Adanya perubahan pada diri lansia dan ketidakmampuan diri menerima perubahan tersebut dapat membuat lansia menjadi pemarah. Cari tahu penyebabnya dan konsultasikan pada ahlinya.
Sobat Muda Peduli Lansia, pasti pernah mengalami, kesal saat dimarahi oleh orangtua yang sudah lansia. Marah-marah berkepanjangan yang sulit untuk dihentikan. Pastinya membuat bingung, karena suasana menjadi tidak nyaman. Memang tidak semua lansia menjadi pemarah. Tapi, adanya perubahan metabolisme tubuh pada lansia , seperti perubahan sistem hormon, termasuk memiliki penyakit tertentu dapat menjadi pemicu, lansia menjadi pemarah.
Adanya perubahan dan ketidakmampuan diri dalam menerima perubahan, dapat menjadi lansia menjadi pemarah. Perubahan tidak hanya pada fisiknya, tapi juga mencakup sosial, ekonomi dan cara berpikir, serta beragam perubahan lainnya. Untuk itu, alangkah baiknya bila dicari tahu dulu penyebab lansia menjadi pemarah. Ada banyak faktor penyebabnya, namun umumnya dikelompokkan menjadi 2 yakni penyebab dari dalam diri sendiri (internal) dan penyebab dari luar diri (eksternal).
Alangkah baiknya, lakukan pula pengamatan, kapan munculnya sifat pemarah tersebut, sekaligus mencari tahu penyebabnya. Pengamatan ini akan sangat membantu untuk mencari solusi dalam mengatasi sifat pemarah tersebut. Dengan mengetahui penyebabnya, niscaya solusinya pun akan lebih tepat.
Berikut beberapa penyebabnya yang bersumber dari dalam diri sendiri, dan umumnya karena penyakit. Ada beberapa penyakit yang dapat menjadi pemicu lansia menjadi mudah marah. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter untuk mengetahui penyebab pastinya. Dengan dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, maka diharapkan dapat dilakukan pengobatan dan perawatan yang tepat, sehingga perilaku marah-marah tersebut dapat tertangani lebih baik lagi.
- Alzheimer.
Alzheimer dapat memengaruhi suasana hati. Namun, penyakit ini sulit untuk dideteksi. Umumnya, bila sudah mencapai tahap lanjut, penyakit Alzheimer dapat membuat lansia mudah tersinggung dan uring-uringan. Ini dapat ditandai dengan sering marah secara tiba-tiba dan setelah beberapa saat akan kembali normal tanpa mengingat apa yang baru saja terjadi.
- Demensia.
Demensia memengaruhi daya ingat dan cara berpikir penderitanya. Adanya kerusakan pada sel saraf pada otak dapat berdampak pada perilaku, tutur kata, dan suasana hati. Sehingga, ketika suasana hatinya tak nyaman, dapat menjadi pemicu lansia untuk marah dan berperilaku buruk.
- Sindrom Sundowning.
Penderita penyakit ini sering mengalami perubahan suasana hati, khususnya di sore atau malam hari. Sindrom ini sering dialami oleh penderita penyakit alzheimer dan demensia. Selain itu, lansia yang mengalami depresi juga berpeluang mengalami sindrom sundowning. Penyebab pasti dari sindrom sundowning belum diketahui sampai dengan saat ini. Diduga, dipengaruhi oleh kemampuan otak dan jam biologis lansia yang mulai terganggu.
- Depresi dan Gangguan Kecemasan.
Lansia yang mengalami depresi atau gangguan kecemasan umumnya ditandai dengan gejala fisik seperti kehilangan berat badan, murung, pendiam dan ketika tersinggung dapat marah sampai meledak-ledak.
Sumber:
-www.homecareassistancephiladelphia.com
-Kompas.com
Sumber foto: freepik.com