Kesehatan usus sangat memengaruhi kesehatan tubuh. Ketika lansia disiplin dalam mengonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan pencernaan, niscaya kesehatan tubuhnya pun terjaga.
Permasalahan kesehatan yang muncul saat lansia, dapat teratasi atau disembuhkan dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Mengapa hanya dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi maka permasalahan kesehatan lansia dapat teratasi? Tentunya tak hanya cukup dengan makanan, tapi juga harus didukung dengan sistem pencernaan yang baik. Mengapa usus yang dimiliki disebut sebagai otak kedua?
Penjelasannya adalah kesehatan pencernaan menjadi bagian yang penting dalam proses penuaan yang sehat. Patut diketahui bahwa 85 persen dari orang Amerika mengalami masalah pencernaan karena bersumber dari makanan yang dikonsumsi. Seperti, makanan cepat saji, makanan olahan, soda, keripik, bahan tambahan makanan, dan lain-lain. Pasalnya, sejatinya kesehatan seseorang berasal dari kemampuan tubuhnya untuk mencerna makanan dengan sempurna dan membuang limbahnya secara alami. Jadi, ketika tubuh tidak mencerna, menyerap dan mengasimilasi makanan dengan benar, Anda mungkin salah satu dari orang-orang dengan masalah pencernaan.
Untuk itu penting mencermati makanan yang dikonsumsi agar dapat memasuki usia senja dengan kondisi yang sehat. Bagaimana cara meningkatkan sistem pencernaan? Ada 3 langkah yang harus diperhatikan.
Pertama, kunyah makanan sedikitnya 30-50 kali per gigitan atau sampai makanan sebagian besar cair. Aktivitas mengunyah ini, memberitahu perut untuk membuat asam klorida. Asam klorida adalah sebagian besar asam di perut yang berfungsi untuk memecah makanan.
Hal penting yang harus diperhatikan pula adalah menjaga kesehatan gigi. Gigi dibutuhkan untuk mengunyah makanan. Jadi, kondisi gigi dan gusi adalah salah satu tanda awal kesehatan tubuh, apakah baik atau buruk. Gusi berdarah adalah tanda peradangan yang harus diperiksa.
Kedua, perhatikan enzim pencernaan. Saat makanan masuk ke perut, maka enzim pencernaan dikeluarkan untuk membantu memecah protein, karbohidrat, dan lemak. Tetapi jika mengunyah makanannya terlalu cepat, atau tidak mengunyah makanan dengan baik, perut mungkin tidak siap dengan enzim yang tepat untuk memecah makanan. Hal ini dapat menyebabkan refluks asam.
Ketiga, setelah proses pengolahan di lambung, makanan bergerak ke usus halus. Nah, 90 persen dari semua nutrisi diserap di usus halus yang dinding ususnya memiliki vili (jonjot-jonjot usus). Ketika usus halus mengalami kerusakan, maka masalah besar bisa terjadi. Nutrisi tidak bisa terserap dengan baik oleh tubuh, yang pastinya dapat menganggu kesehatan lansia. Salah satunya dapat menyebabkan penyakit auto-imun. Dengan demikian tak salah bila ada pernyataan bahwa makanan mu adalah cerminan kesehatan tubuh mu.
Sumber: sixtynme.com
Sumber Foto: freepik.com