USIA BERTAMBAH, KESEHATAN PUN BERMASALAH

USIA BERTAMBAH, KESEHATAN PUN BERMASALAH

Usia yang bertambah dapat membawa masalah kesehatan saat tubuh kita berubah. Meski tak semua orang akan mengalaminya, beberapa kondisi medis menjadi lebih umum atau lebih serius di masa tua.

Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, berikut ini beberapa masalah kesehatan yang dapat terjadi pada lansia.

FLU

Di atas 65 tahun, sistem kekebalan tubuh tidak sekuat dulu. Itu sebab, flu yang dialami lansia dapat menimbulkan komplikasi serius. Semisal, radang paru-paru, sepsis (infeksi bakteri dalam darah), serta  memburuknya penyakit paru-paru dan jantung. Mendapatkan vaksinasi flu bisa membantu melindungi lansia dari terpapar flu. Konsultasikan dengan dokter.

OBESITAS

Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan peluang untuk berbagai kondisi, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan stroke. Selain itu, kelebihan berat badan juga dapat menimbulkan beban yang lebih besar bagi lansia. Gerakan sehari-hari seperti berjalan dan bangun dari kursi menjadi semakin sulit. Apalagi, obesitas dan artritis sering berjalan bersamaan.

Olahraga dapat membantu melawan obesitas. Seperti apa jenis olahraga yang tepat untuk lansia dan bagaimana aturan atau pedoman berolahraga di usia lanjut, tentu tak sama dengan orang muda. Konsultasikan dengan dokter untuk membuat rencana latihan yang sesuai dengan tingkat kesehatan kebugaran lansia Anda. Berapa pun usia seseorang, tak ada kata terlambat untuk memulai berolahraga.

MASALAH TIDUR

Anak-anak dan remaja perlu tidur lebih lama daripada orang dewasa muda. Tetapi di tahun-tahun senior kita, kita perlu kembali ke- 7 hingga 9 jam “tutup mata” setiap hari seperti saat anak atau remaja. Studi menunjukkan, sebagian besar masalah tidur tidak terkait dengan penuaan. Hal itu bisa berasal dari kondisi medis atau emosional yang muncul seiring usia bertambah. Penuaan juga memengaruhi pola tidur dan bangun, sehingga membuat lansia mengantuk lebih awal di malam hari dan membangunkannya  lebih awal di pagi hari. Orang yang tidak cukup tidur setelah usia 50, dapat membuatnya lebih mungkin mengalami masalah ingatan, nyeri, depresi, dan jatuh di malam hari.

MASALAH NUTRISI

Kebutuhan nutrisi berubah seiring usia bertambah. Tubuh yang menua dapat lebih mudah kekurangan vitamin dan nutrisi tertentu. Di antaranya vitamin B6 dan B12, kalsium, serta vitamin D. Biasanya yang dibutuhkan hanyalah multivitamin yang menawarkan kebutuhan harian minimum. Meski begitu, lansia tetap dianjurkan mengonsultasikannya lebih dulu dengan dokter.

TULANG RAPUH

Banyak lansia takut jatuh. Usia lanjut dapat memengaruhi keseimbangan, sehingga membuat lansia jadi kurang stabil dan yakin pada kakinya. Jatuh bisa sangat berbahaya jika lansia menderita osteoporosis, ketika tulang menjadi kurang padat dan lebih rentan patah. Wanita usia 50 ke atas dua kali lebih mungkin untuk patah tulang karena “penyakit tulang rapuh” ini dibandingkan dengan laki-laki.

Untuk menjaga tulang lebih kuat dapat dilakukan dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, dan makanan tinggi kalsium. Asupan vitamin D yang cukup juga diperlukan. Coba tanyakan ke dokter, sejauh mana diperlukan suplemen vitamin D pada lansia.

Angkat beban atau lakukan latihan yang menggunakan berat badan sendiri (berjalan, push up, jongkok) juga dibutuhkan. Yang tak kalah penting adalah berhenti merokok serta hindari terlalu banyak alkohol (lebih dari dua atau tiga gelas sehari).

KEHILANGAN MEMORI

Beberapa kehilangan memori terjadi seiring usia bertambah. Otak yang menua menyimpan informasi dengan cara sedikit berbeda, sehingga lebih sulit bagi lansia untuk mengingat kejadian baru-baru ini. Jadi tidak perlu khawatir jika lansia bingung mencari nama atau lupa di mana meletakkan kunci mobil.

Yang tidak normal itu jika lansia tak dapat mengingat hal-hal sederhana. Seperti: cara mengikuti petunjuk atau resep atau lupa jalan pulang ke rumah sendiri. Itu bisa menjadi tanda kehilangan memori yang serius yang disebabkan oleh kondisi medis, seperti demensia atau penyakit Alzheimer. Segera periksakan ke dokter.

DEPRESI

Lansia lebih mungkin mengalami depresi jika mereka memiliki masalah kesehatan jangka panjang seperti penyakit jantung atau radang sendi yang membatasi hidupnya. Jika lansia terus-menerus merasa sedih atau kehilangan minat dalam hidup, bicarakan dengan dokter. Perubahan gaya hidup dan terkadang obat-obatan dapat membantu mengembalikan semangat hidup. Bersosialisasi dengan sesama lansia, berbicara dengan teman dan keluarga juga dibutuhkan, karena kesepian juga dapat menyebabkan depresi. Bergabunglah dalam suatu komunitas atau mengikuti webinar-webinar sesuai minat dapat menambah teman baru.

KANKER

Siapa sangka, usia adalah prediktor terbesar peluang seseorang terkena kanker. Setengah dari semua kanker terjadi di atas usia 65. Untuk kanker paru-paru, usia rata-rata adalah 70. Mengapa? Para ilmuwan pun tidak tahu persis mengapa orang tua lebih rentan terhadap kanker. Bisa jadi yang bersangkutan sudah terpapar agen penyebab kanker lebih lama. Atau mungkin tubuhnya kurang mampu melakukan perbaikan ketika sel-sel rusak.

Kendati demikian, bukan berarti semakin tua ditakdirkan untuk terkena kanker. Kita dapat mengadopsi kebiasaan sehat yang terbukti dapat membantu menurunkan peluang tersebut, seperti:

  • Menjaga berat badan ideal. Obesitas dikaitkan dengan 13 jenis kanker yang berbeda, termasuk kanker payudara, usus besar, dan pankreas.
  • Mengurangi konsumsi daging merah dan daging olahan.
  • Berolahraga secara teratur. Ini membantu tidak hanya mencegah beberapa jenis kanker, tetapi juga mencegahnya datang kembali.

Selain itu, konsultasikan dengan dokter tentang kemungkinan melakukan pemeriksaan skrining berikut ini:

  • Untuk pria di atas 50: kanker kolorektal, kanker prostat, dan kanker kulit.
  • Untuk wanita di atas 50: kanker payudara, kanker usus besar, kanker serviks, dan kanker kulit.

Sumber:
www.webmd.com
Foto:
www.freepik.com

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.