Dengan mengetahui apa saja yang akan dan tidak kita alami seiring bertambahnya usia, kita dapat menikmati tubuh yang lebih baik. Bahkan, kita pun dapat mencoba menunda atau mengurangi perubahan tersebut.
Dunialansia.com – Sahabat Lansia, seiring bertambahnya usia, berbagai perubahan pun terjadi pada tubuh. Kalau kita mengetahui apa saja yang akan dan tidak kita alami seiring bertambahnya usia, maka kita akan dapat menikmati tubuh yang lebih baik. Bahkan, dengan mempelajari hal-hal apa saja yang perlu dan tidak perlu dilakukan, kita dapat mencoba menunda atau mengurangi perubahan tersebut. Inilah 9 tanda penuaan yang normal.
1. Jantung bekerja lebih keras.
Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah dan arteri menjadi lebih kaku. Jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan masalah jantung lainnya.
TIPS
- Tetap aktif. Jalan kaki, lari, berenang, bahkan sedikit olahraga ringan setiap hari dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat dan menurunkan tekanan darah.
- Mengonsumsi banyak buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian untuk menjaga kesehatan jantung.
- Kelola stres.
- Tidur yang cukup. Istirahat 7—8 jam setiap malam dapat membantu memperbaiki serta menyehatkan jantung dan pembuluh darah.
2. Kulit terasa berbeda.
Kulit terasa lebih kering dan kurang kenyal dibandingkan sebelumnya. Itu karena kulit menghasilkan lebih sedikit minyak alami seiring bertambahnya usia.
Kita juga akan lebih sedikit berkeringat dan kehilangan sebagian jaringan lemak tepat di bawah kulit. Hal ini dapat membuatnya tampak lebih tipis. Selain itu, mungkin juga akan melihat kerutan, bintik-bintik penuaan, dan skin tag, atau pertumbuhan kecil pada kulit.
TIPS
- Air panas dapat mengeringkan kulit, jadi mandilah dengan air hangat.
- Kenakan tabir surya dan pakaian pelindung saat berada di luar ruangan.
- Periksa kulit sesering mungkin dan beritahu dokter jika melihat adanya perubahan, seperti tahi lalat.
- Bagi perokok, ini adalah alasan bagus lainnya untuk mencoba berhenti karena merokok dapat menyebabkan keriput.
3. Merasa lebih sulit melihat dan mendengar.
Terkait penglihatan, mungkin sulit untuk fokus pada objek yang dekat dan memerlukan kacamata baca. Selain itu, melihat lebih banyak cahaya silau atau sulit beradaptasi dengan perubahan cahaya yang tiba-tiba.
Dalam hal pendengaran, mungkin mengalami kesulitan untuk mengikuti percakapan di ruangan yang ramai atau mendengar pada frekuensi tinggi.
TIPS
- Periksakan penglihatan dan pendengaran ke dokter secara teratur.
- Kenakan kacamata hitam untuk melindungi mata saat di luar ruangan.
- Kenakan penutup telinga untuk melindungi atau memblokir suara keras.
4. Gigi dan gusi berubah.
Gusi seperti menarik diri dari gigi. Beberapa obat membuat mulut terasa lebih kering. Mulut kering dapat membuat kita berisiko lebih tinggi terhadap kerusakan gigi dan infeksi.
TIPS
Setiap hari sikatlah gigi dua kali. Gunakan benang gigi untuk menghilangkan makanan dan plak di sela-sela gigi. Ini cara terbaik untuk membantu mencegah penyakit gusi dan kehilangan gigi. Selain itu, kunjungi juga dokter gigi untuk pemeriksaan dan pembersihan rutin.
5. Tulang jadi lebih rapuh.
Awal usia 40-an dan 50-an, tulang kita mulai melemah. Tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga meningkatkan risiko patah tulang. Selain itu, mulai usia 40-an, kita akan bertambah pendek sebanyak 1—2 inci. Hal ini terjadi ketika cakram di tulang belakang menyusut.
Persendian mungkin terasa lebih kaku. Cairan dan tulang rawan yang melapisi sendi dapat berkurang atau terkikis seiring bertambahnya usia. Ketika jaringan di antara sendi rusak, kita mungkin mengalami radang sendi.
