Banyak kondisi medis yang umum terjadi pada lansia serta obat-obatan yang dapat menyebabkan sembelit. Pola makan dan kurangnya aktivitas fisik juga ikut berperan.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, pola BAB (buang air besar) berbeda-beda pada setiap orang. Kisaran tipikalnya adalah tiga kali sehari hingga tiga kali seminggu. Jika BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu atau sulit BAB berarti sembelit.
Secara umum, sembelit atau konstipasi terjadi ketika feses bergerak terlalu lambat melalui usus besar. Jika tinja bergerak lambat, tubuh menyerap terlalu banyak air dari feses. Akibatnya, feses menjadi keras, kering, dan sulit dikeluarkan.
Hampir setiap orang pernah mengalami konstipasi, tetapi lansia lebih mungkin mengalaminya. Fakta menunjukkan, sekitar sepertiga lansia kadang-kadang mengalami gejala sembelit. Banyak kondisi medis yang umum terjadi pada lansia serta obat-obatan yang dapat menyebabkan sembelit.
KONDISI MEDIS
* Gangguan yang memengaruhi otot atau saraf yang digunakan untuk buang air besar secara normal, seperti stroke, penyakit Parkinson, atau cedera tulang belakang, dapat menyebabkan sembelit.
* Kondisi yang memengaruhi hormon atau metabolisme, seperti diabetes, juga bisa menyebabkan konstipasi.
* Kondisi medis lain yang dapat menyebabkan konstipasi, termasuk tumor atau penyumbatan lainnya, gangguan dasar panggul, dan gangguan pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar.
* Orang yang hidup dengan penyakit yang memengaruhi pola makan dan kebiasaan sehari-hari, seperti penyakit Alzheimer atau bentuk demensia lainnya, lebih mungkin mengalami sembelit.
OBAT-OBATAN DAN SUPLEMEN MAKANAN
Obat-obatan tertentu, baik yang diresepkan maupun yang dijual bebas, dapat menyebabkan konstipasi atau sembelit.
Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati depresi, alergi, nyeri, tekanan darah tinggi, dan gangguan pada sistem saraf, dapat menyebabkan sembelit.
Anestesi, obat yang digunakan selama prosedur medis agar seseorang tidak merasakan sakit, juga dapat menyebabkan konstipasi.
Suplemen makanan tertentu, seperti zat besi, juga dapat menyebabkan sembelit.
Penting untuk menanyakan kepada dokter mengenai obat dan suplemen yang dikonsumsi oleh lansia, sejauh mana obat/suplemen tersebut dapat menyebabkan konstipasi.
NUTRISI, AKTIVITAS, DAN RUTINITAS
Apa yang lansia makan, minum, dan lakukan juga dapat menyebabkan sembelit. Misalnya:
* Tidak cukup serat.
Lansia dapat mengalami sembelit jika tidak cukup mengonsumsi makanan berserat tinggi, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
Mengonsumsi banyak daging berlemak tinggi, produk susu dan telur, makanan manis, atau makanan olahan juga dapat menyebabkan konstipasi.
* Tidak cukup cairan.
Air dan cairan lain membantu serat bekerja lebih baik. Jadi, kurang asupan cairan dapat menyebabkan feses menjadi lebih keras sehingga lebih sulit dikeluarkan.
* Kurangnya aktivitas fisik.
Kurang berolahraga atau tidak beraktivitas fisik dalam waktu lama karena sakit atau setelah operasi dapat menyebabkan sembelit.
* Perubahan rutinitas.
Pada saat bepergian, misal, biasanya terjadi perubahan rutinitas harian, terutama terkait pola makan. Hal ini dapat menyebabkan sulit BAB.
PENYEBAB LAINNYA
Stres dan tidak menggunakan toilet ketika ada keinginan untuk BAB alias menahan keinginan untuk BAB, juga dapat menyebabkan sembelit. Pada sembelit kronis, terkadang penyebabnya tidak dapat ditemukan. (*)
Sumber:
Mayo Clinic
National Institute on Aging
Foto:
Freepik