Sobat Muda Peduli Lansia, ada pandangan memasuki usia senja, sebaiknya mulai mengurangi banyak kegiatan. Pasalnya, kemampuan fisik lansia sudah mengalami penurunan. Pendapat itu, tidak sepenuhnya benar. Ketika lansia memutuskan memilih gaya hidup “rebahan,” gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan menghabiskan hari-hari yang panjang hanya dengan menonton TV dari kursi malasnya atau tidur di tempat tidur. Pastinya akan ada dampak yang akan diterima oleh lansia.
Ternyata gaya hidup “rebahan” memberikan dampak kurang baik bagi kesehatan. Orang yang terlalu lama duduk, akan memiliki kesehatan yang kurang baik. Bahkan ada beberapa tulisan yang menyampaikan bahwa duduk terlalu lama adalah faktor nomor satu yang menjadi penyebab kesehatan yang negatif dan kematian yang tinggi. Lebih buruk lagi bagi orang yang tidak pernah berolahraga.
BAHAYA TERLALU BANYAK DUDUK
New York Times menyebutkan bahwa terlalu banyak duduk atau berbaring dapat menjadi pemicu tidak stabilnya gula darah. Ini didukung dengan sebuah penelitian pada pria muda yang bugar secara fisik. Namun, ketika selama dua minggu, si pria muda lebih banyak duduk dan tiduran sambil menonton televisi, ternyata berdampak pada ke. Ternyata setelah 2 minggu, pria muda tersebut mengalami masalah dengan metabolisme tubuhnya. Salah satunya adalah resistensi insulin yang serius. Selain itu, ada beberapa masalah lain yang dapat muncul akibat gaya hidup tidak aktif, antara lain demensia, masalah punggung, varises, kecemasan, degenerasi otot, dan lain-lain.
Dengan melakukan aktivitas fisik, tubuh bergerak dan otot pada berbagai bagian tubuh juga dapat dilatih. Ini tentunya juga memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Ada beberapa manfaat aktivitas fisik bagi kesehatan tubuh dan mental. Berikut beberapa manfaat bagi kesehatan tubuh:
1.Meningkatkan metabolisme tubuh.
Semakin banyak bergerak, semakin banyak manfaat yang dirasakan. Salah satunya adalah metabolisme tubuh yang meningkat sehingga dapat membakar kalori lebih banyak.
2.Menurunkan risiko penyakit berbahaya.
Ketika tubuh banyak bergerak bisa menurunkan timbunan lemak dalam tubuh. Ini sekaligus menurunkan risiko terserang beragam penyakit, seperti penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, hingga stroke.
3.Menjaga kesehatan tulang dan otot.
Ketika bergerak aktif, tubuh akan melepaskan hormone yang dapat meningkatkan penyerapan asam amino oleh otot sehingga massa dan kekuatan otot terjaga.
4.Menjaga kesehatan otak.
Aktif bergerak meningkatkan detak jantung dan meningkatkan sirkulasi darah dan oksigen ke otak.
Sumbet: sixtyandme.com
Foto: freepik.com