Tinggal di panti jompo bagi lansia, juga memiliki nilai positif. Pastinya lansia dapat bersosialisasi dan melakukan aktivitas bersama lansia lainnya. Ini menyehatkan bagi fisik dan psikis lansia.
Sobat Muda Peduli Lansia, cerita Ibu Trimah (69) yang dititipkan di Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang, Jawa Timur menjadi viral dan mengundang pro dan kontra dari banyak kalangan. Trimah adalah seorang ibu asal Magelang, Jawa Tengah. Di masa senjanya, Trimah dititipkan di panti lansia lantaran anak-anaknya memiliki kesibukan dan tak sanggup merawat sang ibu.
Munculnya perdebatan patut – tidaknya menitipkan orangtua di panti khusus lansia, menurut sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono, seperti dimuat Kompas.com , merupakan pertanda adanya suatu perubahan sosial. Perubahan sosial pada keluarga ini, tepatnya pada nilai-nilai relasi hubungan antar anak dan orangtua. Ada nilai orangtua bagi anak dan nilai anak bagi orangtua. Dahulu nilai orangtua bagi anak sangat penting, karena tipe keluarga yang dianut adalah tipe keluarga luas atau extended family, yakni keluarga dengan anggota yang besar.
Keluarga juga menjadi suatu sistem jaminan sosial dalam kehidupan masyarakat ketika menghadapi kerentanan ekonomi dan lingkungan. Dahulu, jelas Drajat, orangtua menjadi pusat penguasaan sumber-sumber ekonomi. Misal, orangtua memiliki rumah yang besar, sawah yang luas. Inilah yang menjadikan nilai orangtua bagi anak sangat berpengaruh. Ditambah dengan nilai-nilai agama dan nilai tradisional yang menempatkan orangtua sebagai sosok yang wajib untuk dihargai dan diutamakan. Bila menelantarkan orangtua maka anak akan berdosa.
Sekarang seiring dengan munculnya modernitas, maka tipe keluarga tidak lagi luas melainkan menjadi lebih kecil. Nilai-nilai keluarga tersebut mengalami pergeseran. Pada keluarga kecil semuanya bekerja. Orangtua tidak lagi menjadi sumber ekonomi. Ketika anak sibuk dengan pekerjaannya, tidak sempat lagi memperhatikan orangtuanya. Orangtua tidak lagi menjadi sumber utama dari aset ekonomi, sehingga terjadilah pergeseran. Ketika anak sudah sibuk dengan pekerjaannya dan tidak bisa merawat orangtuanya, maka muncul pilihan menitipkan orangtua di panti jompo. Namun pergeseran atau perubahan ini masih sulit diterima oleh masyarakat. Tentunya dengan berbagai alasan. Diantaranya, panti jompo masih memiliki citra sebagai tempat yang kurang nyaman untuk tempat tinggal orangtua. Fasilitas yang kurang memadai, aturan-aturan yang membuat orangtua merasa tidak nyaman.
Tinggal di panti jompo tidak selalu membuahkan hasil yang negatif. Ada banyak manfaat positif yang dapat diraih lansia:
- Memberikan layanan perawatan.
Ketika anggota keluarga lain sibuk dengan pekerjaan dan rutinitas berkeluarga. Bisa jadi berdampak pada perhatian kepada orangtuanya. Sementara seiring dengan bertambahnya usia, lansia rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti jantung, darah tinggi stroke hingga alzheimer. Pada situasi seperti itu, lansia membutuhkan tenaga untuk merawat dan mendampingi. Sementara, ada pula lansia yang sungkan meminta bantuan anaknya karena khawatir membebani sang anak. Nah, kebutuhan tersebut dapat dipenuhi di panti jompo. Ada beberapa panti jompo yang memiliki perawat dan dokter yang memberikan pelayanan 24 jam, sehingga kesehatan dan kebutuhan lansia dapat lebih terpantau dan terpenuhi.
- Memiliki kesempatan bersosialisasi.
Dengan tinggal di panti jompo atau rumah bagi lansia sehat yang mulai banyak didirikan belakangan ini, lansia memiliki kesempatan untuk bertemu dengan penghuni lain. Alhasil ada kesempatan untuk bersosialisasi dengan anggota lainnya. Kegiatan ini tentunya sangat menyenangkan karena topik pembicaraan pastinya serupa, tentang masa lalu, kondisi anak cucu dan cicit. Saling bertukar cerita, tentunya akan memberikan inspirasi tersendiri bagi lansia.
- Beragam pilihan aktivitas yang dapat diikuti.
Panti jompo atau rumah bagi lansia yang sehat umumnya menyediakan program-program kegiatan yang dapat diikuti oleh lansia. Pemilihan kegiatan itu, umumnya sudah disesuaikan dengan kemampuan lansia yang secara fisik banyak memiliki keterbatasan. Meski demikian, kegiatan ini tetap memberikan banyak manfaat karena menjadikan lansia aktif. Kondisi ini tentunya memberikan manfaat bagi fisik maupun psikis lansia.
Sumber:
Kompas.com
Klikdokter.com