Penting untuk membangun komunikasi yang baik dengan baik. Utarakan apa yang dirasakan dan diharapkan. Karena, pasangan tidak dapat membaca pikiran seseorang.
Menciptakan pernikahan yang langgeng sampai dengan memasuki usia senja adalah hasil kerjasama dari kedua belah pihak. Keberhasilan untuk terus berusaha membangun hubungan suami istri menjadi kokoh, pastinya membutuhkan kerjasama yang baik dan selaras dari kedua belah pihak. Sobat Muda Peduli Lansia, setiap pasangan tentunya ingin sekali bisa memiliki hubungan yang harmonis dengan pasangan meski sudah berusia 60 plus.
Untuk mencapai itu, kedua belah pihak harus aktif dan berupaya membangun hubungan yang harmonis. Tidak hanya itu saja, tapi juga dibutuhkan peran aktif dari kedua belah pihak. Karena, tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai bila hanya satu pihak yang aktif.
Ingat dalam hubungan apa pun, akan selalu ada perselisihan, namun yang terpenting adalah bagaimana Anda dan pasangan menyikapi serta mencari pendekatan serta cara mengatasi yang tepat. Ingat, pernikahan yang bahagia mengharuskan Anda dan pasangan berkomunikasi dengan hormat dan positif serta mengatasi perbedaan. Berikut beberapa tip untuk membangun hubungan yang harmonis dengan pasangan saat sudah memasuki usia senja.
1.Jangan suka menebak, klarifikasikan segala sesuatunya dengan pasangan.
Hal nomor satu yang perlu dipahami oleh setiap pasangan adalah komunikasi yang positif. Jika tidak ada komunikasi yang hangat dengan istri atau suami, akan sangat sulit untuk memahami dan membangun hubungan yang harmonis.
Namun, harus dicermati pula gaya komunikasi pasangan Anda. Setiap orang berkomunikasi dengan cara yang berbeda, jadi Anda perlu mengetahui gaya komunikasi pasangan. Misalnya, beberapa orang mungkin berkomunikasi dengan cara yang lurus ke depan sementara yang lain memilih gaya pasif-agresif atau bahkan gaya penurut.
2.Praktek Komunikasi
Setelah memahami, bagaimana pasangan berkomunikasi, cobalah untuk menemukan gaya komunikasi yang efektif untuk diterapkan. Tentu saja, tidak semua gaya komunikasi efektif. Jika Anda atau pasangan memiliki kecenderungan gaya komunikasi pasif-agresif atau agresif, sebaiknya perlu mengambil langkah untuk berkomunikasi dengan cara yang lebih langsung namun lembut.
3.Dilarang membaca pikiran pasangan.
Ingat, tidak mungkin membaca pikiran orang lain. Untuk itu, penting untuk memberi tahu pasangan Anda, apa yang sebenarnya sedang dipikirkan. Dengan terbiasa mengemukakan, apa yang sedang ada pikirkan, niscaya komunikasi positif dapat dibangun.
4.Belajar berkonsentrasi sepenuhnya ketika berkomunikasi.
Ketika berkomunikasi biasakan untuk konsentrasi penuh. Jangan sambil melakukan kegiatan lain. Dengarkan dan cobalah untuk memahami. Bila ada sesuatu yang dirasa tidak sesuai, cobalah untuk diam dan lebih memahami. Jangan langsung reaktif dan membantah serta mengucapkan kata-kata yang kasar.
Penting untuk mengurangi perilaku reaktif dan benar-benar berpikir sebelum berbicara. Kata-kata yang diucapkan dalam kemarahan dapat menyebabkan rusaknya hubungan yang bisa jadi sulit untuk diperbaiki.
5.Upayakan memiliki waktu untuk menenangkan diri.
Setelah diskusi yang memanas, penting meluangkan waktu untuk menenangkan diri dan berpikir, sebelum melanjutkan kembali pembicaraan tentang masalah tersebut. Pada kesempatan itu, penting untuk belajar, memikirkan sesuatu dari sudut pandang pasangan. Sehingga Anda dapat berempati dan memahami, bagaimana perasaan pasangan. Setelah kedua pasangan dapat melakukan ini, pemecahan masalah akan menjadi lebih bisa dilakukan. Dalam hubungan apa pun, akan selalu ada pertentangan dan perselisihan. Kemampuan Anda dalam menyikapi dan melakukan pendekatan untuk mengatasi perbedaan tersebut yang akan menentukan kelanjutan dari hubungan tersebut.
6.Ingatlah untuk saling meminta maaf.
Penting untuk meminta maaf dengan tulus, ingatlah bahwa Anda adalah manusia yang tidak sempurna. Setidaknya meminta maaf atas peran Anda dalam perselisihan tersebut. Permintaan maaf yang tulus akan melunakkan suasana dan umumnya akan lebih bisa melihat dengan lebih jelas permasalahan yang ada.
Sumber: sixtynme.com
Sumber Foto: freepik.com