MAU HIDUP LEBIH LAMA DAN LEBIH BAHAGIA? INI KUNCINYA!

MAU HIDUP LEBIH LAMA DAN LEBIH BAHAGIA? INI KUNCINYA!

Pelajaran pertama untuk hidup lebih lama dan lebih bahagia adalah menyadari bahwa waktu sangat terbatas dan jangan sia-siakan waktu hanya untuk menyesali sesuatu.

Dunialansia.com – Sahabat Lansia, hidup lebih lama dan lebih bahagia, siapa tak ingin?

“Saya kerap bertemu dengan orang-orang lanjut usia dan banyak di antara mereka telah kehilangan orang yang dicintai, mengalami kesulitan yang luar biasa, dan memiliki masalah kesehatan serius. Namun, mereka tetap merasa sangat puas dan menikmati hidup. Saya jadi bertanya-tanya, ada apa dengan semua itu?” kata Karl Pillemer, sosiolog Cornell dan penulis “30 Lessons for Living: Tired and True Advice from the Wisest American

Dia telah melihat banyak penelitian yang menunjukkan bahwa orang berusia 70-an, 80-an, dan seterusnya jauh lebih bahagia daripada orang yang lebih muda. Namun,  belum ada yang melakukan penelitian tentang nasihat praktis yang diberikan lansia untuk generasi berikutnya. Hal itu mendorongnya memulai penelitian selama tujuh tahun.

Pelajaran pertama untuk hidup lebih lama dan lebih bahagia adalah menyadari bahwa waktu sangat terbatas dan jangan sia-siakan waktu hanya untuk menyesali sesuatu.

Semakin tua respondennya, Pillemer menemukan, semakin besar kemungkinan mereka mengatakan bahwa kehidupan berlalu dalam sekejap. Namun, mereka tidak bersikap pesimis ketika mengatakannya. Mereka justru menawarkan perspektif yang mereka harap akan menginspirasi pengambilan keputusan yang memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting.

Mereka juga tidak memiliki penyesalan ataupun kekhawatiran terhadap hal-hal yang tidak pernah terjadi. “Kekhawatiran hanya akan menyia-nyiakan hidup Anda,” kata salah seorang responden.

Responden lain, seorang pria, mengatakan, “Saya berharap mengetahui hal ini di usia 30-an, bukan di usia 60-an. Saya akan memiliki lebih banyak waktu untuk menikmati hidup.”

Menurut lansia yang diwawancarai Pillemer, berikut adalah hal paling berharga yang dapat kita lakukan dalam hidup:

  1. Katakan sekarang juga kepada orang-orang yang kita sayangi, entah itu mengungkapkan rasa terima kasih, meminta maaf, atau mendapatkan informasi.
  2. Sediakan waktu sebanyak-banyaknya bersama orangtua dan anak-anak kita.
  3. Nikmati kesenangan sehari-hari daripada menunggu “hal-hal besar” untuk membuat kita bahagia.
  4. Lakukan pekerjaan yang kita sukai.
  5. Pilihlah pasangan dengan hati-hati, jangan terburu-buru.

Berikutnya adalah hal-hal yang mereka yakini tidak sepadan:

  1. Tidak ada yang mengatakan bahwa untuk menjadi bahagia, kita harus bekerja sekuat tenaga guna mendapatkan uang.
  2. Tidak ada yang mengatakan bahwa menjadi sekaya itu penting seperti orang-orang di sekitar
  3. Tidak ada yang mengatakan bahwa kita harus memilih karier berdasarkan potensi penghasilannya.
  4. Tidak ada seorang pun yang mengatakan bahwa mereka menyesal tidak membalas dendam kepada orang yang meremehkan mereka.

Kebahagiaan adalah sebuah pilihan, bukan suatu kondisi.

Pillemer menggambarkan orang-orang dalam penelitiannya sebagai “pakar paling kredibel yang kita miliki tentang bagaimana menjalani kehidupan yang bahagia dan memuaskan selama masa-masa sulit.”

Pada satu kesempatan, Pillemer meminta seorang peserta untuk menjelaskan mengapa dia merasa sangat puas. Dia memikirkannya dan menjawab, “Dalam usiaku yang ke-89, aku telah belajar bahwa kebahagiaan adalah sebuah pilihan, bukan sebuah kondisi.”

Pillemer mencatat, para lansia yang diajaknya bicara membuat perbedaan penting antara kekuatan luar, peristiwa yang terjadi pada mereka, dan sikap internal mereka tentang kebahagiaan.

“Kebahagiaan bukanlah kondisi pasif yang bergantung pada kejadian eksternal, juga bukan hasil dari kepribadian kita—terlahir sebagai orang yang bahagia. Sebaliknya, kebahagiaan membutuhkan perubahan pandangan secara sadar, yaitu seseorang memilih—setiap hari—untuk optimisme daripada pesimisme, harapan daripada keputusasaan.”

Sahabat Lansia, semakin kita menua seharusnya semakin kita bisa melihat sesuatu, seperti yang dilakukan oleh Kaisar Romawi, Marcus Aurellius, “Ketika Anda merasa tertekan karena suatu hal eksternal, bukan hal itu sendiri yang membuat Anda tertekan, melainkan penilaian Anda terhadap hal tersebut, dan Anda dapat menghapusnya kapan saja.”

Bayangkan: semua pilihan yang menentukan karier dan kehidupan pribadi kita, pada akhirnya akan menentukan keputusan keseluruhan untuk menjadi bahagia. Kita memutuskan apa yang ingin kita kejar dalam hidup dan apa yang menjadi prioritas kita. Kita memutuskan tentang cara terbaik menyalurkan waktu, energi, dan sumber daya kita. (*)

Sumber:
CNBC
Foto:
Freepik
 

Sahabat Lansia, situs dunialansia.com bukan merupakan praktik konsultasi medis, diagnosis, ataupun pengobatan. Kami tidak menyediakan saran medis, diagnosis, perawatan atau pengobatan. Bila Sahabat Lansia memiliki masalah kesehatan atau penyakit tertentu atau kebutuhan medis yang spesifik, konsultasikan dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan profesional.

 

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.