Ibu Sud, Lansia Berprestasi di Bidang Kebudayaan

Ibu Sud, Lansia Berprestasi di Bidang Kebudayaan

Tanpa memedulikan usia yang menua, tetap berkarya hingga tiada.

Dunialansia.com – Siapa, sih, yang enggak kenal dengan Ibu Sud? Sewaktu di Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar, pastilah kita sangat akrab dengan lagu-lagu ciptaan perempuan bernama asli Saridjah Niung ini.

Lihat kebunku, penuh dengan bunga.
Ada yang putih dan ada yang merah.
Setiap hari, kusiram semua.
Mawar melati, semuanya indah.

Atau,

 Tik, tik, tik, bunyi hujan di atas genteng.
Airnya turun tidak terkira.
Cobalah tengok, dahan dan ranting,
pohon dan kebun, basah semua.

Itu hanya salah satu dari ratusan lagu anak-anak yang diciptakan oleh Ibu Sud. Kita tentu masih ingat juga dengan lagu “Burung Kutilang”, “Menanam Jagung”, “Kupu-Kupu yang Lucu”, atau “Naik-Naik ke Puncak Gunung”, dan masih banyak lagi. Tokoh musik tiga zaman ini adalah orang pertama yang menciptakan lagu anak-anak dalam Bahasa Indonesia.

Perempuan yang mahir bermain biola ini, tertarik pada dunia anak saat mengajar di berbagai HIS (Hollands Inlandse School, setara SD) di Batavia. Lagu-lagu ceria dan patriotik untuk anak-anak diciptakan oleh guru musik ini sembari mengajar. Setiap lagu yang diciptakannya disesuaikan dengan kondisi psikologis dan usia anak.

Bukan hanya piawai dalam bermusik dan mencipta lagu, Ibu Sud juga seorang dramawan dan seniman batik Indonesia.

Berbagai penghargaan diraih oleh perempuan kelahiran Sukabumi, 26 Maret 1908 ini. Di antaranya: Satya Lencana Kebudayaan (dari pemerintah), Empu Lagu Anak-Anak Indonesia (dari MURI), Perintis Batik Terang Bulan Konsepsi Bung Karno (dari MURI), dan Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2018 kategori Pencipta Lagu Anak Legendaris (Penghargaan Khusus).

Nah, tahun ini, pada peringatan HLUN (Hari Lanjut Usia Nasional, 29 Mei 2021), Ibu Sud kembali menerima penghargaan, yaitu Lansia Berprestasi di bidang kebudayaan. Tanpa memedulikan usia yang menua, Ibu Sud terus mencipta lagu dan membatik, bukti kecintaannya pada seni dan budaya.

Meski telah tiada—Ibu Sud meninggal dengan tenang di usia 85 tahun(1993)—nama dan karya-karyanya tetap hidup selamanya.

Tanah airku tidak kulupakan. Kan terkenang selama hidupku. Biarpun saya pergi jauh. Tidak kan hilang dari kalbu. Tanahku yang kucintai, engkau kuhargai.

Walaupun banyak negri kujalani. Yang mahsyur dikata orang. Tetapi kampung dan rumahku. Di sanalah kurasa senang. Tanahku tak kulupakan. Engkau kubanggakan.

Sumber:
http://biografi.id
https://historia.id
https://kemensos.go.id
https://kumparan.com
https://id.wikipedia.org

Gambar/Foto:
https://id.wikipedia.org
http://biografi.id

Penulis:

Maria Octavia

Di tengah kesibukan sebagai guru BK sebuah SD Katolik di Bogor, perempuan muda ini menekuni hobinya sebagai Beauty Content Creator dan kerap diminta menjadi narasumber berbagai acara kecantikan. Selain dunia pendidikan dan kecantikan, pendiri Komunitas @beautycollab.id sejak 2018 ini memang suka menulis semenjak remaja.
Tim DuLan
EDITOR
PROFIL
Yuk, berbagi artikel ini agar manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.