Pada bulan Juli ini, cuaca terasa sangat panas. Menjelang tengah hari, jika mengintip ke termometer suhu udara bisa mencapai 30-33 derajat Celcius. Menurut Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca panas yang melanda sebagian besar daerah di Indonesia, akibat pengaruh angin Monsun Australia. Menurut perkiraan, panas yang terik ini, masih akan berlangsung beberapa hari ke depan.

Nah, menghadapi cuaca yang panas ini, lansia perlu berhati-hati. Pasalnya, cuaca yang terlalu panas dapat berdampak pada kesehatan. Pada lansia biasanya proses pengaturan suhu tubuhnya menjadi terganggu. Umumnya menjadi lebih lambat dalam merespons perubahan suhu di lingkungan dan produksi keringat menjadi semakin berkurang. Padahal keringat berguna untuk mengeluarkan panas dari dalam tubuh dan mendinginkan permukaan tubuh.

Salah satu yang dikhawatirkan terjadi pada lansia  saat cuaca panas adalah dehidrasi. Faktanya, menurut CDC (Lembaga Kesehatan America), 36 persen kematian terkait panas di AS terjadi pada rentang usia di atas 65 tahun. Untuk itu, ada beberapa Langkah yang dapat dilakukan pada saat cuaca sedang panas terik.

1.Banyak minum air.

Minumlah, jangan menunggu sampai kehausan. Upayakan minum sedikitnya 8 gelas per hari. Hindari alkohol dan kafein.

2.Mengonsumsi camilan dingin.

Makan camilan yang dingin seperti es kacang hijau buatan sendiri. Buah-buahan yang dibekukan. Seperti anggur yang sedikit beku, stroberi beku, akan terasa menyegarkan saat dimakan.

3.Menyegarkan tubuh.

Lakukan aktivitas berikut untuk membantu mendinginkan tubuh. Letakkan waslap dingin di bagian belakang leher. Atau, rendam kaki di dalam air yang dingin.

4.Menggunakan pakaian tipis dan nyaman.

Pakai pakaian berbahan katun yang menyerap keringat dan nyaman digunakan.

5.Gunakan pendingin ruangan.

Pendingin ruangan dapat menurunkan suhu ruangan, sehingga lansia merasa nyaman.

Sumber:

• dailycaring.com
• halodoc.com

Sumber foto:

• freepik.com