PILAH-PILIH PEMBERSIH TANGAN: SABUN ANTISEPTIK, SABUN BIASA, HAND SANITIZER, DAN TISU

PILAH-PILIH PEMBERSIH TANGAN: SABUN ANTISEPTIK, SABUN BIASA, HAND SANITIZER, DAN TISU

Pembersih tangan berbahan dasar alkohol bekerja dengan membunuh kuman di tangan, sedangkan mencuci tangan pakai sabun dan air menghilangkan kuman dari tangan. Sabun dan air menghilangkan kuman tertentu yang tidak dapat dibunuh oleh pembersih tangan.

Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, ada beberapa pilihan pembersih tangan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Namun, yang paling dianjurkan adalah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Hanya bila tak ada sabun dan air, kita dapat menggunakan pembersih tangan lainnya.

Jika masih bingung, berikut ini sejumlah tanya-jawab seputar pembersih tangan.

Apakah sabun antibakteri lebih baik daripada sabun biasa?

Penelitian belum menemukan manfaat kesehatan tambahan dari penggunaan sabun antibakteri, selain bagi para profesional di lingkungan layanan kesehatan.

Pada 2016, FDA melarang penjualan sabun antibakteri yang mengandung bahan-bahan tertentu tanpa resep. Pasalnya, sabun tersebut tidak lebih baik dari sabun biasa dalam mencegah orang sakit. Bahan-bahannya juga mungkin tidak aman untuk penggunaan sehari-hari dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, sabun biasa dianjurkan digunakan di tempat umum, di luar layanan kesehatan, dan di rumah (kecuali diinstruksikan lain oleh dokter).

SABUN BIASA SABUN ANTIBAKTERI
  • Direkomendasikan untuk digunakan di lingkungan non-layanan kesehatan.
  • Mudah ditemukan di toko – baca labelnya!
  • Biasanya lebih murah daripada sabun antibakteri.
  • Menggosok tangan adalah langkah terpenting dalam membersihkan tangan.
 

  • Tidak diperlukan di tempat usaha atau sebagian besar rumah (kecuali diarahkan oleh penyedia layanan kesehatan Anda).
  • Tidak lebih efektif daripada sabun biasa dalam membunuh kuman di tangan atau tubuh.
  • Harus dibiarkan di tangan selama sekitar dua menit agar ada efek pada bakteri.

 

 

Apakah sabun antibakteri meningkatkan resistansi antibiotik?

Belum ada bukti bahwa sabun antibakteri menyebabkan resistansi antibiotik, tetapi beberapa ilmuwan yakin sabun tersebut berkontribusi terhadap berkembangnya kuman yang resistan terhadap antibiotik.

FDA melarang penjualan sabun antibakteri yang dijual bebas yang mengandung bahan-bahan tertentu, karena sabun tersebut tidak lebih baik daripada sabun biasa dalam mencegah orang sakit. Selain itu, bahan-bahannya mungkin tidak aman untuk penggunaan sehari-hari dalam jangka panjang.

Apakah mencuci tangan dengan sabun dan air berkontribusi terhadap resistansi antibiotik?

Sabun biasa (sabun tanpa bahan antibakteri) tidak berkontribusi terhadap resistansi antibiotik.

Mencuci tangan dengan sabun dan air dapat menghilangkan kuman, termasuk kuman yang resistan antibiotik. Menjaga kebersihan tangan dapat mencegah penyebaran kuman dan mengurangi risiko infeksi yang kebal antibiotik.

Apakah sabun batangan lebih baik daripada sabun cair?

Sabun batangan dan sabun cair bekerja dengan baik untuk menghilangkan kuman. Gunakan sabun biasa dalam bentuk batangan atau cair untuk mencuci tangan.

SABUN CAIR SABUN BATANGAN
  • Sabun cair umumnya lebih direkomendasikan daripada sabun batangan untuk membersihkan tangan.
  • Sabun cair mudah digunakan dan tidak menyebarkan kuman dari satu orang ke orang lain.
  • Banyak sabun cair yang juga mengandung bahan pelembap, sehingga tangan tidak akan cepat kering karena sering membersihkan tangan.
  • Kuman dapat tumbuh pada sabun batangan dan mudah menular dari satu orang ke orang lain.
  • Sabun batangan dapat digunakan di rumah tangga jika tidak ada yang mengalami infeksi kulit.
  • Sabun batangan sebaiknya tidak digunakan di tempat umum.

 

 

Apakah hand sanitizer dapat menggantikan sabun dan air?

Sabun dan air menghilangkan kuman tertentu yang tidak dapat dibunuh oleh pembersih tangan, termasuk kuman penyebab diare seperti norovirus, Cryptosporidium, dan Clostridioides difficile. Sabun dan air juga menghilangkan bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan logam berat.

Cuci tangan dengan sabun dan air bila tangan terlihat kotor. Jika sabun dan air tidak tersedia, dapat menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol (tisu atau gel).

Apa perbedaan cara kerja hand sanitizer dengan mencuci tangan pakai sabun?

Pembersih tangan berbahan dasar alkohol bekerja dengan membunuh kuman di tangan, sedangkan mencuci tangan pakai sabun dan air menghilangkan kuman dari tangan.

Mencuci tangan akan menghilangkan semua jenis kuman dari tangan. Pembersih tangan tidak mampu membunuh semua jenis kuman atau menghilangkan bahan kimia berbahaya, seperti pestisida dan logam berat.

Apakah tisu dapat menghilangkan kuman?

Tisu pembersih tangan dengan kandungan alkohol minimal 60% dapat membunuh kuman di tangan.

Tisu bayi:

Tidak dirancang untuk menghilangkan kuman dari tangan. CDC tidak menyarankan penggunaannya untuk membersihkan tangan. Bahan-bahan yang terkandung pada tisu bayi mungkin membuat tangan terlihat bersih. Akan tetapi, tisu bayi dan produk serupa yang tidak mengandung minimal 60% alkohol tidak dapat menghilangkan kuman dari tangan dengan baik.

Tisu desinfektan:

Dirancang untuk membunuh kuman di permukaan. Jangan gunakan tisu desinfektan untuk membersihkan kulit karena dapat menyebabkan iritasi. Selalu baca dan ikuti petunjuk pada label untuk menggunakan produk ini dengan aman.

Bagaimana dengan pembersih tangan yang tidak mengandung alkohol?

Hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% terbukti efektif melawan lebih banyak kuman dibandingkan hand sanitizer yang tidak mengandung alkohol, termasuk yang mengandung bahan aktif seperti benzalkonium klorida (BZK).

CDC merekomendasikan penggunaan pembersih tangan berbahan dasar alkohol ketika sabun dan air tidak tersedia untuk mencuci tangan.

Apakah pembersih tangan berkontribusi terhadap resistansi antibiotik?

Pembersih tangan berbahan dasar alkohol tidak berkontribusi terhadap resistansi antibiotik. Pembersih tangan berbahan dasar alkohol membunuh kuman, termasuk kuman yang kebal antibiotik, dengan menghancurkan protein dan menghancurkan lapisan pelindung luar yang dibutuhkan kuman untuk bertahan hidup.

Sumber:
www.cdc.gov
www.health.state.mn.us

Foto:
www.freepik.com

 

 

 

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.