Tertib mengikuti rambu-rambu yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Disiplin dalam pelaksanaannya.
Jumlah kasus positif Covid -19 terus mengalami peningkatan. Sementara sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan untuk isolasi sudah tidak mampu menampung. Untuk itu, warga yang terkonfirmasi Covid-19 terpaksa melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Demikian pula dengan lansia. Walau secara aturan, khusus lansia tidak disarankan isolasi mandiri di rumah karena terkait dengan kondisi fisik dan kesehatan lansia yang rentan. Namun, ketika tidak ada pilihan, maka ada sejumlah rambu yang sebaiknya diperhatikan ketika lansia isolasi mandiri di rumah. Berikut beberapa panduan isolasi mandiri di rumah.
Sobat Muda Peduli Lansia, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah lakukan konsultasi dengan petugas kesehatan setempat. Minta nomor kontak yang dapat segera dihubungi dalam keadaan darurat. Atau, manfaatkan fasilitas telemedicine melalui portal-portal kesehatan. Layanan tersebut memberikan fasilitas konsultasi dan obat-obatan gratis. Khusus untuk lansia yang tidak mampu melakukan aktivitas harian sendiri, maka siapkan satu orang untuk membantu kesehariannya. Batasi satu orang saja yang berinteraksi untuk merawat lansia. Upayakan yang bertugas sudah vaksin. Tertib selalu cuci tangan setiap kali kontak dengan lansia yang terpapar atau ketika berada di sekitar lingkungan tersebut. Wajib menggunakan masker medis untuk orang yang bertugas merawat. Orang yang sama juga harus mengurusi sampah medis seperti membuang masker, mencuci baju dan seprei dengan air panas dan sabun. Demikian pula dengan peralatan makannya, sebaiknya dicuci dengan sabun dan air panas.
Berikut beberapa rambu isolasi mandiri yang disarikan dari laman P2PTM, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
- Pastikan bahwa Anda adalah pasien yang boleh melakukan isolasi mandiri.
- Isolasi mandiri hanya boleh dilakukan oleh mereka yang memiliki gejala ringan dan tidak bergejala sama sekali. Khusus pasien yang memiliki sesak napas, wajib segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
- Pastikan memiliki ruang yang terpisah dengan orang lain dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Hindari serumah dengan orang yang berisiko tinggi, seperti bayi, orang dengan komorbid dan orang dengan sistem imun rendah.
- Siapkan alat oximeter untuk mengukur kadar oksigen dalam darah. Tingkat saturasi oksigen yang aman adalah di atas 94 persen. Ketika angkanya di bawah 94 persen sebaiknya segera menuju fasilitas kesehatan. Hitung pula tarikan napas selama 60 detik. Jika jumlah tarikan napas di atas 24 kali, maka sudah terhitung sesak napas.
- Durasi isolasi mandiri berbeda-beda tergantung tingkat keparahannya.
- Pasien tanpa gejala, durasinya adalah 10 hari setelah tes swab.
- Pasien dengan gejala ringan, durasinya 10 hari tambah 3 hari yang sudah terbebas dari gejala apa pun.
- Lakukan kontrol. Saat ini bisa melalui telemedicine untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan dengan benar selama isoman di rumah. Jasa konsultasi dan pengobatan ini gratis. Bisa mengklik link platform kesehatan seperti alodokter, halodoc, dll.
- Tidur teratur di ruangan yang berbeda dengan orang lain.
- Buka jendela kamar agar sirkulasi udara bagus dan cahaya dapat masuk ke ruangan.
- Berjemur matahari pagi antara pukul 10-11 selama kurang lebih 10 – 15 menit. Upayakan wilayah punggung terkena paparan sinar matahari.
- Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Gunakan selalu masker ketika berinteraksi dengan orang lain. Jaga jarak dengan anggota keluarga di rumah sedikitnya 1 meter.
- Rutin olahraga ringan.
- Makan makanan dengan gizi seimbang sebanyak 3 kali sehari.
- Pisahkan pakaian kotor dengan anggota keluarga lain. Cuci dengan air panas dan sabun.
- Bersihkan kamar setiap hari.
- Gunakan peralatan makan sendiri. Alat makan tidak boleh gabung dengan anggota keluarga lain.
- Gunakan kamar mandi yang terpisah. Bila tidak memungkinkan, lakukan sterilisasi setelah digunakan.
- Periksa suhu tubuh dan tingkat saturasi oksigen setiap pagi dan malam.
Sumber:
–http://www.p2ptm.kemkes.go.id/
Sumber foto: freepik.com