12 Februari 2024 – HARI EPILEPSI INTERNASIONAL

12 Februari 2024 – HARI EPILEPSI INTERNASIONAL

Epilepsi adalah penyakit otak kronis yang tidak menular. Sekitar 59 juta orang di seluruh dunia menderita epilepsi, menjadikannya salah satu penyakit neurologis yang paling umum di seluruh dunia.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, setiap hari Senin kedua pada bulan Februari, kita memperingati International Epilepsy Day atau Hari Epilepsi Internasional. Tahun ini, 2024, Hari Epilepsi Internasional jatuh pada tanggal 12 Februari.

Epilepsi adalah penyakit otak kronis yang tidak menular. Penyakit ini ditandai dengan kejang berulang, yang merupakan episode singkat gerakan tak disengaja yang dapat melibatkan sebagian tubuh (parsial) atau seluruh tubuh (generalisata). Gejala ini terkadang disertai pula dengan hilangnya kesadaran dan kontrol fungsi usus atau kandung kemih.

Epilepsi dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia. Sekitar 59 juta orang di seluruh dunia menderita epilepsi, menjadikannya salah satu penyakit neurologis yang paling umum di seluruh dunia. Risiko kematian dini pada orang dengan epilepsi tiga kali lebih tinggi daripada populasi umum. Jika didiagnosis dan diobati dengan benar, diperkirakan hingga 70% orang yang hidup dengan epilepsi dapat hidup bebas dari kejang. Selain itu, diperkirakan 25% kasus epilepsi berpotensi dapat dicegah.

Sayangnya, stigma dan diskriminasi yang melingkupi epilepsi di seluruh dunia sering kali lebih sulit diatasi dibandingkan dengan kejang itu sendiri. Orang yang hidup dengan epilepsi dan keluarga mereka dapat menjadi sasaran prasangka. Mitos yang tersebar luas bahwa epilepsi tidak dapat disembuhkan, atau menular, atau akibat dari perilaku yang buruk secara moral dapat membuat orang terisolasi dan menyebabkan mereka enggan untuk mencari pengobatan.

Epilepsi adalah penyakit otak kronis. Epilepsi tidak menular. Hingga 70% penderita epilepsi bisa bebas kejang jika menggunakan obat antikejang yang tepat. Diperkirakan 25% kasus epilepsi berpotensi dapat dicegah.

SEJARAH HARI EPILEPSI INTERNASIONAL

Epilepsi merupakan salah satu kondisi medis tertua yang diketahui di dunia. Dahulu kala, epilepsi diakitkan dengan kerasukan roh jahat. Stigma bahwa epilepsi dapat menular juga bersifat historis. Zaman Romawi kuno, orang tidak makan atau minum dari piring atau mangkuk yang sama dengan orang yang menderita epilepsi. Hingga paruh kedua abad ke-20, di beberapa bagian Afrika, epilepsi diyakini menular dan merupakan hasil dari kerasukan, sihir, atau keracunan.

Dimulai pada 2015, Hari Epilepsi Internasional bertujuan meningkatkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat umum mengenai fakta-fakta epilepsi dan kebutuhan mendesak akan pengobatan dan perawatan yang lebih baik, serta investasi yang lebih besar dalam penelitian.

Adalah International Bureau for Epilepsy (IBE) atau Biro Internasional untuk Epilepsi dan International League Against Epilepsy (ILAE) atau Liga Internasional Melawan Epilepsi sebagai penggagasnya. Kedua organisasi ini telah menyelenggarakan berbagai acara pada hari tersebut sejak awal berdirinya. Bersama WHO, ILAE dan IBE memimpin Kampanye Global Melawan Epilepsi untuk memberikan informasi yang lebih baik dan meningkatkan kesadaran tentang epilepsi, serta memperkuat upaya pemerintah dan swasta untuk meningkatkan perawatan dan mengurangi dampak penyakit ini.

Saat ini, dengan perwakilan IBE dan ILAE di lebih dari 140 negara, Hari Epilepsi Internasional adalah kesempatan yang sangat baik untuk menyoroti masalah yang dihadapi oleh para penderita epilepsi, keluarga dan pengasuh mereka di setiap wilayah di dunia. Hari ini menjadi acara global untuk meningkatkan kesadaran tentang epilepsi di seluruh dunia, menghilangkan stigma seputar kondisi tersebut, serta menciptakan platform bagi penderita epilepsi untuk berbagi pengalaman dan cerita mereka kepada khalayak global.

Hari Epilepsi Internasional juga menyerukan kepada semua orang untuk mengadvokasi legislasi yang tepat yang akan menjamin hak asasi penyandang epilepsi dan mendorong mereka untuk hidup sesuai potensi mereka. (*)

Sumber:
Epilepsy Foundation
National Today
WHO
Foto:
Freepik

 

 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Informasi di situs ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti konsultasi atau saran medis profesional. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.