Stroke masih menjadi penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Dengan mengenali tanda atau gejala stroke, pertolongan dapat segera dilakukan.
Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, stroke merupakan kondisi kedaruratan sehingga harus menjadi perhatian serius. Hari Stroke Sedunia yang secara resmi diperingati pada 29 Oktober setiap tahunnya, bertujuan meningkatkan kesadaran akan pencegahan dan pengobatan stroke.
Stroke bisa terjadi pada siapa saja dan pada usia berapa pun. Faktanya, menurut American Stroke Association, secara global sekitar satu dari empat orang dewasa berusia di atas 25 tahun akan mengalami stroke seumur hidup mereka.
Melansir dari situs Kemkes RI, stroke masih menjadi penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung, baik di negara maju maupun berkembang. Di Indonesia, berdasarkan data IHME (Institute for Health Metrics and Evaluation) 2019, stroke menjadi penyebab kematian utama, yaitu 19,4 persen dari total kematian.
Untuk itu, penting mengenali tanda dan gejala stroke agar dapat hidup lebih berkualitas.
Perhatikan tanda-tanda ini: “SeGeRa Ke RS”!
Gejala atau tanda-tanda stroke dapat dikenali dengan slogan “SeGeRa Ke RS”:
- Se = Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba.
- Ge = Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba.
- Ra = bicaRa pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti kata-kata/bicara tidak nyambung.
- Ke = Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh.
- R = Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba.
- S = Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor/gemetar, sempoyongan).
Gejala tambahan lain: pingsan.
Jika seseorang menunjukkan tanda atau gejala-gejala tersebut, inilah saatnya untuk segera melarikan pasien ke rumah sakit terdekat. Jangan sampai terlambat!
Keterlambatan dalam menangani gejala stroke menimbulkan kematian pada jaringan otak yang mengakibatkan kecacatan bahkan kematian.
Waktu adalah otak.
Dengan stroke, waktu yang hilang berarti otak yang hilang.
Langkah-langkah mencegah stroke.
Mngutip PACE Hospitals, stroke dapat dicegah dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
- Mempertahankan gaya hidup sehat.
- Hindari merokok.
- Hindari asupan alkohol.
- Melakukan aktivitas fisik teratur.
- Modifikasi pola makan dengan membatasi natrium, daging, dan makanan manis.
- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.
Foto:
Freepik.com
Infografis:
Kemkes RI