PERUBAHAN PADA TANGAN SEIRING BERTAMBAHNYA USIA

PERUBAHAN PADA TANGAN SEIRING BERTAMBAHNYA USIA

Adanya perubahan pada tangan seiring bertambahnya usia membuat lansia mengalami kesulitan untuk melakukan tugas sehari-hari. Beberapa masalah pada tangan bahkan bisa menjadi tanda kondisi kesehatan tertentu.

Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, banyak hal dapat kita lakukan dengan menggunakan tangan. Misalnya, menulis, mengikat tali sepatu, menggunakan pisau, membuka stoples, mengemudi, menggunakan ponsel, dan masih banyak lagi.

Bisa dibayangkan apa jadinya ketika kondisi tangan tak lagi sekuat dulu. Ya, seiring bertambahnya usia, tangan kita bisa menjadi lemah dan kurang fleksibel. Bahkan, masalah pada tangan juga dapat menjadi tanda kondisi kesehatan tertentu.

1. KEKUATAN GENGGAMAN SEMAKIN BERKURANG

Secara alami seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 65, kekuatan genggaman tangan kita semakin berkurang. Kondisi ini membuat kita jadi lebih sulit melakukan tugas sehari-hari.

Cengkeraman tangan yang semakin lemah dari waktu ke waktu, bisa disebabkan oleh tulang rapuh, artritis atau radang sendi, atau kehilangan otot. Jika terjadi secara tiba-tiba, bisa merupakan pertanda masalah yang lebih serius, seperti diabetes, penyakit jantung, atau tekanan darah tinggi.

Apa yang dapat dilakukan?

Melatih kekuatan genggaman dengan meremas sesuatu seperti bola tenis. Remaslah sekeras yang Anda bisa selama 3—5 detik, lalu istirahat sebentar. Lakukan latihan ini 10 kali pada masing-masing tangan. Latihan bisa dimulai sekali sehari atau dua hari sekali.

Anda juga dapat melakukan terapi okupasi/fisik dengan bimbingan seorang terapis. Terapis okupasi/fisik dapat menguji kekuatan di tangan dan membantu mendapatkan kembali kekuatan itu atau mempertahankannya.

Radang Sendi

Seiring bertambahnya usia, kita lebih mungkin mengalami artritis/radang sendi. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah pada tangan. Seiring waktu, artritis dapat menimbulkan rasa sakit atau nyeri, bengkak, dan mengganggu kemampuan gerak.

Radang sendi membutuhkan pengobatan. Dokter biasanya akan menanyakan tentang rasa sakit yang Anda alami dan seberapa jauh rasa sakit itu memengaruhi kehidupan sehari-hari.

Dokter mungkin merekomendasikan obat antiradang atau memberikan suntikan steroid yang dapat mengurangi/meredakan rasa sakit dan bengkak selama berminggu-minggu atau mungkin berbulan-bulan.

 

2. TREMOR

Tangan gemetar dapat terjadi karena berbagai alasan pada usia berapa pun, tetapi lebih sering terjadi setelah usia 50. Beberapa obat dapat menyebabkan tremor atau malah memperburuknya.

Kecemasan, stres, gula darah rendah, lelah, atau terlalu banyak mengonsumsi kafein juga bisa menjadi penyebab tremor. Tremor “aktif” terjadi saat kita mencoba menggunakan tangan, sedangkan getaran “pasif” terjadi saat tangan beristirahat.

Apa yang dapat dilakukan?

Meski mungkin mengganggu, tremor aktif biasanya tidak berbahaya. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat membantu, seperti, mengurangi asupan kafein. Tremor pasif bisa menjadi pertanda masalah serius, termasuk tumor atau penyakit otak, seperti Parkinson. Segera temui dokter jika mengalami tremor semacam ini.

3. MEMAR

Mudah memar biasa terjadi seiring bertambahnya usia. Beberapa orang—terutama wanita—lebih rentan terhadap memar daripada yang lain. Seiring bertambahnya usia, kulit menjadi lebih tipis dan kehilangan beberapa lapisan lemak pelindung yang membantu melindungi pembuluh darah dari cedera.

Selain itu, obat pengencer darah juga dapat menyebabkan kulit tampak memar. Awalnya berupa bercak merah yang berubah menjadi ungu, kemudian menjadi gelap dan memudar. Biasanya tidak sakit, tapi bisa bertahan lebih lama dari memar biasa, sering kali beberapa minggu.

Apa yang dapat dilakukan?

Lindungi tangan dan lengan dari benturan dengan menggunakan lengan baju khusus. Dokter mungkin menyarankan krim atau losion agar kulit tidak mudah memar. Jika Anda mengonsumsi obat pengencer darah dan mengira obat tersebut menyebabkan memar, bicarakan dengan dokter tentang kemungkinan mengganti obat atau mengubah dosisnya. (*)

Sumber:
www.webmd.com

Foto:
www.freepik.com

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.