Lakukan beberapa perbaikan sederhana agar ruangan di rumah tidak membahayakan lansia beraktivitas.
Jatuh boleh dibilang penyebab utama cedera serius pada lansia. Namun, patut dipahami bahwa jatuh bukanlah bagian normal dari proses penuaan. Pada lansia banyak faktor yang menyebabkan lansia sampai terjatuh. Antara lain, ada masalah di tubuh lansia, seperti kaki yang sudah tidak stabil saat melangkah, gangguan keseimbangan atau sedang pusing, dan lain-lain. Selain itu, bisa juga lingkungan, sarana atau prasarana yang ada di sekitarnya yang jadi penyebab. Seperti, lantai yang licin, pencahayaan yang kurang dalam ruangan menyebabkan lansia tidak mampu membaca kondisi atau melihat ruangan dengan baik, dan lain-lain.
Nah, perihal lingkungan rumah, ada pula ruangan-ruangan yang patut mendapat perhatian ekstra bagi Sobat Muda Peduli Lansia. Ada 3 ruangan di rumah yang patut diperhatikan karena tergolong tempat yang berbahaya. Pasalnya, ruangan tersebut sering menjadi penyebab lansia terjatuh. Apalagi saat ini, kebanyakan orangtua merasa enggan untuk meninggalkan rumahnya. Umumnya, lansia memilih untuk menua di tempat tinggalnya. Untuk itu, Sobat Muda Peduli Lansia hendaknya lebih mencermati ruangan-ruangan di rumah atau tempat tinggal lansia yang rawan menyebabkan jatuh pada lansia.
Berikut pemaparan 3 ruangan yang rawan bagi lansia. Untuk mengurangi risiko jatuh, ada beberapa tindakan pencegahan dan perbaikan sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko jatuh.
1.Tangga.
Tangga tergolong bagian rumah yang rawan. Tidak hanya tangga yang tinggi, namun juga tangga yang tergolong rendah. Seperti, dua anak tangga yang menghubungkan teras dengan halaman rumah. Untuk memastikan tangga aman bagi lansia, ada beberapa hal yang patut mendapat perhatian.
– Pastikan bahwa semua tangga rumah memiliki pegangan tangan di kedua sisi tangga, sehingga dapat membantu mencegah jatuh.
– Rekatkan tapak anti selip ke tepi anak tangga.
– Pastikan setiap tangga memiliki penerangan yang baik untuk membantu mencegah salah langkah, yang sering mengakibatkan jatuh. Gunakan lampu LED tempel sederhana dengan sensor gerak – sangat bagus untuk menerangi tangga dan jalan setapak secara otomatis.
2.Kamar mandi.
Kamar mandi adalah salah satu area yang paling sering digunakan di rumah dan tergolong lokasi teratas penyebab jatuh pada lansia. Air dapat menyebabkan lantai kamar mandi menjadi licin. Risiko lainnya yang rawan, saat beralih dari posisi berdiri ke posisi duduk (dan sebaliknya). Untuk menyiasatinya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:
– Tambahkan tapak anti selip berperekat ke lantai dan area bak mandi, pancuran.
– Tambahkan palang pegangan untuk memberikan dukungan dan stabilitas. Teruatama lokasi area bak mandi, pancuran serta di samping toilet.
3.Kamar tidur.
Kamar tidur bisa berbahaya bagi lansia karena memiliki penerangan yang buruk, permadani longgar sebagai aksen dekoratif, dan merupakan tempat yang sering kita kunjungi saat kita lelah dan tidak terlalu waspada. Selain itu, saat bangun dari tidur, tubuh yang terasa kaku dapat membuat lansia kurang waspada di area kamar tidurnya. Untuk menyiasati ada beberapa langkah yang dapat dilakukan.
– Tambahkan palang pegangan ke dinding di dekat tempat tidur untuk membantu saat akan tidur dan bangun.
– Mengganti tempat tidur dengan rel tempat tidur built-in akan membantu manula masuk dan keluar dengan aman dari area istirahat mereka.
– Penting juga untuk mengganti permadani yang licin dengan alas anti selip untuk membantu lansia agar tak mudah terpeleset.
– Menambahkan lampu malam atau lampu sensor gerak di seluruh ruangan dapat membantu lansia melihat jalan dalam kegelapan.
– Alat penjangkau yang dapat membantu lansia mengambil barang dari rak yang tinggi.
Sumber: dailycaring.com
Foto: freepik.com