Sobat Muda Peduli Lansia, kebanyakan lansia kerap terbangun di malam hari.  Ada banyak alasan lansia kerap terbangun, utamanya karena masalah kesehatan atau posisi tidur yang tidak tepat sehingga membuat tidur kurang nyaman. Khusus posisi tidur yang nyaman, lansia hendaknya kerap melakukan ujicoba untuk mencari posisi yang nyaman dan cocok dengan tubuhnya. Karena, seiring dengan bertambahnya usia, bentuk tubuh pun mengalami perubahan. Ini tentunya dapat berdampak pada kenyamanan saat tidur. Misal, lansia dengan kyphosis (punggung membulat) tidak akan bisa berbaring telantang. Posisi tidur yang nyaman bagi lansia dengan kondisi ini, adalah tidur miring dengan tulang belakang ditopang dan tidak berusaha meluruskan.

Berikut beberapa tip untuk mengurangi rasa sakit atau ketidaknyamanan saat tidur.

1.Posisi tidur menyamping.

Gunakan bantal yang cukup di bawah kepala agar tetap dalam posisi netral (tengah), sehingga dapat menjaga tulang belakang tetap sejajar dari leher ke bagian tubuh. Untuk mengurangi tekanan pada bahu bagian bawah, tambahkan bantal di bawah tulang belakang tubuh. Tambahkan bantal di antara lutut atau kaki bagian bawah untuk menjaga pinggul, panggul, dan tulang belakang tetap sejajar.

2.Posisi tidur terlentang.

Hindari menggunakan terlalu banyak bantal di bawah kepala agar leher tidak dipaksa membungkuk ke depan. Tambahkan bantal di bawah lutut untuk menjaga punggung bawah dalam posisi netral

3. Posisi tidur tengkurap.

Dianjurkan untuk penderita penyakit maag. Namun, tidak dianjurkan untuk yang memiliki gangguan di wilayah punggung. Gunakan bantal yang sangat tipis di bawah kepala atau tidak menggunakan bantal sama sekali. Letakkan bantal tipis atau sedang di bawah perut atau panggul. Bawa satu kaki ke samping dan tekuk sedikit, letakkan bantal di bawah lutut ini

4. Posisi bagi yang memiliki sakit punggung.

Untuk meredakan sakit punggung, sebaiknya tidur miring atau terlentang, ikuti tip no1 dan no 2 di atas.

Sumber:  dailycaring.com

Sumber foto: freepik.com