5 HAL TENTANG MAKAN MALAM PADA USIA LANJUT

5 HAL TENTANG MAKAN MALAM PADA USIA LANJUT

Makan pada malam hari kerap menimbulkan perdebatan. Banyak orang menuding sebagai penyebab kegemukan. Namun, banyak pula lansia yang khawatir tidak bisa tidur, bila melewatkan makan malamnya.

Sobat Muda Peduli Lansia, pasti kerap mendengar berbagai pendapat tentang makan malam yang dilontarkan lansia.

“Saya dan suami menonton TV dan ngemil setelah makan malam.”

“Saya merasa sedikit lapar sekitar jam 9 malam. Saya takut akan terbangun di tengah malam, kelaparan, dan tidak bisa tidur lagi.”

“Saya sering mendambakan yang manis-manis di malam hari dan terkadang memakannya secara berlebihan.”

Makan malam memang kerap menimbulkan perdebatan. Ada pendapat menyatakan, makan malam yang larut dapat menimbulkan kegemukan. Namun, anggapan tersebut dapat terpatahkan, bila melihat budaya Eropa yang umumnya makan malam saat sudah larut, namun tingkat obesitasnya lebih rendah.

Sobat Muda Peduli Lansia, setiap orang pastinya berbeda, namun yang utama adalah memperhatikan sinyal tubuh sendiri dan merespons kebutuhannya. Demikian pula dengan kebiasaan makan di malam hari. Makan pada malam hari atau saat sudah larut hanya menjadi masalah jika makannya saat tidak lapar.

Berikut beberapa tips makan di malam hari dan silakan pilih yang tepat dengan tubuh Anda:

1.Pahami antara benar-benar lapar atau hanya sekadar ingin makan.

Mulailah untuk memahami perbedaan antara sekadar ingin makan atau tubuh memang sedang lapar dan membutuhkan makan. Belajar memahami perbedaan ini sangatlah penting. Jika Anda tidak lapar, jangan makan. Ingat, keinginan untuk makan yang tidak lapar hanyalah sebuah pemikiran di otak saja.

2.Makan dan tidur larut malam.

Jika makan sebelum tidur mengganggu tidur, hindarilah makan sebelum tidur. Kurang tidur juga dapat menjadi penyebab penambahan berat badan, jadi usahakan untuk tidur yang cukup, dan jangan biarkan tidur terganggu oleh pencernaan. Jika benar-benar merasa lapar sebelum tidur, makanlah pisang yang mengandung senyawa yang membantu tidur lebih nyenyak.

3.Hindari makan sambil menonton.

Orang yang makan sambil menonton, cenderung tidak dapat merasakan banyaknya makanan yang sudah dikonsumsi. Ketika konsentrasi tertuju pada tontonan maka jumlah makanan dan rasa makanan menjadi terabaikan. Akibatnya rasa puas dan nikmat akan makanan yang dikonsumsi tidak dapat dirasakan. Selanjutnya, akan terus muncul rasa tidak puas dan ingin terus makan untuk mendapatkan rasa nikmat makanan yang dikonsumsi.

4.Makan atau melakukan hal lain.

Saat akan makan, terkadang muncul ingatan akan mengerjakan sesuatu. Cobalah untuk bertanya kepada tubuh sendiri, apakah benar-benar lapar atau malah tidak lapar dan ingin mengerjakan pekerjaan yang lain. Bacalah sinyal tubuh dengan tepat, ketika lapar menyerang maka utamakan makan. Namun, saat tubuh tidak lapar, lakukan pekerjaan tertentu seperti membuka email, mengerjakan tugas, dan lain-lain.

5.Hindari makan camilan tidak menggunakan kemasan.

Jangan makan makanan ringan atau makanan manis di luar kemasannya. Ketika makan di luar kemasan kerap tidak menyadari bahwa makanan atau keripik kentang yang dimasukkan ke dalam piring adalah ¾ kantong dan sudah dihabiskan. Dengan tetap menggunakan kemasan maka Anda dapat mengetahui sekaligus mengukur makanan yang dikonsumsi. Tidak bertanya-tanya ke mana perginya si keripik kentang.

Sumber: sixtynme.com

Foto : freepik.com

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.