PUNUK JANDA: APA ITU DAN BAGAIMANA CARA MENGHILANGKANNYA?

PUNUK JANDA: APA ITU DAN BAGAIMANA CARA MENGHILANGKANNYA?

Bahasa medisnya, kifosis, yaitu tulang belakang melengkung ke depan secara berlebihan. Biasanya muncul pada usia paruh baya. Meski perempuan lebih mungkin mengalaminya, kifosis dapat terjadi pada semua jenis kelamin.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, “punuk janda” adalah sebutan untuk lekukan berlebihan pada tulang belakang. Ada pula sebutan lainnya, seperti punuk leher dan punggung bungkuk atau punggung bulat.

Secara medis, kondisi ini disebut kifosis, yaitu tulang belakang melengkung ke depan secara berlebihan.

Tulang belakang memiliki lekukan alami yang membantu orang berdiri tegak dan menopang postur. Kifosis dapat memengaruhi postur tubuh dan membuat orang menjadi sulit berdiri.

Punuk janda atau kifosis biasanya muncul pada usia paruh baya. Meski perempuan lebih mungkin mengalaminya, kifosis dapat terjadi pada semua jenis kelamin.

TIDAK SAMA DENGAN “PUNUK KERBAU”

Sering kali, punuk janda disalahartikan sebagai punuk kerbau, suatu kondisi yang memiliki tampilan mirip. Punuk kerbau biasanya merupakan gejala penyakit Cushing. Tubuh  memproduksi kortisol berlebih, yang dapat menyebabkan peningkatan produksi lemak. Kelebihan lemak ini sering menumpuk di belakang leher dan membentuk apa yang sering disebut sebagai punuk kerbau.

Untuk mengetahui seorang memiliki punuk janda, caranya dengan bercermin. Perhatikan baik-baik. Punggung akan tampak seperti bungkuk bulat—oleh karena itu, orang menyebutnya bungkuk—dan kepala menonjol ke depan

Selain memiliki punuk di punggung atas, mungkin juga akan mengalami:

  • Bahu yang membulat.
  • Otot paha bagian belakang mengencang.
  • Nyeri atau kekakuan pada punggung dan tulang belikat.
  • Kelelahan yang ekstrem.
  • Sakit kepala atau migrain.

Pada lengkungan tulang belakang yang ekstrem atau hiperkifosis, dikaitkan dengan gangguan fungsi paru-paru, penurunan kapasitas fungsional, dan peningkatan angka kematian.

PENYEBAB UMUM: POSTUR TUBUH YANG BURUK

Penyebab paling umum dari punuk janda atau kifosis adalah postur tubuh yang buruk.

Otot-otot yang lemah pada punggung dan leher bagian atas, serta otot-otot yang tegang pada leher dan dada sering kali menjadi penyebab postur tubuh yang membungkuk ke depan ini.

Kemungkinan lain penyebabnya adalah:

# Osteoporosis.

Fraktur kompresi menyebabkan peningkatan lekukan ke depan. Akibatnya, punggung bagian atas melengkung lebih banyak, sehingga memaksa orang untuk mengangkat lehernya menjadi lebih ekstensi agar dapat melihat ke depan. Terjadilah benjolan di punggung atas.

Perempuan lebih mungkin mengalami punuk janda, karena perubahan hormon selama menopause dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

# Perubahan degeneratif pada tulang belakang.

Yaitu, hilangnya struktur dan fungsi normal tulang belakang secara perlahan dan progresif. Perubahan ini berkisar dari ringan hingga berat. Paling sering terjadi akibat proses penuaan normal. Artritis, tumor, dan infeksi juga dapat menyebabkan perubahan ini.

# Patologi tulang atau ligamen yang mendasari.

Infeksi tulang belakang, patah tulang, tumor, kalsifikasi ligamen tulang belakang, dan kelainan tulang atau ligamen lainnya, juga dapat mengubah bentuk tulang belakang.

Kifosis juga bisa disebabkan kelainan bawaan, yaitu tulang belakang tidak terbentuk dengan baik sebelum lahir. Namun, kasus ini jarang terjadi.
Kifosis yang muncul pada remaja, yaitu kifosis Scheuermann, terjadi ketika tulang belakang berkembang menjadi bentuk baji, bukan persegi panjang.

 

BAGAIMANA MENCEGAH PUNUK JANDA?

Karena postur tubuh yang buruk adalah penyebab paling umum terjadinya punuk janda atau kifosis, maka pencegahannya dengan mempertahankan postur tubuh yang baik.

Selain itu, upayakan mencegah perkembangan osteoporosis agar tidak terjadi patah tulang kompresi pada tulang belakang, yang meningkatkan lekukan ke depan pada punggung bagian atas.

Perhatikan pula cara menggunakan ponsel. Disarankan, pegang ponsel setinggi mata sehingga tidak menekuk leher untuk melihat layar.

Lakukan hal yang sama ketika menggunakan komputer/laptop. Untuk menyesuaikan ketinggian yang diperlukan, gunakan riser atau penyangga komputer/laptop. Atur ruang kerja sedemikan rupa agar bidang penglihatan berada di tengah-tengah layar.

Beristirahat sejenak dari komputer dan ponsel juga dapat membantu mencegah punuk janda.

MENGATASI PUNUK JANDA

Langkah pertama dalam mengobati kifosis adalah menentukan penyebabnya. Selanjutnya, dokter dapat merekomendasikan terapi dan pilihan pengobatan.

Jika punuk leher berhubungan dengan postur tubuh, disarankan untuk meningkatkan mobilitas sendi, meningkatkan kekuatan otot, dan melatih postur tubuh yang baik. Ahli terapi fisik dapat membantu mengatasi punuk janda yang berhubungan dengan postur tubuh.

Apakah punuk janda dapat dihilangkan?

Bergantung pada usia dan tingkat keparahannya, punuk janda sering kali dapat diperbaiki atau bahkan dihilangkan. Namun, tentunya membutuhkan waktu lama untuk memperbaiki kifosis. Jadi, bersabarlah dan lakukan terapi fisik secara teratur. (*)

Sumber:
Cleveland Clinic Health Essentials
Foto:
Cleveland Clinic Health Essentials

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.