4 POSISI TIDUR UNTUK LANSIA

4 POSISI TIDUR UNTUK LANSIA

Posisi tidur dan bantal berpengaruh untuk membantu meningkatkan kualitas tidur lansia.

Sobat Muda Peduli Lansia, pastinya sering mendapati lansia yang kerap terbangun di malam hari. Kondisi ini pastinya melelahkan. Kualitas tidur yang kurang baik akan memengaruhi kesehatan lansia. Untuk itu, penting memerhatikan kualitas tidur lansia.

Ada banyak alasan mengapa lansia kerap bangun di malam hari. Umumnya karena munculnya rasa tidak nyaman atau sakit yang mendorong lansia terbangun. Posisi tidur yang tidak tepat dapat menimbulkan tekanan ekstra pada bagian tubuh tertentu yang menimbulkan rasa sakit atau bahkan mungkin menambah rasa sakit pada bagian tubuh lainnya. Untuk itu, upayakan untuk menyelaraskan dan menopang tubuh lansia dengan baik, sehingga lansia dapat tidur lebih nyaman.

Contoh, lansia dengan punggung yang membulat (kyphosis) tidak bisa tidur terlentang. Posisi tidur yang nyaman bagi lansia dengan kondisi ini adalah miring dengan tulang belakang ditopang dengan selimut atau bantal. Untuk mendapatkan posisi tidur yang sesuai, jangan malas melakukan ujicoba sampai mendapatkan posisi yang tepat dan nyaman. Untuk menghindari kemungkinan cedera, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba sesuatu yang baru.

Ketika masih melakukan ujicoba, manfaatkan handuk atau selimut yang dilipat atau digulung sebagai pengganti bantal. Ketika sudah mendapatkan posisi yang tepat, Sobat Peduli Lansia dapat dengan mudah memperkirakan jumlah bantal yang dibutuhkan. Berikut beberapa tip posisi untuk lansia.

1.Tidur Miring

Untuk mendapatkan posisi tidur miring yang nyaman, gunakan bantal yang tidak terlalu tinggi di bawah kepala, untuk menjaga agar tulang belakang tetap sejajar mulai dari leher sampai ke tubuh. Untuk mengurangi tekanan pada bahu bagian bawah, tambahkan bantal yang tipis untuk menopang tubuh. Tambahkan pula bantal di antara lutut atau kaki bagian bawah untuk menjaga pinggul, panggul, dan tulang belakang tetap sejajar.

Posisi tidur miring adalah salah satu posisi yang direkomendasikan.  Posisi ini diyakini dapat mengurangi risiko mendengkur dan heartburn, selain juga baik untuk sistem pencernaan. Khusus untuk yang memiliki masalah GERD, cobalah untuk tidur posisi miring ke kiri untuk mengatasi heartburn.

2.Tidur Tengkurap

Posisi ini bermanfaat untuk lansia dengan penyakit maag. Gunakan bantal yang sangat tipis di bawah kepala atau tidak menggunakan bantal sama sekali. Kemudian, letakkan bantal tipis atau sedang di bawah perut atau panggul. Bawa satu kaki ke samping dan tekuk sedikit, letakkan bantal di bawah lutut.

3.Tidur Telentang.

Disarankan untuk lansia yang mengalami nyeri di pinggang, lutut atau nyeri bahu. Tidur telentang memanfaatkan gaya gravitasi sehingga tubuh dan tulang belakang berada di satu garis lurus, sehingga tidak ada beban berlebih pada punggung dan persendian. Kelebihan lainnya, posisi ini tidak memberikan tekanan atau gesekan pada kulit. Sehingga tak perlu khawatir muncul keriput sebelum sewaktunya.

Khusus yang merasakan nyeri lutut, tidurlah dengan posisi telentang dengan posisi lutut sedikit ditekuk sehingga terasa lebih nyaman.  Untuk meredakan nyeri bahu, mintalah lansia memanfaatkan bantal kecil di bawah bahu yang nyeri. Selain itu, posisi telentang juga dapat meredakan rasa nyeri di pinggang dan lutut.

4.Posisi Janin

Posisi tidur meringkuk seperti janin, pantas dicoba bagi yang memiliki keluhan sakit punggung dan mendengkur atau ngorok saat tidur. Kekurangan posisi ini adalah menghambat saat menarik napas panjang. Sebaiknya dihindari bagi lansia yang memiliki keluhan nyeri sendi atau sendi yang tegang. Keluhan tersebut, umumnya akan semakin terasa saat terbangun di pagi hari.

Sumber:

  • dailycaring.com
  • sehatq.com

Sumber Foto: freepik.com

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.