2 Februari – HARI KESADARAN ARTRITIS REUMATOID: Pita Berwarna Nila dan Emas, Simbol Komunitas Pasien dan Pedukungnya

2 Februari – HARI KESADARAN ARTRITIS REUMATOID: Pita Berwarna Nila dan Emas, Simbol Komunitas Pasien dan Pedukungnya

Rheumatoid arthritis (RA) termasuk kondisi autoimun dan merupakan salah satu kondisi autoimun yang paling umum di dunia. Pita RA berwarna nila dan emas merupakan simbol komunitas pasien dan orang-orang terkasih pendukungnya.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia,  sejak 2013, tanggal 2 Februari ditetapkan sebagai Rheumatoid Arthritis Awareness Day atau Hari Kesadaran Artritis Reumatoid. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman dunia mengenai penyakit artritis reumatoid atau rheumatoid arthritis (RA) ini.

Rheumatoid arthritis—untuk selanjutnya akan disingkat RA saja—adalah kelainan inflamasi kronis yang dapat memengaruhi persendian. RA termasuk kondisi autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri, dan merupakan salah satu kondisi autoimun yang paling umum di dunia.

Penyakit ini menyerang sendi, menyebabkan pembengkakan pada lapisan sendi, peradangan, nyeri hebat, kelainan bentuk, erosi tulang, dll. Efek RA dapat menyebar ke seluruh tubuh dan dapat menimbulkan berbagai macam masalah.

Belum ada obat yang dapat menyembuhkan RA, seperti halnya sebagian besar penyakit autoimun. Namun, dengan kebiasaan gaya hidup sehat dan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat tertangani.

SEJARAH HARI KESADARAN ARTRITIS REUMATOID

Nama RA dicetuskan oleh Alfred B. Garrod pada 1858. Sebelumnya, RA disalahartikan sebagai osteoartritis. Garrod mengoreksi nama tersebut dan membedakan keduanya. Berbagai pilihan pengobatan telah dilakukan, hingga akhirnya tersedia obat pereda nyeri setelah tahun 1949.

Pada 2011, para pasien berkumpul dan membentuk Rheumatoid Patient Foundation (RPF) atau Yayasan Pasien Reumatoid. Tujuannya  untuk menyebarkan kesadaran tentang kondisi RA dan pilihan pengobatan yang tersedia. Dua tahun kemudian, RPF menetapkan 2 Februari sebagai Hari Kesadaran Artritis Reumatoid dalam upaya meningkatkan pemahaman dunia mengenai penyakit ini.

Warna pita RA memiliki makna simbolis penting.

Penggunaan pita dan warna tertentu untuk meningkatkan kesadaran akan suatu tujuan telah menjadi hal yang umum selama dekade terakhir. Pita RA berwarna nila dan emas, awalnya dibuat oleh RPF pada 2013. Sebelumnya, pita dua warna ungu dan biru yang mewakili penyakit lupus dan autoimun digunakan. Kadang-kadang, pita biru yang lebih umum yang menandakan semua jenis radang sendi juga ditampilkan.

Warna pita, nila dan emas, masing-masing memiliki makna dan simbolis penting.

Badan pita berwarna nila melambangkan kebijaksanaan, pengetahuan, dan ketidakterbatasan. Warna gelap ini bertujuan menarik perhatian pada peran pemahaman dan kesadaran dalam diagnosis yang terkadang disalahpahami ini.

Lapisan pitanya berwarna emas, melambangkan harapan dan kemenangan. Harapannya,  dapat membangkitkan rasa optimisme pada penderita RA dan berharap suatu saat obatnya dapat ditemukan.

Pita RA berwarna nila dan emas adalah simbol komunitas pasien dan orang-orang terkasih yang mendukung pasien selama perjalanan yang berpotensi menantang ini. Seiring berlalunya tahun dan kesadaran akan kondisi ini semakin meningkat, harapan bahwa suatu hari nanti akan ditemukan obatnya semakin besar.

 

PERINGATAN LAIN UNTUK KESADARAN ARTRITIS REUMATOID

Selain Hari Kesadaran Artritis Reumatoid, ada beberapa peringatan lain untuk meningkatkan kesadaran secara keseluruhan terhadap penyakit ini di seluruh dunia, yaitu:

  • Rheumatic Disease Awareness Month atau Bulan Peduli Penyakit Rematik (September).
  • National Arthritis Awareness Month atau Bulan Peduli Artritis Nasional (Mei).
  • Rheumatoid Arthritis Week atau Pekan Artritis Reumatoid (diadakan 7—13 September di Inggris).
  • National Autoimmune Diseases Awareness Month atau Bulan Kesadaran Penyakit Autoimun Nasional (Maret).
  • World Arthritis Day atau Hari Artritis Sedunia (12 Oktober).

 

Sumber:
National Today
Verywell Health
Foto:
Freepik
Verywell Health

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.

 

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.