4 Februari – HARI KANKER SEDUNIA: Close the Care Gap – Together, we challenge those in power.

4 Februari – HARI KANKER SEDUNIA: Close the Care Gap – Together, we challenge those in power.

Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Kanker membunuh hampir 10 juta orang setiap tahun dan sekitar 70% dari mereka berusia 65 atau lebih. Akses yang adil terhadap pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan perawatan kanker dapat menyelamatkan nyawa.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, dalam kalender kesehatan global, World Cancer Day atau Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tahun pada 4 Februari. Hari kesadaran internasional yang penting ini, mengajak seluruh masyarakat dunia untuk bersatu melawan kanker guna menyelamatkan jutaan jiwa setiap tahun melalui edukasi, meningkatkan kesadaran, serta mendorong pemerintah dan individu untuk mengambil tindakan.

MENGAPA PENTING HARI KANKER SEDUNIA?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Setiap tahun 10 juta orang meninggal karena kanker. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan gabungan HIV/AIDS, malaria, dan tuberkulosis. Pada 2030, para ahli memperkirakan kematian akibat kanker akan meningkat menjadi 13 juta, jika tidak ada tindakan.

Sebaliknya, lebih dari sepertiga kasus kanker dapat dicegah dan sepertiga lainnya dapat disembuhkan jika terdeteksi dini dan diobati dengan baik. Dengan menerapkan strategi pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan yang sesuai sumber daya, dapat menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahunnya.

Saat ini, lebih dari separuh (65%) kematian akibat kanker terjadi di negara-negara kurang berkembang di dunia. Lebih dari 90% kematian akibat kanker serviks terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Tingkat kelangsungan hidup anak akibat kanker mencapai lebih dari 80% di negara-negara berpendapatan tinggi, tetapi serendah 20% di negara-negara berpendapatan rendah.

Kanker membunuh hampir 10 juta orang setiap tahun dan sekitar 70% dari mereka berusia 65 atau lebih. Namun, populasi lanjut usia menghadapi hambatan yang tidak proporsional terhadap pengobatan yang efektif.

Akses yang adil terhadap pencegahan, diagnosis, pengobatan dan perawatan kanker dapat menyelamatkan nyawa.

SEJARAH HARI KANKER SEDUNIA

Hari Kanker Sedunia merupakan inisiatif dari Union for International Cancer Control (UICC), organisasi kanker internasional yang terbesar dan tertua. Didirikan pada 1933 dan berpusat di Jenewa, UICC memiliki lebih dari 1.150 organisasi anggota di 172 negara dan wilayah.

UICC memiliki misi untuk menyatukan dan mendukung komunitas kanker guna mengurangi beban kanker global, untuk mendorong kesetaraan yang lebih besar, serta untuk memastikan bahwa pengendalian kanker terus menjadi prioritas dalam agenda kesehatan dan pembangunan dunia.

Hari Kanker Sedunia ditetapkan berdasarkan Piagam Paris yang diadopsi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dunia Melawan Kanker untuk Milenium Baru di Paris pada 4 Februari 2000. Piagam Paris bertujuan mempromosikan penelitian untuk menyembuhkan dan mencegah kanker, meningkatkan layanan yang diberikan kepada pasien, meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat umum, dan memobilisasi komunitas global untuk mencapai kemajuan melawan kanker.

Warna resmi Hari Kanker Sedunia adalah biru dan oranye. Namun, ada berbagai warna dan simbol yang digunakan untuk menandai jenis kanker tertentu dan mendorong upaya melawannya. Misalnya, pita oranye untuk menciptakan kesadaran akan kanker pada anak-anak, sedangkan pita merah muda dikaitkan dengan kesadaran akan kanker payudara. Bunga daffodil, simbol harapan bagi pasien dan penyintas, digunakan oleh American Cancer Society untuk masa depan dimana penyakit yang mengancam jiwa ini tidak ada lagi.

TUTUP KESENJANGAN PERAWATAN

Selama tiga tahun ini, yaitu 2022—2024, Hari Kanker Sedunia mengambil tema “Close the Care Gap” (Tutup Kesenjangan Perawatan) dengan subtema berbeda-beda setiap tahunnya.

Kampanye “Close the Care Gap” tahun pertama (2022) dengan subtema “Realising the problem (Menyadari permasalahan) adalah tentang memahami dan mengakui kesenjangan dalam perawatan kanker di seluruh dunia.

Kampanye tahun kedua (2023) dengan subtema “Uniting our voices and taking action” (Menyatukan suara dan mengambil tindakan) merupakan tahun merayakan kemajuan dunia nyata dalam berbagai bentuk yang memungkinkan lebih banyak orang mencari dan menerima layanan yang mereka butuhkan dan layak dapatkan.

Kampanye terakhir “Close the Care Gap” pada tahun ketiga (2024) mengusung subtema “Together, we challenge those in power” (Bersama-sama, kita menantang mereka yang berkuasa). Maksudnya, membawa persoalan kanker ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu para petinggi pemerintahan di seluruh dunia.

Kampanye ini mendorong  para pembuat kebijakan dan pengambil keputusan di seluruh dunia untuk komitmen memprioritaskan kanker dan mengembangkan strategi inovatif yang dirancang untuk mengurangi kesenjangan guna mencapai dunia yang adil dan bebas kanker.

Menyerukan kepada para pemimpin untuk menghilangkan kesenjangan kesehatan dengan mengatasi akar permasalahannya, memastikan bahwa setiap orang memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas kapan, di mana, dan bagaimana mereka membutuhkannya. (*)

Sumber:
National Today
UICC
World Cancer Day
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.