Siapa bilang gairah seksual menghilang seiring usia bertambah? Enggak juga, kok. Meski mungkin tak sama seperti saat muda, hubungan seks di usia lanjut masih bisa sangat memuaskan, lo.
Dunialansia.com – Sobat Muda Peduli Lansia, meski usia saat ini terbilang muda, penting juga bagi kita untuk memahami tentang kesehatan seksual dan penuaan. Selain berguna untuk nanti di masa tua, tentu ada manfaatnya pula di masa sekarang. Setidaknya, Sobat Muda Peduli Lansia bisa berbagi informasi tentang kesehatan seksual ini kepada oma-opa atau orangtua terkasih di usia lanjutnya.
Kesehatan seksual penting pada usia berapa pun, tak terkecuali di usia lanjut. Kita perlu menemukan aspek kesehatan seksual mana yang cenderung berubah seiring usia bertambah. Kemudian, komunikasikan dengan pasangan, bicarakan bersama tentang bagaimana kita dan pasangan dapat beradaptasi.
KESEHATAN SEKSUAL PRIA
Testosteron memainkan peran penting dalam pengalaman seksual pria. Tingkat testosteron sangat bervariasi di antara pria. Namun, secara umum, pria yang lebih tua cenderung memiliki kadar testosteron lebih rendah daripada pria yang lebih muda. Tingkat testosteron secara bertahap menurun sepanjang masa dewasa, sekitar 1% setiap tahun setelah usia 30.
Seiring usia bertambah, penis mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk ereksi, dan ereksi mungkin tidak sekuat dulu. Mungkin diperlukan waktu lebih lama untuk mencapai gairah penuh dan memiliki pengalaman orgasme/ejakulasi. Disfungsi ereksi juga menjadi lebih umum. Beberapa obat tersedia untuk membantu pria mencapai atau mempertahankan ereksi yang memadai. Konsultasikan dengan dokter, ya.
KESEHATAN SEKSUAL PEREMPUAN
Perempuan bisa hamil sampai mereka mencapai menopause—didefinisikan sebagai 12 bulan berturut-turut tanpa menstruasi. Kehamilan mendatangkan perubahan bentuk dan ukuran tubuh yang terjadi secara alami. Bagi beberapa wanita, hal ini dapat menyebabkannya merasa kurang diinginkan secara seksual.
Saat mendekati menopause, kadar estrogen mengalami penurunan. Kondisi ini dapat menyebabkan kekeringan pada vagina dan gairah seksual yang lebih lambat. Selain itu, perubahan emosi dapat meningkatkan perasaan stres, yang juga dapat mengubah minat perempuan terhadap seks.
KONDISI MEDIS & OBAT-OBATAN
Kondisi apa pun yang memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan kita secara umum, juga dapat memengaruhi kesehatan seksual. Penyakit yang melibatkan sistem kardiovaskular—seperti tekanan darah tinggi, diabetes, masalah hormonal, depresi atau kecemasan—dapat menimbulkan tantangan untuk aktif secara seksual.
Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kondisi tersebut juga dapat menghambat respons seksual. Obat tekanan darah tinggi tertentu, misalnya, dapat memengaruhi kemampuan yang bersangkutan untuk terangsang. Obat lain dapat membuat lebih sulit untuk mengalami orgasme.
Jika merasa mengalami efek samping seksual dari obat, konsultasikan dengan dokter. Dimungkinkan untuk beralih ke obat lain dengan efek samping seksual yang lebih sedikit, atau menambahkan obat tambahan yang mengurangi efek samping seksual.
Hal lain, bila mengalami pembedahan, perlu dipahami bahwa setiap prosedur pembedahan yang memengaruhi panggul dan sistem saraf pusat, mungkin memiliki dampak signifikan pada respons seksual. Namun jangan khawatir. Bagaimanapun, tubuh kita ini tangguh. Dengan diberi waktu untuk menyembuhkan dan perhatian yang penuh kasih, kebanyakan orang sering kali dapat menjadi responsif lagi secara seksual.
KETIKA PASANGAN JATUH SAKIT
Rasa sakit, ketidaknyamanan, obat-obatan atau kekhawatiran dapat mengurangi hasrat seksual. Bicarakan dengan pasangan tentang cara lain untuk menjadi intim selama waktu ini.
Jika selama ini Anda yang merawat pasangan, adanya tuntutan untuk merawat dapat memengaruhi hasrat seksual Anda. Temukan cara untuk mengesampingkan peran perawat dari waktu ke waktu dan menjadi pasangan sebagai gantinya. Dengan begitu, Anda dapat bersantai dan merasa diemong oleh pasangan, sehingga bisa menikmati hubungan seksual yang saling memuaskan.
KETIKA MUNCUL PERBEDAAN KEINGINAN
Perbedaan libido umum di antara pasangan dari segala usia. Pasangan bisa terjebak dalam pola dimana satu orang memulai kontak, sementara yang lain menghindarinya. Jika Anda yang biasanya memulai hubungan seks, cobalah berbicara dengan pasangan tentang apa yang Anda butuhkan.
Jika Anda khawatir akan menyakiti perasaan pasangan, bicarakan pengalaman Anda dengan menggunakan pernyataan “Saya”, seperti “Saya pikir, tubuh saya merespons lebih baik ketika ….” Sebaliknya, Anda pun berusaha untuk memahami kebutuhan dan keinginan pasangan. Bersama-sama Anda dapat menemukan cara untuk mengakomodasi kebutuhan masing-masing.
MENGOPTIMALKAN KONDISI SEKARANG
Banyak pasangan ingin tahu bagaimana mengembalikan gairah seksual dan tingkat aktivitas yang mereka alami di usia 20-an, 30-an, dan awal 40-an. Daripada berlelah-lelah mengupayakan hal itu, lebih baik temukan cara untuk mengoptimalkan respons tubuh Anda terhadap pengalaman seksual sekarang. Tanyakan pada diri Anda, apa yang memuaskan dan dapat diterima bersama.
Banyak buku tersedia tentang bagaimana mempertahankan kehidupan seks yang sehat seiring usia bertambah. Bila perlu, berkonsultasilah dengan ahlinya. Banyak pasangan merasa, konsultasi dengan ahli sangat membantu. Nah, mengapa tidak dicoba? (*)
Sumber:
www.mayoclinic.org
Foto:
www.freepik.com