Melakukan aktivitas bersama dalam kegiatan yang disukai oleh orang yang kita cintai, dapat membantu meningkatkan kualitas hidupnya dan mengelola perubahan perilaku yang mungkin menyertai penyakitnya.
Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, kita perlu menghabiskan waktu yang bermakna dengan anggota keluarga yang menderita penyakit Alzheimer. Berpartisipasi bersama dalam kegiatan yang disukai oma/opa atau orangtua yang kita cintai dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka, lo. Selain juga dapat mengelola perubahan perilaku yang mungkin menyertai penyakitnya, seperti masalah tidur, agresi, dan agitasi. Bukan cuma itu. Hubungan kita dengan mereka pun jadi semakin dekat dan kuat.
Sejumlah aktivitas berikut ini dapat dilakukan dengan aman bersama penderita Alzheimer. Tentu saja harus disesuaikan dengan kemampuan mereka, ya.
1. Kegiatan yang bisa dilakukan di sekitar rumah, antara lain:
- Membuat buku/album kenangan. Kumpulkan foto-foto lama, simpan dalam sebuah album, dan beri sedikit keterangan tentang situasi atau komentar menyenangkan terkait foto tersebut.
- Mendengarkan musik favoritnya atau menyanyi bersama sambil memainkan alat musik, atau menonton acara/film favoritnya.
- Menggambar/melukis atau merajut bersama.
- Menyiram tanaman atau berkebun.
- Memberi makan hewan peliharaan dan bermain dengannya.
2. Aktivitas untuk terus bergerak, antara lain:
- Berjalan-jalan bersama di jalur aman yang bebas dari cabang atau rintangan lain.
- Menari bersama mengikuti musik yang disukainya atau sambil bertepuk tangan.
- Pergi ke gym — cobalah berjalan bersebelahan di treadmill atau menggunakan sepeda stasioner.
- Angkat beban atau barang-barang rumah tangga seperti botol air yang diisi.
- Melakukan peregangan atau yoga.
- Berpartisipasi dalam kelas aerobik air.
- Berkunjung ke museum.
3. Kegiatan yang melibatkan pikiran, di antaranya:
Bermain kartu; menyusun pasel; mengerjakan teka-teki bersama; membaca puisi atau buku bersama; menulis kartu ucapan untuk anggota keluarga dan teman lainnya; memainkan computer game.
4. Kegiatan untuk tetap terlibat secara sosial, di antaranya:
- Ajak bergabung dengan kelas olahraga yang ramah demensia.
- Mengundang teman-temannya untuk minum teh di rumah atau di kafe kenangan mereka (bila ada).
- Merencanakan panggilan video dengan sekelompok teman.
- Menyelenggarakan pertemuan keluarga dengan anak-mantu-cucu yang tinggal terpisah.
- Mendampinginya mengikuti kegiatan sosial/keagamaan di lingkungan.
5. Kegiatan yang berkaitan dengan makanan sehat, seperti:
- Bekerja sama membuat masakan favoritnya.
- Melihat video memasak makanan sehat, lalu mencoba membuatnya bersama.
- Menanam sayuran bersama di kebun atau pot.
- Piknik bersama dengan membawa bekal makanan sehat kesukaannya. Bawalah kursi portabel atau kursi berkemah jika ia kesulitan duduk di tanah beralas tikar.
6. Aktivitas bersama cucu/anak-anak.
Penting untuk membantu anak-anak memahami bahwa mereka masih dapat berbicara dengan oma/opa yang mengalami Alzheimer dan menikmati aktivitas bersama. Meskipun oma/opa yang Alzheimer tidak selalu mengingatnya, atau bertanya atau mengulangi banyak pertanyaan.
Opa/oma dengan Alzheimer dapat melukis/menggambar bersama cucu; membaca cerita dengan lantang; melihat-lihat album foto-foto lama; mendengarkan musik atau bernyanyi; bahkan, bermain susun balok bangunan ataupun menyusun pasel.
Selamat menikmati aktivitas yang menyenangkan bersama orang-orang terkasih yang menderita Alzheimer. (*)
APA PUN AKTIVITASNYA, BERSABAR, YAAA…
Apa pun aktivitas yang Anda lakukan, cobalah untuk bersabar. Orang dengan Alzheimer atau demensia lain membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan aktivitas. Bahkan, mereka mungkin tidak dapat mencapai hal-hal yang biasa mereka lakukan.
Tips yang perlu diingat:
- Jika yang bersangkutan tidak menikmati aktivitas tersebut, cobalah sesuatu yang lain. Anda tidak perlu menyelesaikan setiap aktivitas yang Anda mulai.
- Bersikaplah realistis tentang seberapa banyak aktivitas yang dapat dilakukan pada satu waktu dan sesuaikan kecepatannya jika diperlukan.
- Pastikan yang bersangkutan memang ingin melakukan aktivitas tersebut dan Anda melakukannya dengan lambat (mengikuti kecepatannya).
- Bila mungkin, libatkan dalam kegiatan yang bermakna dan produktif. Ini dapat meningkatkan suasana hati yang bersangkutan dan membantunya merasakan tujuan.
- Jika yang bersangkutan tampak gelisah, pertimbangkan untuk melakukan aktivitas lain atau tidak usah lakukan kegiatan apa pun. Hanya duduk bersama sambil Anda mengusap/menggenggam tangannya juga bisa bermanfaat baginya.
Sumber:
www.nia.nih.gov
Foto:
www.freepik.com