MEMBICARAKAN KEMATIAN DENGAN PENDERITA DEMENSIA

MEMBICARAKAN KEMATIAN DENGAN PENDERITA DEMENSIA

Dengan mengetahui harapan lansia di sisa usianya, niscaya akan membuatnya lebih bahagia.

Berbicara tentang kematian dan harapan-harapan di sisa usia orangtua tergolong pembicaraan yang dihindari banyak orang. Pasalnya pembicaraan tentang kematian adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan megetahui keinginan atau harapan-harapan orangtua kita, dan berusaha memenuhi harapan tersebut, niscaya mampu membuatnya lebih bahagia dan bisa jadi menyempurnakan kebahagiaannya.

Sayangnya, kebanyakan orang memiliki kecenderungan untuk menghindari percakapan tentang kematian. Padahal dengan mengetahui harapan orangtua atau lansia di usia senja, membuat Sobat Muda Peduli Lansia dapat melakukan persiapan untuk memenuhi keinginan orangtuanya. Tentunya dengan terpenuhinya keinginan orangtua di  sisa usia, dapat membahagiakan lansia. Sekaligus anak dapat menunjukkan baktinya kepada orangtua.

Namun, untuk mengajak lansia yang menderita Alzheimer dan demensia, berbincang tentang kematian dan harapan-harapannya di akhir usianya, tentunya bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Pasalnya, lansia dengan Alzheimer atau demensia sulit untuk mengomunikasikan harapan-harapannya atau keinginannya. Untuk mengajak lansia berkomunikasi tentang kematian dan harapan-harapan di usia senjanya ada beberapa langkah yang dapat dilakukan.

Langkah 1, persiapan

Memulai untuk melakukan percakapan ini memang sulit. Umumnya akan muncul pertanyaan, apakah terlalu dini untuk mulai membicarakannya. Sobat Muda Peduli Lansia hendaknya menyakinkan dirinya bahwa memulai pembicaraan tentang kematian dan hal-hal yang diharapkan orangtua di akhir usia senjanya sebaiknya sesegera mungkin dilakukan. Apalagi ketika lansia tersebut sudah menderita sakit tertentu. Tindakan ini lebih menguntungkan karena lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dan memenuhi harapan orangtua.

Persiapkan rasa sabar, ketekunan dan ketenangan ketika berbicara dengan lansia. Ketika lansia sudah tergolong Alzheimer atau demensia kerap terjadi penolakan. Umumnya mereka tidak merasa ada yang salah atau tidak terjadi apa-apa. Untuk itu dituntut kesabaran dan upayakan mengganti arah pembicaraan. Upayakan untuk tetap mampu menggali harapan-harapan atau keinginan lansia di penghujung usia senjanya.

Langkah 2, berbicara.

Pada tahap ini, berusahalah untuk menggali banyak informasi yang diharapkan oleh lansia di penghunjung usia senjanya.  Ini dapat digali melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Buatlah pertanyaannya sesederhana mungkin dan lebih spesifik. Jangan lupa untuk melakukan pecatatan yang baik agar nanti mudah bila akan mengkomunikasikan dengan pihak lain.

Berikut beberapa pertanyaan yang dapat diajukan:

  • Apakah merasa khawatir tidak mendapatkan perawatan yang cukup? Atau bentuk perawatan yang diharapkan di penghujung usia senjanya?
  • Apakah mereka akan merasa baik-baik saja dengan menghabiskan hari-hari terakhir di rumah sakit? Atau mereka ingin menghabiskan hari-hari terakhir mereka di rumah atau di lingkungan seperti rumah?
  • Apakah mereka ingin kita mengurus semua kebutuhan mereka sendiri, atau ingin mendapatkan bantuan dari para profesional?
  • Apakah mereka lebih suka menyendiri? Atau lebih suka dikelilingi oleh orang-orang yang mereka sayangi?
  • Apa yang terutama mereka khawatirkan? Apa yang benar-benar penting bagi mereka?
  • Perlakuan seperti apa yang mereka inginkan (atau tidak inginkan)?

Langkah 3, advokasi.

Setelah melakukan pembicaraan yang intensif, niscaya dapat diketahui keinginan orangtua di akhir usia senjanya. Tentu saja ini membuat Sobat Muda Peduli Lansia dapat lebih  mengetahui langkah-langkah yang akan dilakukan. Tentunya akan lebih mudah untuk mewujudkan rancangan tersebut. Konsultasikan keinginan-keinginan yang berkaitan dengan kesehatan lansia dengan tenaga medis yang lebih mengetahui, langkah-langkah atau keputusan yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan, fisik dan psikis lansia.

Langkah 4, belajar dari orang lain.

Mencoba mencari tahu nasihat atau cerita dari orang-orang yang telah melalui atau mengalami merawat lansia di akhir usia nya. Dengan membaca dan mencari tahu dari pengalaman orang lain, Anda dapat belajar agar rencana yang akan dibuat untuk orangtua di usia senjanya lebih tepat atau sesuai.

Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.