jatuh pada Selasa, 7 Mei 2024.
Asma merupakan salah satu penyakit tidak menular kronis paling umum di seluruh dunia. Menurut WHO, 262 juta orang menderita asma pada 2019 dan menyebabkan lebih dari 460.000 kematian. Angka kematian akibat asma meningkat hampir dua kali lipat sejak 1980-an.
SEPINTAS KILAS “PERJALANAN” ASMA
Asma bukanlah hal baru. Ada penyebutan asma dalam kitab suci dari Tiongkok pada 2600 SM. Mesir Kuno juga menyebutkan gejala sesak napas dan masalah pernapasan.
Hippocrates (460-370 SM) adalah orang pertama yang menggambarkan kondisi yang ditemukan di Yunani Kuno. Dia juga menjadi orang pertama yang mengaitkan gejala asma dengan pemicu lingkungan dan perdagangan serta profesi tertentu.
Sekitar tahun 100 SM, Aretaeus dari Cappadocia menyusun definisi terperinci tentang asma. Ini mirip dengan cara kita saat ini memahami perkembangan penyakit. Bangsa Romawi kuno juga mengeksplorasi kondisi tersebut.
Tahun 50 M, Pliny the Elder menemukan hubungan antara serbuk sari dan kesulitan bernapas. Dia adalah salah satu orang pertama yang merekomendasikan epinefrin, satu bentuk pengobatan asma yang dapat meredakan asma dengan cepat.
Abad ke-19, dokter Henry H. Salter membuat deskripsi dan gambar medis yang akurat tentang apa yang terjadi pada paru-paru selama serangan asma.
Pada 1892, salah satu pendiri Johns Hopkins Medical School, William Osler, mencatat kesamaan antara asma dan kondisi alergi. Ini termasuk demam dan sifat genetik dari penyakit ini. Dia juga mencatat pemicu spesifik asma, seperti iklim, emosi yang ekstrem, dan pola makan.
Tahun 1980-an terdapat pemahaman yang lebih baik mengenai asma sebagai suatu kondisi peradangan. Hal ini berfokus pada pentingnya sistem kekebalan tubuh. Para dokter menyadari perlunya mengelola asma meskipun gejalanya tidak muncul.
SEJARAH HARI ASMA SEDUNIA
Hari Asma Sedunia (WAD) yang diperingati setiap Selasa pertama bulan Mei ini, diselenggarakan oleh Global Initiative for Asthma (GINA). Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit ini di seluruh dunia.
GINA adalah sebuah organisasi kolaboratif Organisasi Kesehatan Dunia yang didirikan pada 1993. Lima tahun kemudian, 1998, lebih dari 35 negara memperingati Hari Asma Sedunia, terkait dengan Pertemuan Asma Sedunia yang pertama di Barcelona, Spanyol.
Sejak saat itu, partisipasi Hari Asma Sedunia semakin meningkat. Hari Asma Sedunia telah berkembang menjadi salah satu kegiatan kesadaran dan pendidikan asma yang paling penting di dunia.
Pada peringatan Hari Asma Sedunia 2024, GINA mengusung tema “Asthma Education Empowers”. GINA menekankan perlunya memberdayakan penderita asma dengan pendidikan yang tepat untuk mengelola penyakit mereka dan mengetahui kapan harus mencari bantuan medis.
GINA meminta para profesional kesehatan untuk meningkatkan kesadaran mereka mengenai morbiditas dan mortalitas akibat asma yang dapat dihindari, dan bukti-bukti yang dipublikasikan mengenai penatalaksanaan asma yang efektif, sehingga mereka dapat memberikan informasi yang dapat diandalkan dan pengobatan yang optimal bagi pasien mereka.
PENCEGAHAN ASMA
Asma merupakan penyakit kronis pada saluran pernapasan. Peradangan terjadi pada saluran napas yang menuju paru-paru sehingga menyebabkan penyumbatan dan kesulitan bernapas.
Asma dapat dihindari dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
- Menghindari paparan pemicu asma, seperti polusi udara, udara dingin, wewangian dll.
- Menghindari kontak dengan alergen.
- Menghindari asap rokok, lilin, dupa, dan kembang api.
- Menjauhi orang yang sedang sakit (pilek atau flu).
- Menjaga lingkungan sekitar bebas debu.
- Melakukan vaksinasi tepat waktu untuk mencegah pneumonia, difteri, tetanus, vaksin zoster, dan batuk rejan
- Mematuhi pengobatan asma.
Sumber:
Global Initiative for Asthma
National Today
Pace Hospitals
Foto:
Freepik