Cermati gejala depresi pada lansia. Bantulah lansia untuk meningkatkan kualitas hidupnya agar dapat mengatasi depresinya.
Sobat Muda Peduli Lansia, ketika memasuki usia senja, manula mengalami perubahan besar dalam hidupnya yang dapat membuat mereka menjadi lebih rentan terhadap depresi. Apalagi dalam kondisi pandemi, ketika dirinya atau anak-anak serta kerabatnya harus melakukan isolasi mandiri, dapat membuat kehidupan terasa sangat sepi. Pasalnya, silaturahmi yang dapat dilakukan dengan leluasa sebelumnya, pada masa pandemi ini menjadi sangat terbatas hanya melalui telepon.
Perubahan besar dalam kehidupan lansia ini yang dapat membuat mereka lebih rentan terhadap depresi. Menurut perkiraan WHO, depresi memengaruhi sekitar 350 juta orang dari segala usia di seluruh dunia. Perjuangan lansia dalam mengatasi depresi umumnya menjadi lebih sulit karena keterbatasan kemampuan dan kesehatan tubuhnya yang sudah banyak mengalami penurunan.
Berikut 10 langkah yang dapat membantu lansia mengatasi depresi dan meningkatkan kualitas hidupnya.
1.Mengatasi masalah tidur.
Banyak lansia yang tinggal sendiri rentan terhadap masalah tidur. Kekurangan waktu tidur dapat memperburuk depresi. Untuk mencegah depresi bertambah parah, pastikan bahwa lansia memiliki jadwal tidur yang teratur dan tidak tidur siang. Ketika lansia tidak tidur siang, maka lansia dapat tidur pulas saat malam hari. Kebutuhan akan tidur yang tercukupi, dapat mencegah depresi bertambah parah.
2.Memiliki tujuan hidup.
Ketika lansia depresi dan kehilangan tujuan hidup, umumnya perjuangan melawan depresi menjadi jauh lebih berat. Untuk itu, ciptakan banyak kegiatan untuk mengusir kesepian. Dorong lansia melakukan hobi, seperti merajut atau berkebun, atau melakukan kegiatan hiburan lain seperti main kartu, ikut paduan suara, terlibat kegiatan sosial, dan lain-lain.
3.Mendorong berinteraksi sosial.
Jangan biarkan lansia yang Anda cintai mengatasi depresi sendiri. Dorong lansia untuk mengunjungi teman dan keluarga besar, ikutkan dalam acara komunitas dan menghadiri acara komunitas. Studi menunjukkan bahwa kehidupan sosial yang aktif meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional, yang sangat penting bagi orang tua yang berjuang dengan kesepian dan depresi.
4.Buat lansia tetap aktif secara fisik.
Penelitian menemukan bahwa aktivitas fisik dapat menjadi penyelamat bagi orang yang menua. Latihan ringan seperti berjalan, memanjat tangga, dan latihan yang sesuai dengan usia dapat membantu lansia tetap dalam kondisi fisik, mental, dan emosional yang baik. Atau, dorong orang-orang yang depresi untuk mendaftar ke kelas latihan kelompok seperti yoga atau tai chi.
5.Pastikan lansia mengonsumsi makanan sehat.
Makanan yang dikonsumsi lansia hendaknya mampu memenuhi kebutuhan gizinya. Dengan asupan makanan yang bergizi maka kesehatan lansia pun tetap terjaga, maka fungsi otaknya dapat berfungsi dengan baik, sehingga dapat mengatasi depresi yang dialami. Jangan lupa untuk memberikan omega 3, vitamin dengan kandungan mineral zat besi dan juga serat yang baik, yang dipercaya bagus untuk kesehatan otak.
6.Tunjukkan bahwa mereka dicintai.
Tunjukkan pada lansia bahwa Anda mencintai dan membutuhkan mereka, mendengarkan mereka, dan sering memeluk mereka. Ungkapan cinta sangat penting bagi lansia yang membutuhkan lebih banyak dukungan dan kasih sayang untuk mengatasi kesedihannya. Cinta dapat membantu mengendalikan depresi lansia.
7.Cari bantuan profesional.
Lakukan konsultasi dengan profesional kesehatan mental dan lakukan konsultasi jika gangguan tersebut sudah tidak terkendali. Tenaga kesehatan dapat merekomendasikan antidepresan, tetapi dalam kasus yang kurang serius, pengobatan dengan aromaterapi atau terapi okupasi mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.
8.Cermati obat yang dikonsumsi.
Ketika lansia menggunakan antidepresan, Anda harus memastikan mereka minum obat secara teratur dan mematuhi dosis yang diberikan dokter. Bila perlu, Sobat Muda Peduli Lansia turut membantu mengelola pengobatan tersebut. Ingatkan mereka untuk meminum dosis hariannya. Perhatikan lemari obat dan cermati bila ada tanda-tanda penyalahgunaan atau dosis yang terlewat.
9.Berikan tanggung jawab dengan melakukan aktivitas tertentu.
Lansia yang hidup sendiri seringkali terjebak dalam pikiran negatif. Untuk itu, alangkah baiknya mempercayakan mereka dengan tanggung jawab yang berarti. Seperti, merawat tanaman dapat menjadi pendorong suasana hati menjadi lebih tenang. Mendampigi cucu bermain, dan lain-lain.
10.Pertimbangkan perawatan di rumah.
Untuk lansia yang hidup mandiri, Sobat Muda Peduli Lansia dapat menyewa seseorang untuk memeriksa mereka sekali sehari dan membantu pekerjaan sehari-hari seperti berbelanja bahan makanan dan mandi.
Sumber: dailycaring.com
Sumber foto: freepik.com