TIPS
Pastikan mendapatkan cukup kalsium dan vitamin D. Sumber kalsium yang baik dalam makanan, termasuk produk susu, kacang almond, dan sayuran, seperti brokoli dan kale.
Vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang karena membantu tubuh menyerap kalsium dan menjaga kekuatan tulang. Beberapa orang bisa mendapatkan cukup nutrisi ini dengan menghabiskan waktu di bawah sinar matahari. Kita juga bisa mendapatkannya dari ikan tuna, sarden, kuning telur, dan makanan yang diperkaya, seperti susu dan banyak sereal.
Tanyakan kepada dokter tentang perlu-tidaknya mengonsumsi suplemen kalsium ataupun vitamin D.
6. Bolak-balik ke toilet.
Sulit mengendalikan kandung kemih atau disebut inkontinensia urine, terjadi pada sekitar 10% orang berusia 65 ke atas. Banyak dari mereka mengeluarkan sedikit kebocoran urine ketika batuk atau bersin. Namun, ada pula yang mengeluarkan banyak urine sebelum sempat ke toilet. Bagi wanita, menopause bisa menjadi salah satu faktornya. Bagi pria, pembesaran prostat mungkin menjadi penyebabnya.
TIPS
- Jika sering merasa ingin ke toilet, periksakan ke dokter. Dalam kebanyakan kasus, gejalanya dapat dikontrol atau bahkan disembuhkan.
- Menghindari kafein, alkohol, soda, dan makanan tinggi asam, karena asupan tersebut dapat memperburuk kondisi.
- Latihan kegel dapat mengencangkan otot dasar panggul dan membantu mengontrol kandung kemih. Remas seolah-olah kita sedang menahan pipis. Tunggu lima detik, lalu rileks selama lima detik. Lakukan ini empat atau lima kali berturut-turut beberapa kali sehari.
7. Susah BAB
BAB tidak serutin biasanya. Beberapa kondisi, seperti diabetes, dapat memperlambat pergerakan usus. Beberapa obat dapat menyebabkan sembelit. Ini termasuk obat-obatan untuk tekanan darah, kejang, penyakit Parkinson, dan depresi. Suplemen zat besi dan obat nyeri narkotika juga dapat menyebabkan sembelit.
TIPS
- Perbanyak konsumsi makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
- Minum banyak air.
- Berolahraga setiap hari. Ini dapat membantu melancarkan BAB.
8. Lebih sulit bergerak atau tetap kuat.
Seiring bertambahnya usia, kita kehilangan massa otot, sehingga menyebabkan kelemahan dan berkurangnya aktivitas.
TIPS
Lakukan olahraga ringan setiap hari, seperti jalan cepat atau angkat beban ringan. Ini akan membantu kekuatan dan fungsi otot. Tanyakan kepada dokter untuk mengetahui seberapa banyak aktivitas yang tepat.
Makan banyak buah-buahan, sayuran, dan protein tanpa lemak, seperti ikan dan ayam. Jauhi gula dan makanan yang tinggi lemak jenuhnya. Makanlah dengan porsi lebih kecil. Kita mungkin tidak membutuhkan kalori sebanyak dulu.
9. Kehidupan seks juga berubah.
Selama menopause, jaringan vagina wanita menjadi lebih kering, tipis, dan kurang elastis. Ini dapat membuat seks menjadi kurang menyenangkan. Selain itu, payudara kehilangan jaringan dan lemak serta tampak lebih kecil dan kurang berisi.
Seiring bertambahnya usia, pria mungkin merasa lebih sulit untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan lain serta efek samping pengobatan.
TIPS
Bicaralah dengan dokter. Mereka dapat meresepkan obat untuk meringankan gejala fisik atau meningkatkan hasrat untuk berhubungan seks.
Sahabat Lansia, kita tidak dapat memutar waktu ke balakang. Namun, dengan kesabaran, perawatan, dan perubahan gaya hidup yang cerdas, kita dapat memaksimalkan tubuh kita seiring bertambahnya usia. (*)
Sumber:
WebMD
Foto:
Freepik