Melakukan hal-hal yang bersifat positif, akan membantu lansia mampu mengendalikan emosinya agar tidak menjadi lansia yang galak.
Sobat Muda Peduli Lansia, pasti pernah mengetahui pandangan bahwa lansia adalah sosok yang cerewet, galak, atau pemarah. Namun, jangan salah, ada pula pandangan yang bertolak belakang bahwa lansia adalah sosok yang baik hati, murah senyum, suka memberi, suka menolong, atau murah hati. Julukan yang bermakna positif maupun negatif ini pada lansia memang kerap ditemui dalam keseharian.
Tentunya paling mengasyikkan ketika bertemu dengan lansia yang suka menolong, penuh perhatian, suka memberi, tidak cerewet, dan murah senyum atau ramah. Bisa-bisa program berkunjung ke rumah nenek menjadi hari-hari yang sangat dinantikan dan menyenangkan. Sebaliknya, ketika nenek atau kakek adalah sosok yang pemarah, galak, pelit dan cerewet maka dapat dipastikan tidak ada yang mau berkunjung atau bermain berlama-lama di rumahnya. Pastinya memang tidak menyenangkan menemani lansia yang pemarah atau galak.
Ada banyak alasan mengapa seseorang menjadi lansia yang pemarah. Bisa jadi mereka mengalami sakit kronis yang membuat mereka kelelahan dan frustrasi. Atau, bisa jadi mereka kesepian atau marah pada orang tertentu, atau ada permasalahan lain yang menganggu. Pastinya marah-marah bukanlah kondisi otomatis dari proses penuaan pada seseorang. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindar dari sifat pemarah. Berikut adalah daftar kegiatan yang dapat dilakukan agar tidak menjadi lansia yang pemarah:
1.Sabar dengan anak-anak.
Anak-anak memang aktif dan energik, sehingga bisa membuat berantakan ruangan atau rumah. Namun, cobalah memikirkan tentang diri Anda sebagai seorang anak. Apakah Anda masih mampu mengingat orang dewasa yang memperlakukan Anda dengan baik? Pastinya menyenangkan dan membahagiakan. Cobalah melakukan hal yang sama kepada anak-anak.
2.Jangan antipati pada remaja.
Jangan mudah tersulut emosi ketika tidak sepaham dengan cara remaja berpakaian atau video game atau musik yang mereka dengarkan. Ingat, Anda tidak harus memahaminya. Ingatlah bahwa pada masa remaja dulu pun, Anda pernah menggilai satu aliran musik. Remaja sedang mencari jati diri. Mereka ingin mengetahui banyak hal.
3.Terbuka pada teknologi.
Teknologi memiliki banyak manfaat bagi lansia. Terbukti, selama beberapa tahun terakhir, ponsel, tablet, dan komputer telah membawa kita lebih dekat dengan anggota keluarga yang jauh. Biarkan orang-orang muda dalam hidup Anda mengajari untuk menggunakan skype, zoom, googlemeet untuk berkomunikasi dengan orang-orang. Mintalah anak muda untuk mengajarkan Facebook, Dropbox, atau Google Drive yang memungkinkan Anda melihat foto keluarga. Tak hanya itu, saat ini juga sudah ada sistem keamanan rumah dan perangkat pemantauan pribadi yang berbasis teknologi. Ini tidak hanya memudahkan tapi juga juga dapat meningkatkan keselamatan Anda. Jadi tak ada salahnya untuk menerima dan berusaha mengerti ketika ada perkembangan teknologi.
4.Jangan pendam dendam.
Ketika sakit hati akan perlakuan seseorang, sebaiknya jangan disimpan rasa sakit hati atau dendam yang ada di hati. Cobalah untuk melepaskan rasa sakit hati atau dendam tersebut dengan mengisi hari-hari dengan aktivitas yang menggembirakan. Menjauh dari sumber sakit hati. Salurkan energi Anda untuk melakukan hal-hal yang positif. Misal, berkebun, menyulam, memasak, dan lain-lain.
5.Bermurah hatilah
Berbagilah dengan orang lain. Berbagi barang-barang yang dimiliki membantu membangun rasa syukur. Membangun kesadaran bahwa kita memiliki kehidupan berkecukupan. Rasa syukur mampu meningkatkan kesejahteraan.
6.Terlibat dalam aktivitas yang disukai.
Hobi sering membuat bahagia. Dengan menekuni hobi dan mencoba hal-hal baru yang menyenangkan, akan membuat hidup terasa lebih nikmat dan bermakna.
7.Berhenti mengeluh tentang kesehatan.
Penuaan seiring dengan berkurangnya kemampuan organ-organ tubuh. Ini terkadang menimbulkan keluhan pada kesehatan. Kurangilah membagikan semua detil tentang kesehatan Anda yang sudah mulai mengalami penurunan. Jangan menjadikan hal itu, topik pembicaraan yang utama. Masih banyak hal-hal yang menggembirakan yang dapat dijadikan topik pembicaraan.