Omicron adalah virus baru penyebab Covid-19 yang ditemui pertama kali di Afrika Selatan pada akhir November 2021. Sampai dengan Selasa, 28 Desember ini, jumlah penderita Omicron di Indonesia mencapai 47 orang. Umumnya penderita baru berasal dari orang Indonesia yang kembali dari melakukan perjalanan ke sejumlah negara, seperti Kenya, Amerika Serikat, Malawi, Malaysia, Spanyol, Turki, Nigeria, dan beberapa negara lain. Saat ini, virus corona varian baru, Omicron, telah menginfeksi puluhan negara di dunia, termasuk AS dan Eropa.

Apa saja gejala varian Omricon? Umumnya gejala Omicron mirip dengan varian lain dari Covid-19. Dari The New York Times, diinfokan ada 7 gejala umum yang perlu diketahui dari varian Omicron, yakni:

1. Rasa gatal, sakit tenggorokan, dibarengi dengan batuk kering.
2. Kelelahan yang sangat.
3. Hidung tersumbat.
4. Demam.
5. Mual.
6. Napas pendek atau kesulitan bernapas.
7. Diare.

Para ahli menyatakan bahwa varian baru ini lebih mudah menyebar karena telah terjadi mutasi. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan bahwa varian Omicron lebih cepat menular. WHO juga menginfokan saat ini sudah 89 negara yang terinfeksi oleh varian Omicron. Bila diamati dibandingkan dengan varian lainnya, Omicron memiliki masa inkubasi yang lebih pendek. Umumnya, setelah seseorang terpapar, dibutuhkan waktu paling sedikit tiga hari untuk mengembangkan gejala, menjadi menular dan ketika dites hasilnya positif.

Meski memiliki banyak kesamaan dengan gejala flu, varian Omicron memiliki gejala yang membedakan. Perbedaan ini, bisa ditandai dengan, kelelahan yang amat sangat dan kepala terasa sangat sakit. Dengan demikian, Sobat Muda Peduli Lansia hendaknya lebih waspada. Langkah bijaksana adalah dengan lebih memperketat protokol Kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Sumber:

• kompas.com
• detik.com

Sumber foto: freepik.com